Tengah malem bersama minteu-s ea.g
-
"Ah!" Beomgyu dan Taehyun membuat jarak 1 meter, kemudian memalingkan wajah mereka.
Beomgyu memaki dirinya sendiri. Sial, apakah dirinya baru saja berciuman dengan adik tirinya? How crazy, wtf?
"Maaf," ucap mereka berdua bersamaan dan malah membuat suasana semakin canggung.
"Ekhem," Beomgyu berdehem untuk mencairkan suasana. "Ingin menonton sesuatu?" tanyanya.
Taehyun mengangguk tanpa mengeluarkan suara; dia masih malu.
Dan akhirnya Taehyun hanya duduk sembari menonton kakaknya yang mondar-mandir menyiapkan perlengkapan untuk menonton.
"Ingin dibantu?" Beomgyu menoleh ke arah Taehyun yang menawarkan bantuan itu. Ia menggeleng, daripada nanti Taehyun banyak mengeluh, lebih baik jangan.
"Ya sudah," cibir Taehyun.
"Ada dua mie instan, tidak sehat sih. Kamu mau kita delivery?" Taehyun menggeleng, delivery membuat semuanya jadi lama. "Mie instan saja, tidak apa-apa kalau jarang, bapak psikiater," ujarnya dengan nada mengejek.
Beomgyu memutar bola matanya dan berjalan ke dapur untuk memasak mie itu. "Satu bungkus berdua, tidak baik banyak-banyak."
Taehyun tidak menghiraukan Beomgyu dan melirik sekilas beberapa CD film yang dibawa Beomgyu. Semuanya pasti film lansia, pikirnya.
"Mau menonton apa?" tanya Beomgyu dari dapur.
"Ya apa? Hyung mau menonton apa?"
"Kenapa malah bertanya balik?" Beomgyu menyahut seperti biasa; menyebalkan.
"Huh, terserah," ucap Taehyun dan menyilangkan kedua tangannya di depan dada.
"Apa? Apakah ada film dengan judul terserah? Hm, aku baru tahu," Beomgyu menyahut dengan nada jenaka, memang dasarnya manusia ini menyebalkan, ya?
"TERSERAH HYUNG SAJA MAU FILM YANG MANA!" teriaknya membuat panci Beomgyu hampir terbalik.
"Terserah aku? Mau menonton— Fifty Shades Of Grey?" tanya Beomgyu disertai kekehan. "Taehyun?" panggil Beomgyu saat tidak mendengar sahutan.
Beomgyu berbalik dengan satu mangkok mie dan sebuah bantal terlempar ke arahnya.
PRANG!
-
"Taehyun, sudah... Ini aku yang terluka, kenapa kamu yang menangis?" tanya Beomgyu pada Taehyun yang masih menangis dengan tersedu-sedu itu.
"Maaf— hiks..." Taehyun menangis sembari memeluk erat tubuh Beomgyu.
Beomgyu menepuk-nepuk punggung Taehyun agar ia tenang. Kalau dilihat-lihat, Taehyun lumayan cengeng, ya? Padahal Beomgyu hanya tersiram kuah mie. Ya meskipun kakinya jadi melepuh.
"Sudah berhenti menangis, tidak jadi nonton film?" tanya Beomgyu yang dibalas gelengan. "Taehyunie ingin menonton..." lirihnya membuat Beomgyu gemas.
"Mau buat mie lagi? Masih ada satu." Taehyun menggeleng cepat, dia tidak mau Beomgyu kecelakaan seperti tadi. "Delivery sajaa," pintanya.
Kalau sudah imut begitu, siapa yang mau menolak?
Dan berakhirlah mereka delivery ayam madu dengan sekaleng cola, dan sekotak susu stroberi (karena Taehyun tidak bisa minum cola) sembari menonton August Rush, film kesukaan Beomgyu belakangan ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Want To Die ✓
FanfictionTaehyun hanya ingin mati dan mengakhiri semua penderitaannya. Namun kakak tirinya, Choi Beomgyu, agak membuat pemikirannya goyah. top: beom bott: tae ⚠️suicide attempts, depression, self-harm, indirectly incest ©2020, sauceiopath