22

327 17 3
                                    

Selama berada disini aku selalu makan bersama para staff. Bahkan beberapa kali aku juga memasak untuk mereka. Besok semuanya akan pulang bersama para member dan juga staff. Aku akan pulang lebih dulu bersamaan dengan mobil para member yang akan pulang.

Malam ini aku sedang bersama Bora menyiapkan makan malam untuk beberapa staff yang akan masak bersama kami tentunya. Kimchijiggae dan Samgyeopsal tentunya tidak akan pernah salah untuk dihidangkan.

Drrttt.

"Apa kau sudah makan?"

Itu pesan dari Suga. Meskipun aku tidak bisa bersama dengannya seperti biasa tapi selama disini ia selalu rutin menanyai apakah aku sudah makan, sedang apa bahkan apakah staff baik denganku atau tidak. Dibalik sifatnya yang dingin seperti itu aku suka saat dia perhatian seperti itu.

***

Aku sudah berada di Seoul lebih tepatnya aku berada di apartemen milik Suga. Seperti biasa dia selalu menyuruhku untuk bermalam di apartemen miliknya.

"Aku akan libur satu minggu, apakah kita harus ke Chicago menemui orang tuamu Rein?" Kalimat Suga menginterupsiku. Ia baru selesai mandi dan sudah menanyaiku seperti itu.

"Apakah kau sudah beritahu orang tuamu tentang hubungan kita yang mulai serius Oppa?" aku tidak menjawabnya malahan aku bertanya balik pada Suga.

"Eomma yang memintaku untuk segera menemui orang tuamu Rein. Jadi bagaimana?"

"Aku belum sempat menanyakan jadwal orang tuaku Oppa. Terakhir kali aku menelpon Eomma dia sedang berada di Singapore"

Yah seperti itulah selain berada di Chicago orang tuaku sering kali ke luar negeri untuk mehandle bisnis mereka bersama perusahaan lain.

Aku dan Suga sudah selesai makan malam. Bahkan sekarang ia sedang memainkan handphonenya sambil berbaring diranjang besar miliknya. Aku membawakannya es amerikano, minuman berkafein kesukaannya.

Aku ikut berbaring di sampingnya. Sambil membaca majalah yang aku bawa dari ruang tamu milik Suga. Suga kemudian mendekat ke arahku, mengecup kening dan turun ke bibirku. Tatapannya sayu, kemudian bibirnya mengecup leherku berulang-ulang.

"Bolehkah aku lanjutkan Rein?" Dari matanya aku bisa melihat bahwa ia memang menginginkanku, menginginkan pergulatana yang sudah lama ia inginkan. Aku mengangguk. Aku tidak ingin menghalanginya lagi. Aku memberinya izin dan semuanya berlanjut malam itu dan ia memang yang pertama untukku.

Hidden Work - MYGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang