Chapter | 60

7.3K 468 26
                                    

𝘚𝘦𝘴𝘴𝘢𝘯𝘵𝘢 ∙ 𝘢𝘯𝘰𝘵𝘩𝘦𝘳 𝘨𝘢𝘮𝘦 (2) 𝕮𝖑𝖊𝖓𝖓𝖊𝖙𝖍

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

𝘚𝘦𝘴𝘴𝘢𝘯𝘵𝘢 ∙ 𝘢𝘯𝘰𝘵𝘩𝘦𝘳 𝘨𝘢𝘮𝘦 (2)
𝕮𝖑𝖊𝖓𝖓𝖊𝖙𝖍

Kenneth meringis kecil sembari memegangi perut nya yang terasa mulai perih dan nyeri. Seperti nya anggota CAVENDOR yang memang disengajai untuk melukai nya kembali.

Tanpa mereka sadari, Bara memencet sebuah tombol di arloji nya, berbisik lirih tanpa harus terdengar oleh siapapun kecuali dirinya sendiri.

"Code B, Now!"

...

"What did you just say?" Kenneth bertanya dengan rintihan nya. Meski suasana terdengar bising namun pendengaran nya masih menangkap kata-kata samar dari Bara.

Barra membeku sebentar, lalu menggeleng santai. "Nope! I just forgot where I put the bandages. You know, just in case, like... this moment," ujar nya.

Bara menarik Kenneth menuju ke pojok ruangan yang sedikit menjauh dari perkelahian terjadi. Dibelakang Bara ada Leo dan Noah yang sebagai backing untuk menangkas para musuh yang kapan saja bisa menyerang Bara maupun Kenneth.

Kenneth tak menjawab lagi, mata nya fokus ke arah teman-teman nya yang sedang bertempur, sesekali harus menahan tawa dan senyum ketika Mahesa, Liam ataupun Regan berulah memancingkan humor.

Bugh!

"AAAAKHHH! LIAAAAMMM, TOLONG MUKA GUE DI TONJOK!" pekik Regan ketika tulang pipi nya terasa nyut-nyutan sehabis kena bogeman mentah dari lawan nya. Pemuda itu berteriak histeris.

"Bocah banget sih lo gitu aja teriak!" sungut Liam membalas pekikan dari Regan yang menyebut nama nya.

Razan menggeleng kecil, mendekat pada kembaran nya dan lekas mengecek lebam pada tulang pipi Regan.

"Heh bocah! Inget Bunda, bakal semarah apa beliau kalau nemuin lebam di muka bayi nya. Sekarang lo lawan dia, tumbangin, anggep aja susu lo kesenggol terus tumpah," ujar nya mencoba memotivasi kembaran nya yang masih mengeluarkan air mata itu.

Regan merintih kecil. "Tapi kan susu gue ga tumpah, cuma sedotannya aja yang kotor," ujar nya polos.

Razan menepuk dahinya pelan. Sudah lelah dengan adik nya yang seperti ini.

"Heh, lo pade ngerumpi apa gimane sih hah? Ini lawan kite banyak bgt anjrt yakali lo berdua malah pelukan," sahut Mahesa dari kejauhan.

Razan melengos. Menginjak susu yang berada di samping kaki Regan hingga isi nya keluar semua. Regan sontak saja melotot kaget, menatap horor ke arah susu nya lalu menatap protes ke arah kakak kembar nya itu.

CLEORA  - finTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang