Arven Danendra or... should I call, Carven Andromeda?
𝘊𝘪𝘯𝘲𝘶𝘢𝘯𝘵𝘶𝘯𝘰 ∙ 𝘩𝘦 𝘪𝘴 𝘤𝘳𝘪𝘵𝘪𝘤𝘢𝘭
𝕮𝖑𝖊𝖓𝖓𝖊𝖙𝖍CLEORA melangkahkan kaki nya dengan tergesa-gesa di sepanjang koridor rumah sakit. Dibelakang nya ada Dante dan Arven yang juga sama panik nya. Terutama Dante yang khawatir perihal sepupu nya itu yang kini tengah menjalankan operasi.
Sementara Arven, lelaki itu pucat pasi. Ia khawatir--sedikit-- oh tidak, maksud nya sangat. Khawatir tentang keadaan Kenneth yang dikeroyok dan berakhir tertembak di perut oleh salah satu anggota nya. Eh tapi... masih perlukah Arven menyebut nya anggota geng nya setelah mereka-- Gilang dan 30 anggota-- secara tidak langsung mendepak nya?
Beberapa pasang mata yang memperhatikan nya lantaran pakaian Cleora yang serba hitam tidak ia indahkan. Justru sesekali Cleora mengumpat dalam hati karena sedikit kesulitan berjalan cepat menggunakan boots nya.
Di arah kejauhan tepat nya di depan ruang operasi ada Liam, Mahesa dan inti Predacious serta tambahan anggota lainnya berkumpul. Mereka bangkit ketika menyadari kedatangan Cleora dengan wajah panik nya.
"Cley... Ken-- NGAPAIN LO DISINI?!" perkataan Mahesa yang semula melirih langsung naik ketika menyadari bahwa Cleora tidak sendiri, melainkan bersama Dante dan.... seseorang yang sangat ingin mereka habisi.
Mahesa mencengkram kerah jaket Arven dengan kencang. Mata nya yang biasanya teduh itu memincing tajam kearah Arven.
"Hey... easy, easy."
"Gara-gara lo bangsat! Kenneth, sahabat gue di dalem berjuang. Itu semua karena lo dan anak-anak lo sialan!" sentak cowok berkulit hitam manis tersebut.
Mahesa hendak melayangkan sebuah bogeman mentah kalau saja Cleora dan Dante tidak buru-buru menahan nya.
"Jangan Sa!" cegah Dante.
KAMU SEDANG MEMBACA
CLEORA - fin
Teen Fiction𝕻𝖗𝖊𝖉𝖆𝖈𝖎𝖔𝖚𝖘 𝕲𝖆𝖓𝖌 Cleora Andrava Rajendra. Nama nya cantik seperti wajah nya. Tapi apa yang bisa kalian harapkan dari Cleora? Baik hati? Suka menolong? Peduli? Jelas semua itu tidak ada didalam dirinya. Dingin, tertutup, dan penuh rahas...