Hai semuanya 👋🏻
Apa kabar? Semoga sehat selalu yah.
Jangan lupa ramaikan, follow dan votenya jangan lupa.
Janga lupa baca, vote, komen, dan follow akun aku yg satunya
Selamat membaca ☺️
•••
Para Aldibara menatap satu sama lain. Ini keadaan di rumah sudah seperti lagi di pengadilan.
Yunhyeong menatap satu persatu anaknya.
"Kenapa bisa kayak gini?" Hyunsuk udah ketar-ketir duluan. Udah nggak bisa kabur. Yunhyeong sudah pasti akan bertanya padanya, meminta pertanggungjawaban.
"Abang, kok bisa kayak gini?" Yunhyeong menatap anak paling tuanya itu.
Nahkan udah Hyunsuk duga. Pengen banget lelangin adek-adeknya kalau udah kayak gini. Yang berminat silahkan daftar.
"Nganu Dad, itu loh apalagi namanya sih" Hyunsuk tiba-tiba nggak bisa menjawab pertanyaan Daddy-nya.
Kalau biasanya masih bisa pembelaan. Kali ini nggak. Mulutnya kaku.
"Bang!!" Yunhyeong menatap anak paling tuanya.
"Kita lagi gabut Dad, terus Yoshi ngajak nonton film. Yah kita setuju-setuju aja. Nggak taunya, Ruto ama Wowoo gelud gegara makanan, otomatis Wawan nyorakin mereka, Dobby ikutan. Yedam ngajakin Sahi karaokean, Sahi setuju, yaudah mereka nyanyi. Jihoon Junkyu bosen nonton jadinya main game online. Yoshi Mashiho yang lagi nonton tapi nggak kedengaran makanya di besarin volume nya" jelas Hyunsuk panjang kali lebar. Sesekali laki-laki bertubuh minimalis itu meringis.
Yunhyeon memijat pangkal hidungnya pusing. Baru di tinggal seharian, anaknya udah kayak orang keserupan semua.
Sedangkan, Jaehyuk yang di bebaskan karena sedang mengerjakan tugas bersama Winter cekikian di pojok kanan.
Winter memukul lengan Jaehyuk pelan. Jaehyuk menoleh.
"Shuttt, nggak boleh ngetawain saudara yang lain, kesian mereka ditanyain gitu" Winter menatap iba para Aldibara.
"Udah biarin aja, orang kalau nggak di marahin gitu nggak bakal sadar, kerjaannya gelud terus tiap hari. Buat rusuh sana sini" Jaehyuk kembali menertawakan saudara-saudaranya.
"Yaudah fokus kerjain tugasnya" akhirnya keduanya kembali mengerjakan tugas berpasangan.
Setelah Yunhyeong selesai menyidang semua anaknya, Jaehyuk di kecuali kan.
Para Aldibara diam sedari tadi, tidak ada yang berani membuka suara.
Winter membereskan buku-bukunya. Setelah itu berdehem kecil.
"Aku pamit pulang yah semuanya, makasih Jaehyuk buat kerja kelompoknya" pamit Winter ramah.
"Eh? Hati-hati Winter" sahut Mashiho tak kalah ramah.
"Hati-hati yah" balas yang lain kompak.
Winter tersenyum manis membalasnya.
"Gue anterin sampe depan yah Win?" Jaehyuk menawarkan diri.
Winter mengangguk merespon tawaran Jaehyuk, lalu keduanya menghilang di balik tembok.
"Nggak sekalian mau gue anter pulang aja?" tawar Jaehyuk lagi.
"Ya ampunnnn Jaehyuk baik banget hiks, beruntung banget cewek yang bisa naklukin hati Jaehyuk nanti" batin Winter menatap kagum Jaehyuk.
Jaehyuk yang merasa di perhatikan menoleh ke arah Winter.
"Kenapa?" tanya Jaehyuk. Winter berhasil mengembalikan kesadarannya.
"Itu nggak apa-apa kok, gue balik dulu kalau gitu. Sekali lagi makasih, dahh" pamit Winter. Winter lalu berjalan keluar dari pekarangan mansion keluarga Aldibara.
"Apa gue suka sama Jaehyuk ya?" Winter.
•••
Hari selasa. Yeji turun dari kamarnya yang terletak di lantai dua. Gadis itu mengikat tali sepatunya.
Hari ini adalah hari pertama Yeji bersekolah setelah balik dari Korea Selatan.
"HYUNJIIIINNN GUE UDAH SIAP INIII!!" teriak Yeji setelah selesai menggunakan sepatu nya.
"Apasih Jiii! Gue udah di luar nungguin lo, buat malu tau nggak? Itu ada di luar ada Yoshi! Buat malu aja lu?" Merasa namanya di panggil, Yoshi menyembulkan kepalanya ke dalam rumah Yeji.
"E-eh? Ada Yoshi yah?" Yeji tersenyum kikuk menahan malu.
"Nah malu kan lo!" Ejek Hyunjin.
"Shuttt, nggak usah mancing war!" Peringat Yeji menatap tajam Hyunjin. Seketika laki-laki itu menciut.
"Yaudah ayo berangkat, mau telat lo?!" Yeji berjalan mendahului kedua laki-laki itu.
"Salah apalagi sih gue?!!!" Hyujin menarik rambutnya frustasi.
"Sabar yah Jin" Yoshi terkekeh melihat kelakuan dua kembaran itu.
"Nggak usah ngejek!" Kesal Hyunjin.
Lalu keduanya ikut menyusul Yeji yang sudah naik ke atas motor Hyunjin.
•••
Selesai.
Jangan lupa ramaikan, kalau suka jangan lupa vote dan komennya.
23 Maret 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
School Love And My Mom
Fiksi PenggemarMommy. Kata yang sangat menyayat hati bagi anak-anak dari keluarga Aldibara. Mereka tidak dibesarkan dengan kasih sayang dari seorang ibu, tidak seperti anak-anak lainnya. Mereka hanya dibesarkan dengan susah payah oleh Daddy mereka. Dibantu oleh Ne...