Hidden Work - MYG

3

Hari ini merupakan hari liburku yang terakhir, besok akan kembali menjalani rutinitas seperti biasanya. Meskipun tidak ada jadwal yang berat jika tidak libur maka kami pun tetap diwajibkan untuk masuk kerja.

Jika kalian penasaran bagaimana hubunganku dengan para member jawabannya adalah aku cukup dekat dengan mereka. Tidak semua staff memang yang bisa akrab dengan member hanya saja jika mereka merasa nyaman bersama orang itu maka memberpun akan dekat pula dengannya. Termasuk denganku terutama Jungkook yang selalu saja berusaha untuk mengobrol bersamaku.

Hari ini rencananya aku akan langsung ke Bighit, ingin bermalam disana agar besok tidak terlalu terburu-buru. Sebenarnya apartemenku ini nyaman tapi sayangnya cukup jauh untuk sampai ke Bighit, sekitar 30 menit untuk sampai.

"Rein, kau tidak tau bahwa Suga mencarimu?"

Itu ucapan Chan, salah satu staff.

"Ah aku tidak tau, dia juga tidak mengabariku lewat telepon"

"Segeralah temui dia sebelum dia marah"

"Nee"

Aku segera berlari untuk sampai ke kamarnya dan menemui Suga. Aku tidak ingin kata-kata sarkasnya menjadi makananku hari ini.

"Kau tau aku tidak suka orang yang terlambat"

"Tapi kau tidak meneleponku atau mengabariku, Suga Oppa"

"Coba kau cek handphonemu"

Ahh dan baru ku sadari telpon genggam ku mati dan ini merupakan kesalahanku.

"Mianhe"

"Tidak apa"

"Lalu ada apa kau menyuruhku kesini?"

"Apakah kau bisa memijat?"

Aku terkesiap mendengar kata-katanya. Dia bukan tipe orang yang seperti itu. Bahkan ketika aku biasanya sedang meriasnya, dia bukan tipe orang yang mengajak orang berbicara lebih dulu dan meminta bantuan orang seperti itu.

"Sedikit"

Aku berusaha menetralkan nafasku. Siapa yang tidak akan terpana melihat tubuh putih seorang Min Yoongi? Jujurlah bahwa kalian semua akan iri dan ingin menjadi aku. Tapi tanganku terlalu kaku untuk mencapai bahu mulusnya. Hingga akhirnya Suga menuntunku untuk menggapai bahunya. Aku tak pernah tau bahwa efeknya akan sebesar ini.

"Oppa, bolehkah aku bertanya?"

"Hmm"

"Kenapa kau menyuruhku?"

Aku bertanya sambil masih memijat dirinya. Dan jawaban yang dia katakan selanjutnya mampu membuatku terdiam.