𝕻𝖗𝖊𝖉𝖆𝖈𝖎𝖔𝖚𝖘 𝕲𝖆𝖓𝖌
Cleora Andrava Rajendra.
Nama nya cantik seperti wajah nya. Tapi apa yang bisa kalian harapkan dari Cleora? Baik hati? Suka menolong? Peduli? Jelas semua itu tidak ada didalam dirinya. Dingin, tertutup, dan penuh rahas...
This might be the last part of war and Jane playin' a game. And kayak nya CLENNETH bakal end di part 65😬.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
𝘚𝘦𝘴𝘴𝘢𝘯𝘵𝘶𝘯𝘰 ∙ 𝘵𝘪𝘭𝘭 𝘵𝘩𝘦 𝘱𝘢𝘳𝘵𝘺 𝘪𝘵'𝘴 𝘰𝘷𝘦𝘳 𝕮𝖑𝖊𝖓𝖓𝖊𝖙𝖍
JANE menatap lurus ketiga orang itu. Berjalan mendekat lalu mengitari tubuh ketiga nya. Tanpa mereka sadari, Jane mengeluarkan sebuah kotak dari dalam saku luar jaket nya.
Mengambil sebuah pil yang lantas langsung ia tempelkan pada sisi tubuh ketiga nya tanpa mereka bisa sadari.
Gilang menepis tangan Jane yang menyentuh pundak nya, lelaki itu melayangkan tatapan sinis nya sedangkan Jane hanya mengatupkan bibir nya.
Gadis itu kembali pada tempat semula nya, duduk diatas meja dengan lidah yang didecakkan dalam rongga mulut. Menghitung kurang lebih 10 detik sampai pil itu benar-benar berkerja.
Sebuah obat tidur berkedok pil tablet transparan yang Jane ciptakan sendiri menfaatkan otak cerdas Cleora. Transparan, tak terlihat, berukuran kecil namun memiliki efek yang begitu kuat.
Membuat korban yang ditempeli pil itu menjadi tertidur dan terhipnotis saat terbangun dalam jangka pendek. Anggap saja Jane curang karena bermain singkat tapi terlalu disayangkan untuk tenaga nya jika dipakai untuk menumbangi Gilang yang kekuatan lelaki itu nyaris sama seperti nya.
"Sleep tight. Hope you have a sweet dreams," bisik nya.
10 detik berlalu, ketiga nya sudah tertidur. Waktu yang Jane perlukan hanya 10 menit untuk menyiapkan semua nya selagi menunggu mereka terbangun.
Jane melihat-lihat ke sekitar nya. Mencari apapun yang bisa digunakan sebagai tali untuk mengikat alat pergerakan mereka. Sehingga Jane dapat bermain lebih luas tanpa gangguan secara tiba-tiba.
Sebuah suara panggilan dari earpiece yang terpasang di telinga kiri nya terdengar. Itu suara Adam.
"Nona Jane? Anda sedang berada dimana?"
"Nona?"
"Jane? Kamu dimana? Kasih tahu aku. Kita semua udah menang, udah berhasil lawan anggota Gilang semua." Kali ini suara Kenneth yang menyapa indra pendengaran nya.
"Berisik!" sungut nya kesal lantas mencabut paksa earpiece itu dari telinga nya dan menginjak nya sampai benar-benar hancur.
Jane tahu perbuatan nya sia-sia, bagaimana pun juga Adam atau Bara masih dapat melacak keberadaan nya lewat ponsel atau teknologi yang Cleora buat.
