Chapter | 02

24.2K 1.7K 61
                                    

𝘋𝘶𝘦 ∙ 𝘬𝘦 7 𝘪𝘯𝘵𝘪 𝘗𝘳𝘦𝘥𝘢𝘤𝘪𝘰𝘶𝘴𝕮𝖑𝖊𝖓𝖓𝖊𝖙𝖍

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

𝘋𝘶𝘦 ∙ 𝘬𝘦 7 𝘪𝘯𝘵𝘪 𝘗𝘳𝘦𝘥𝘢𝘤𝘪𝘰𝘶𝘴
𝕮𝖑𝖊𝖓𝖓𝖊𝖙𝖍

"GUYS! Gue ketemu anak baru dong. Gila cakep banget sumpah. Lo tau? Sifat nya sebelah dua belas kayak si bos," seru seorang cowok dengan rambut keriting pada teman-temannya yang masih berkumpul di dalam kelas usai pelajaran 1 dan 2 berakhir.

"Iya woi, mirip Kenneth banget!"

Mereka adalah anggota inti geng Predacious. Si 'bos' yang bernama Kenneth itu mengangkat alisnya sebelah ketika nama nya juga diikut sertakan.

"Cowok?"

"Enggak lah anjir. Kalau cowok, mana mau gue puji dia cakep. Ya jelas cakepan gue," balas si rambut keriting itu.

"Bermimpi lah terus wahai Jumardy," ledek yang berambut coklat gelap. Kalau ini nama nya Marco, bad boy nya SMA CENTRIC.

"Nama gue Mahesa, anjing!"

"Lah, kan nama depan lo ada Jumardy nya, apa yang salah, monyet?"

"Berisik ah! Lanjut Sa," ujar Daffa. Mungkin dia yang memang paling waras.

"Muka nya jutek banget dan gue rasa dia bakalan jadi siswi paling menonjol karena rambut nya ada putih-putih gitu," jelas cowok yang dipanggil Mahesa itu.

"Uban maksud lo? Anjir, udah tua dong berarti?" tanya Liam. Playboy nya CENTRIC yang memiliki pacar seperti asrama wanita.

"Bukan goblok. Apa sih namanya, yang kalau cewek-cewek ke salon terus keluar-keluar rambut nya udah ganti warna," balas Marco sambil berpikir. Terlihat dahinya yang sedikit mengerut.

"Di highlight?" celetuk Razan yang sibuk mencatat materi. Memang ke tujuh inti ini memang belum mengisi perutnya dikantin karena sedang menunggu si jenius Razan selesai mencatat.

"Nah iya!" kompak Marco dan Mahesa.

"Gitu aja nggak tahu, cih!" cibir Regan, kembaran Razan.

"Bocah nyaut aja," balas Liam sinis kearah cowok yang sibuk bermain rubik teracak itu.

Kenneth diam menyimak sambil memainkan ponselnya yang berlogo apel dan kamera boba itu. Tidak tertarik dengan pembicaraan sahabat-sahabat nya yang kadang saling mengatai meski hanya sebuah candaan.

"Yuk kantin," ajak Razan sambil menutup pulped nya dengan posisi berdiri. Sontak keenam nya juga ikut berdiri. Khusus nya Kenneth si ketua Degilion itu yang langsung jalan lebih dahulu disusul Daffa dan Marco.

CLEORA  - finTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang