Holaaa semuanya 👋🏻
Maaf karena aku baru update, soalnya aku ngerasa kalian udah pada bosen sama book ini, part sebelumnya komennya nggak nyampe target 😭
Padahal ini udah mulai masuk ke dalam inti konfliknya, tapi nggak apa-apa dan makasih buat yang udah mau voment.
Happy reading ☺️
***
"Pagi Lia cantik kesayangannya Junkyu ganteng." Sapa Junkyu genit pada Lia yang sedang berjalan di koridor kampus menuju fakultas.
Lia yang mendengar sapaan Junkyu langsung mendelik. Sangat crige. Sedangkan, Jihoon dan Yoshi yang berjalan di belakang Junkyu hanya bisa pasang ekspresi jijik dan ingin muntah.
Jihoon yang tidak tahan melihat tingkah Junkyu lantas menampol kepala kembarannya itu dari belakang.
"Jangan aneh-aneh Kyu gue jadi mau muntah denger lu ngomong gitu."
"Halah jomblo sibuk aja."
"Nggak nyadar lu!."
"Gue jomblo tapi masih punya gebetan cantik kayak Lia, ya nggak cantik?. Daripada lu?." Junkyu menatap dari bawah sampai atas penampilan Jihoon.
"Nggak ada yang mau karena lu nggak menarik. Mana nggak punya gebetan pula."
Jihoon melotot mendengar ucapan Junkyu, "ngomong apa lu?!"
Lia yang tidak tahan akan kebisingan yang di ciptakan kedua orang ini lantas berjalan cepat dan berbelok masuk ke dalam kelas fakultas nya.
"Eh Lia tunggu!" Panik Junkyu.
"BHAHAHAHA kesian ditinggal Lia." Ejek Jihoon.
"Oasu gara-gara lu nih Lia jadi ilfeel"
"Halah sok-sokan make kata ilfeel"
***
Lia menghentak-hentakkan kakinya kesal sembari berjalan ke arah bangkunya. Karina yang melihat kelakuan Lia menyerjit heran.
"Kenapa lu? Masih pagi ini nggak baik masih pagi udah marah-marah." Tanya Karina heran.
"Aishhh Rin" Lia memasang wajah melasnya. Karina sampai jijik liatnya.
"Kenapa lu?" Tanya Yeji ikut bergabung dengan obrolan kedua gadis itu.
"Si Junkyu itu gangguin gue mulu, pengen gue sedot ubun-ubunnya!" Kesal Lia.
Karina mengangkat sebelah alisnya, menatap Lia bingung. Sedangkan Yeji menghela nafas.
"Lu tuh aneh tau nggak, katanya suka sama Junkyu, tapi nggak mau deketan sama Junkyu." Ujar gadis itu heran.
"Ck, gue bukannya nggak mau deketan sama Junkyu, tapi tuh cowok rese. Katanya suka sama gue tapi tiap hari gonta-ganti cewek. Contohnya kayak kemarin, berangkatnya bareng kak Yena pulangnya bareng Nayoung." Kesal Lia.
Karina tersenyum mengejek. "Acieee yang merhatiin Junkyu, sampai tau tuh cowok berangkat dan pulang bareng siapa."
Lia makin naik pitam mendengar ejekan Karina. Dalam hati gadis itu terus mengumpati kembaran laknatnya itu. Kalau secara langsung bisa di telan hidup-hidup dia oleh Karina.
Melihat tatapan tajam kembarannya itu saat marah saja nyalinya langsung manciut.
"Gini deh lu mending minta kejelasan sama Junkyu." Ujar Yeji memberi saran setelah sedari tadi diam. "Tunggu gue enggak konek jelasin dong." Yeji tersenyum masam sambil mengelus dada sabar. Dasar Lia si otak lemot.
"Huh, maksud gue tuh lu ajak si Junkyu nya ngomong, terus bilang kalau dia emang serius suka sama lu suruh dia buat berhenti jadi palyboy emang kedengarannya susah, tapi kalau emang dia serius dia bakalan berusaha. Dan kalau ternyata si Junkyu cuman main-main mending lu berusaha hilangin rasa suka lu ke dia." Jelas Yeji panjang lebar
Lia berpikir sebentar lalu gadis itu mengangguk menyetujui saran Yeji. Oke dia akan mengajak Junkyu berbicara empat mata dengannya saat semua kelasnya sudah berakhir.
Gadis itu lalu beranjak menuju bangkunya sambil merogoh saku roknya dan membuka room chatnya dengan Junkyu lalu mengetik pesan di sana.
***
Seorang wanita yang sudah berumur kepala tiga itu melangkah dengan anggun setelah sampai di depan bandara. Wanita itu menatap sekeliling, sudah lama sekali rasanya.
Ia sedang menunggu mobil jemputannya. Lalu setelah beberapa menit menunggu sebuah mobil mewah berwarna putih berhenti di hadapannya.
Seorang gadis cantik turun dari mobil itu. "Halo Tante Jisoo apa kabar?" Sapa gadis itu sopan.
Jisoo tersenyum manis mendengar sapaan gadis itu lalu merentangkan kedua tangannya, membuat gadis itu berjalan ke arahnya lalu kedua wanita berbeda generasi itu berpelukan guna melepaskan rasa rindu.
"Baik Chae, kamu?" Tanya balik Jisoo setelah pelukan itu terlepas.
"Baik Tan" jawab gadis itu yang tak lain adalah Chaewon.
"Oh iya Hyunsuk dan yang lainnya apa kabar?" Tanya Jisoo, wanita menyunggingkan senyuman kesedihan yang membuat hati Chaewon berdenyut sakit.
"Hyunsuk dan yang lainnya baik kok Tan, sekarang Hyunsuk lagi sibuk banget karena jabatannya sebagai ketua BEM. Haruto, Jeongwoo dan Junghwan udah kelas 11 sekarang. Sejauh ini cuman Noah dan Nayla yang tau semuanya." Ujar Arin menceritakan beberapa kisah dari laki-laki yang selama ini selalu ia perhatikan.
"Oh iya Tan, Asahi tuh sekarang nggak suka banget makan sayur, terus dia juga bakal jadi perwakilan lomba dari fakultasnya tahun ini bareng Ryujin." Lanjut Arin dengan semangat menceritakan kabar ke empat belas anak Jisoo.
"Makasih ya Chae udah mau jagain mereka." Jisoo mengusap sayang surai Chaewon.
"Hahaha apaan sih Tan. Mama dan Tante udah sahabatan sejak lama, belum lagi aku dan adik-adik yang lain udah anggep Tante Jisoo sebagai mama kedua." Kekeh gadis itu.
"Jadi kangen manggil Tante Jisoo dengan sebutan bunda." Ujar Chaewon lagi.
"Ya udah sekarang panggil bunda lagi aja." Kedua nya lalu masuk ke dalam mobil mewah berwarna putih itu, lalu Chaewon yang berada di balik kemudi mulai menjalankan mobil tersebut sambil bercerita lagi pada Jisoo yang terlihat sangat senang mendengarkan cerita tentang anak-anaknya.
***
Oke segini dulu. Udah ada yang bisa nebak alurnya?🤭
Oh iya kemarin pas teu day ada yang nonton nggak? Gila 12 bujang keren banget, aku sampai mleyot liat Junghwan.
Oh iya next chapter buat ulang tahun Jeongwoo, yang ku buat bareng sama Haruto dan Junghwan.
Seneng banget abis comeback itzy Loco bisa nonton teu day terus comeback aespa juga. Jangan lupa streaming yawww.
Spam komen di sini buat aku semangat up next chapter dengan cepat, target 6 komen. Kalau bisa di lebihin guys, nggak apa-apa komen klau kalian udah bosen soalnya aku ngerasa kalian udah kayak bosen gitu.🥺😔
Jangan lupa votenya juga, makasih.
Shi🦚
KAMU SEDANG MEMBACA
School Love And My Mom
Fiksi PenggemarMommy. Kata yang sangat menyayat hati bagi anak-anak dari keluarga Aldibara. Mereka tidak dibesarkan dengan kasih sayang dari seorang ibu, tidak seperti anak-anak lainnya. Mereka hanya dibesarkan dengan susah payah oleh Daddy mereka. Dibantu oleh Ne...