10

215 13 0
                                    

Aku diam bahkan mataku sudah berkaca-kaca. Suga yang melihat itu juga gusar ia juga tidak memulai untuk memberikan penjelasan yang bisa menenangkanku hingga 15 menit kemudian ia mulai bersuara.

"Aku tau kau cemburu tapi aku dan Adora tidak punya hubungan apa-apa. Aku juga tidak tahu alasan yang pasti kenapa dia memelukku tapi sebagai teman aku juga tidak bisa mendorongnya begitu saja"

Penjelasan yang masuk akal. Aku juga tidak begitu suka berdebat dengan Suga. Hanya saja rasanya menyakitkan melihat kekasihmu berpelukan dengan perempuan lain.

Suga memelukku. Bahkan beberapa kali dia mengecup puncak kepalaku. Aku masih terisak entah berlebihan atau tidak aku hanya tidak suka milikku di sentuh orang lain sama seperti Suga.

Ini sudah jam 8 malam dan aku baru sadar bahwa perutku belum mengonsumsi apapun dari pagi tadi. Kepalaku mulai merasakan pusing dan badanku rasanya tidak enak sekali.

"Aku tau kau tidak sempat sarapan tadi pagi. Aku ingin menemanimu makan makanya aku menyuruhmu kesini"

Suga membawakanku makanan, rasanya ini seperti pasangan pada umumnya meskipun tak banyak yang tahu apalagi para army yang mungkin akan menyuruhku untuk menjauhi Suga. Aku yakin diluaran sana masih banyak army baik yang akan bahagia sebagaimana idolanya bahagia juga. Tapi aku juga yakin bahwa diluaran sana tidak sedikit yang menaruh perasaan pada pria berkulit putih tersebut.

***

Aku terbangun saat merasakan berat pada perutku. Aku tercekat saat tahu bahwa aku tidur bersama Suga. Aku masih belum terbiasa dengan ini meskipun sejak aku sering ke apartemen Suga dan aku tidur seranjang dengannya tapi aku tidak pernah melakukan apa-apa dengannya selain berciuman tapi rasanya tidak etis jika aku tertidur seperti ini bersamanya di gedung bighit pula.

Aku beranjak bangun dan ku lihat Suga tidak bergerak sedikitpun. Aku tidak mungkin keluar kamar Suga nanti siang saat staff dan pekerja lainnya sudah mulai bekerja jadi aku memutuskan untuk keluar saat ini juga.

Jam menunjukkan angka 4 pagi. Aku yakin tidak ada dari mereka yang bangun tapi perkiraanku salah. Saat aku keluar dari kamar Suga, aku malah dikejutkan oleh kehadiran Dae yang entah mau kemana.

"Rein, kenapa keluar dari kamar Suga sepagi ini?"

"Ah ta-tadi Suga memanggilku katanya ia membutuhkan kopinya"

"Ahh seperti itu"

Aku yakin Dae sebenarnya tidak percaya dengan yang ku katakan tapi mungkin ia juga tidak ingin membuatku tidak nyaman dengan rentetan pertanyaannya.

Hidden Work - MYGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang