𝘛𝘳𝘦 ∙ 𝘊𝘢𝘯𝘵𝘦𝘦𝘯
𝕮𝖑𝖊𝖓𝖓𝖊𝖙𝖍"GUE anak kepala sekolah sekaligus keluarga gue menjadi donator disini. Gue bisa aja nendang lo yang baru beberapa jam lalu masuk CENTRIC," ujar Jessy dengan sombong.
Mendengar hal itu justru membuat senyum sinis tersungging dibibir merah alami milik Cleora. "Bermain menggunakan kekuasaan orang tua? Cupu."
"Maksud lo apa? Lo cuma anak baru yang sok-sok an jadi pahlawan kesiangan, menyelamatkan ini cewek, bitch!" balas Jessy tidak terima dengan perkataan yang dilontarkan oleh mulut tajam Cleora.
"Jalang kok teriak jalang?" gumam Freya.
"APA LO BILANG?" Tangan Jessy ikut terangkat berniat menampar Freya, tapi Cleora lebih dulu menepisnya.
"Lo tahu? Tingkah lo yang sok jadi mengingatkan gue dengan seorang siswi. Lemah, tapi sok-sok an menjadi pahlawan. Sayang dia udah meninggal karena kecelakaan. Padahal gue kangen buat bully dia lagi," ujar Jessy dengan senyum sinis di bibirnya.
Seketika penghuni kantin menegang. Mereka tahu jelas siapa yang gadis pembully itu maksud.
Senyum sinis dibibir Cleora menghilang sekejap. Rahang nya mengeras juga kepalan ditangannya ikut mengerat seiring emosi.
"Lo kenapa bully dia?" tanya Cleora dingin.
"Telinga lo kemana sih? Udah gue bilang dia lemah, sok jadi pahlawan. Dan Katanya juga dia bekas jadi korban pelecehan bukan sih?" ujar Jessy dengan mengeluarkan pertanyaan nya di akhir kalimatnya. Sontak kedua teman Jessy tertawa.
PLAK!
Suara tamparan menggema di kantin. Semua yang berada disana terperangah melihat atau mendengar bunyi tamparan yang sangat keras. Terbukti pipi mulus Jessy langsung memerah dengan bekas tangan disana.
Tapi Cleora tidak berhenti disitu. Ia meraih satu gelas es teh manis dan juga satu botol air mineral dan langsung menyiramkan nya kepada tiga siswi pembully itu.
"It's a small payment you have to accept for daring to try to disturb me," kecam Cleora dengan tatapan tajam.
"Get out of my face," usir Cleora sembali mendorong tubuh Jessy mundur.
"L-LO?! Awas aja, setelah ini gue yakin lo bakal dikeluarin dari CENTRIC," ancam Jessy tidak terima lalu pergi diikuti kedua temannya.
Setelah kepergian ketiga pembully itu, baru lah kantin perlahan menjadi ramai kembali. Ramai karena sorakan-sorakan yang dilayangkan untuk aksi Cleora itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
CLEORA - fin
Teen Fiction𝕻𝖗𝖊𝖉𝖆𝖈𝖎𝖔𝖚𝖘 𝕲𝖆𝖓𝖌 Cleora Andrava Rajendra. Nama nya cantik seperti wajah nya. Tapi apa yang bisa kalian harapkan dari Cleora? Baik hati? Suka menolong? Peduli? Jelas semua itu tidak ada didalam dirinya. Dingin, tertutup, dan penuh rahas...