𝘚𝘦𝘪𝘥𝘪𝘤𝘪 ∙ 𝘴𝘦𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘳𝘢𝘫𝘦𝘯𝘥𝘳𝘢
𝕮𝖑𝖊𝖓𝖓𝖊𝖙𝖍CLEORA terdiam dengan tangan yang masih memegang dan memainkan kalung berbandul kupu-kupu itu. Kenneth berhasil memberi nya sebuah kalung setelah sebelumnya mati-matian Cleora tolak.
Semilir angin malam yang membuat bulu kuduk nya meremang pun tidak Cleora hiraukan. Melainkan tetap berada diposisi yang sama yaitu bersender pada pembatas balkon sembari menatap langit yang malam ini tidak dipenuhi bintang-bintang.
Sehelai kain tersampir di bahu nya. Lantas Cleora menengok siapa gerangan yang sudah menyampirkan cardigan rajut berwarna hijau ke bahu nya. Adam.
"Udara yang dingin nggak baik Nona." Cleora menanggapi ucapan Adam dengan tersenyum tipis. Ia tahu tabiat asisten serta tangan kanan nya itu yang kaku namun juga sangat peduli. Cleora sudah menganggap Adam seperti kakak laki-laki nya sendiri.
"Ini wine kesukaan Nona. Tadi katanya, Nona minta kan," ujar Adam lagi dengan tangan yang menyerahkan minuman beralkohol berwarna merah keunguan pekat itu.
"Adam, Kenneth kasih gue kalung. Katanya, bandul kupu-kupu ini mirip gue," ujar Cleora menunjukkan kalung pemberian Kenneth kepada Adam.
Adam mengangguk. "Bener kata teman Nona. Nona Cleora itu seperti kupu-kupu. Terbang bebas dan tidak terduga kemana tujuan nya, namun sangat sulit di dekati," timpal pria itu.
Dalam hati Cleora menyetujui ucapan Adam yang sedikit banyak mirip dengan kata-kata Kenneth.
Sebelum membalas ucapan asisten nya itu, Cleora menyesap wine nya terlebih dahulu. Kemudian menghela napas pelan. "Gimana kalau seandainya Kenneth tahu siapa gue? Seorang Rajendra yang ringan tangan ketika diusik, memiliki banyak rahasia. Lalu ntah apa tujuannya gue datang ke SMA Centric."
"Membuka diri perlahan itu nggak ada salah nya dicoba. Tapi sebelum itu, Nona harus tahu dulu, Kenneth seperti apa orang nya. Apa dia orang yang pantang melanjutkan hubungan setelah di bohongi?"
"Tadi siang gue cerita tentang Maura," ujar Cleora secara tiba-tiba.
Kalau dari ekor matanya yang Cleora tangkap, ada raut terkejut dari Adam. Mungkin asisten serta tangan kanan nya itu tidak menduga kalau Nona nya akan bercerita hal itu terlebih dahulu.
"Apa Nona menceritakan kalau..."
"No. Gue cuma bilang kalau gue punya orang yang sangat berarti, namanya Maura Athalia. Gue nggak bilang dia siapa-siapa nya gue yang sebenarnya," potong Cleora.
Baru lah saat Nona nya berbicara seperti itu, Adam menghembuskan napas nya lega. Ia pikir semuanya akan terbongkar dengan cepat.
"Em.. permisi Nona. Nona mendapat kan sebuah surat. Kami tidak tahu siapa yang menjadi pengirim nya, alias anonym." Interupsi salah satu bodyguard sembari menyerahkan sebuah surat tanpa nama.
KAMU SEDANG MEMBACA
CLEORA - fin
Teen Fiction𝕻𝖗𝖊𝖉𝖆𝖈𝖎𝖔𝖚𝖘 𝕲𝖆𝖓𝖌 Cleora Andrava Rajendra. Nama nya cantik seperti wajah nya. Tapi apa yang bisa kalian harapkan dari Cleora? Baik hati? Suka menolong? Peduli? Jelas semua itu tidak ada didalam dirinya. Dingin, tertutup, dan penuh rahas...