I Want To Die ✓

𝟏𝟐

Hai

***

"Jadi... Kamu awal bertemu dengannya di rumah sakit?" Beomgyu bertanya ketika Taehyun sudah menjelaskan dengan panjang lebar.

Taehyun mengangguk; lega karena sudah menjelaskan kesalahpahaman ini.

"Dia suami orang?" Taehyun memutarkan bola matanya malas.

Nanya lagi... batin Taehyun.

"Kan sudah kubilang, aku tidak tahu... KENAPA GEBET SEKALI SIH!?"

Beomgyu terlonjak kaget saat adiknya itu tiba-tiba berteriak.

"W-wah santai dong... Aku cuma bertanya," ucap Beomgyu.

"Huft... Lagian hyung bertanya seperti itu, seakan-akan peranku disini orang ketiga." Taehyun mengambil salah satu permen.

"Mau permen?" tawar Taehyun sembari mengangkat permen lollipop itu.

Beomgyu menggelengkan kepalanya; makanan manis tidak cocok untuknya.

"Berikan kopi saja," ujar Beomgyu.

Taehyun menghela nafas dan menyerahkan kopi milik Beomgyu. "Pahit. Kenapa orang-orang suka kopi?"

"Heh bayi, kamu itu tidak tahu bagaimana nikmatnya kopi!" ucap Beomgyu.

"Tidak enakkk, kopi juga tidak baik." Taehyun menyilangkan kedua jari telunjuknya.

"Siapa bilang?"

"Aku!"

Beomgyu memicingkan matanya. "Bukankah beberapa hari lalu kamu minum kopi juga?"

Taehyun menatap kesal. "Ya waktu itu aku minum, tapi sekarang tidak tuh!"

"Kamu- hahh, sudahlah. Berdebat kafein denganmu itu melelahkan," ucap Beomgyu dan pergi ke dapur.

"Lain kali kalau keluar minta antar saja. Tidak baik diantar suami orang seperti itu." Ia kemudian melenggang pergi.

Taehyun mendelik, "AKU BUKAN PELAKOR TAHU!"

"Hah..." Taehyun menatap langit-langit kamar dengan tatapan kosong, bergelut dalam pikiran yang melayang kesana-kemari.

Ting!

Notif ponselnya berbunyi, dan itu adalah ayahnya.