HOLAAA GUYS 👋🏻...
Back lagi sama akuuuu
Langsung aja yah kita ke story nya
Happy Reading ☺️
Setelah keempat gadis tadi bercerita, Jeongwoo mengeluarkan pertanyaannya.
"Jadi setelah ini, kalian nggak Deket lagi?" tanya Jeongwoo menatap Wonyoung, Liz dan Pharita.
Ketiganya saling berpandangan sebentar.
"Nggak, kami tetep deket" jawab Liz.
"Caranya?" tanya Haruto.
"Kami udah berhasil matiin tombol ini" jawab Wonyoung menunjuk salah satu tombol berwarna ungu.
"Serius! Caranya?" tanya Chaewon kaget.
"Harus dipaksain, makanya tangan aku jadi luka kak Chaewon, sakit" jawab Pharita memperlihatkan lukanya.
"Makanya lain kali nggak usah aneh-aneh" omel Chaewon mengeluarkan obat merah dan kapas dari dalam tasnya.
"Ishh, nggak bisa gitu. Kita kan pengen bebas!" celetuk Wonyoung kesal, diangguki Liz dan Pharita.
"Tapi lain kali nggak usah yah, tunggu waktunya aja" nasihat Chaewon. Ketiga gadis itu mengangguk.
"Makasih yah Yan--" ucapan Chaewon terpotong.
"YANG?" teriak semua orang.
"Bukan!!! Ryan, Iyan, Yan!!!" jelas Arin panik.
"Ooh, kirain" balas mereka semua.
"Tapi...gue setuju-setuju aja tuh kalau Bang Hyunsuk sama Chaewon aja. Bukan setuju lagi sih! Udah gue restuin banget malah!" saut Jihoon semangat menggoda Hyunsuk dan Chaewon.
"Hooh, aku sebagai adek paling ganteng bang Hyunsuk menyetujui ucapan saudara Jihoon" lanjut Junkyu.
"Nah ben--" ucapan Haruto terpotong.
"BACOT!!!" teriak Hyunsuk memotong ucapan Haruto.
"Chae maaf yah, tau sendiri kan kelakuan hewan ternak gue?" Hyunsuk meminta maaf.
"Nggak apa-apa, tapi jangan bilangin adeknya gitu" balas Chaewon.
"Tau nih kak Chaewon, aqu sebagai dedeknya merasa tersakiti bettt" drama Jeongwoo.
"Alay!!!" teriak Haruto dan Junghwan bersamaan, tepat dikuping kiri dan kanan Jeongwoo.
"Iri? Bilang pembantu!" balas Jeongwoo ngegas.
"Shuttt... udah-udah nggak usah gelud!" tegur Yoshi sabar.
"Yaudah Suk, aku pulang dulu yah" pamit Chaewon berdiri dari duduknya.
"Oh iya? Aku juga udah naruh makanan buat Om Yunhyeong di kulkas yah" lanjut Chaewon.
"Kita juga pamit yah, makasih kakak-kakak" di ikuti oleh Wonyoung, Liz dan Pharita.
"Hati-hati!" balas para Aldibara kompak.
Pharita melirik sekilas ke arah Junghwan, Junghwan yang sadar hanya membalas tajam lalu merotosikan matanya.
Pharita mendelik melihat tingkah Junghwan. Jujur, Pharita suka pada Junghwan. Entah sejak kapan!.
Ryujin langsung nyelonong ke dalam rumah Aldibara saat melihat pintu yang terbuka dan polusi suara dari dalam rumah tersebut.
"Loh kalian?" kaget Ryujin.
"Holaaa kak Ryujin!" sapa Liz semangat.
"Kak Ryu--" mulut Liz auto dibengkam sama dua saudara kembarnya.
Keadaan canggung. Akhirnya Chaewon buka suara.
"Udah ayokkk, katanya kalian mau pulang" ajak Chaewon menatap tiga anak kembar itu.
"Ryujin hati-hati yah" pamit Chaewon.
"DADAH KAK RYUJIN SAYANGGG" teriak Liz kencang.
"BACOT LIIIZZZ!!" balas kedua kembarannya.
"Hati-hati" balas Ryujin melambaikan tangannya.
"Ryujin cari siapa?" tanya Mashiho setelah melihat kepergian Chaewon dan tiga gadis kembar itu.
"Eh? Iya, sorry sorry. Tadi gue langsung nyelonong aja, gue pikir ada apaan" balas Ryujin kikuk menahan malu.
"Belajar sekarang?" tanya Asahi datar.
Ryujin menoleh, menatap Asahi terlebih dahulu sebelum menjawab.
"Iya, terserah lo aja sih" balas Ryujin santai.
"Yaudah, ayo ke kamar gue" aja Asahi.
"HEH MAU BELAJAR APA LO BEDUA DI KAMAR, JANGAN BUAT ANEH-ANEH DI RUMAH, HI!" panik Jihoon dan Junkyu. Menghentikan langkah Asahi dan Ryujin
Plakk...
"Otaknya di pake dikit dong. Kalian lupa mereka itu mau lomba ngewakilin fakultas nya?, yah mau belajar buat lomba lah edannn" emosi Yoshi.
Bisa-bisanya kedua kembarannya ini mengatakan hal seperti itu pada mereka.
Ditambah di sini masih ada Haruto, Jeongwoo, dan Junghwan.
"Oalah gitu toh" ujar mereka berdua bersamaan. Yang lain hanya geleng-geleng.
"Udah biasa mereka kayak gitu di sini, anggap aja orang mati" jelas Asahi savage.
"Ayo naik" lanjut Asahi.
Junkyu dan Jihoon menatap curiga pada Asahi.
"Pintu kamarnya gue buka" seru Asahi merotosikan matanya.
Selesai.9 Februari 21
KAMU SEDANG MEMBACA
School Love And My Mom
FanfictionMommy. Kata yang sangat menyayat hati bagi anak-anak dari keluarga Aldibara. Mereka tidak dibesarkan dengan kasih sayang dari seorang ibu, tidak seperti anak-anak lainnya. Mereka hanya dibesarkan dengan susah payah oleh Daddy mereka. Dibantu oleh Ne...