16

167 12 0
                                    

Suga tidak lagi menghiraukan perkataan mereka. Bahkan sekarang wajah J-Hope juga sudah mulai menampakkan bahwa ia mabuk. Lihat saja wajah merahnya dan mukanya yang seakan tidak punya apa-apa itu. Taehyung yang tadinya hanya minum alkohol sedikit pun kini bersandar dibahu Areum.

Jangan tanya Seokjin, pastinya sedang berisik dengan candaannya yang kadang terkesan garing itu. Yoora yang mendengarkan ocehan kekasihnya itupun hanya bisa tersenyum dan tertawa.

Entah menit ke berapa mereka mulai berpamitan pulang. Sebenarnya sangat seru bersama mereka seperti malam ini tapi aku tahu bahwa kami pun tidak bisa terlalu sering berkumpul seperti ini.

Terakhir Jungkook memelukku sebelum ia keluar dari pintu apartemen Suga. Aku sempat melirik ke arah Suga tapi dia hanya diam sambil menatap Jungkook yang memelukku.

Aku teringat bahwa katanya Suga sangat menyukai Jungkook, bahkan ia ingin memiliki anak yang seperti Jungkook.

Aku segera membersihkan wajahku yang sepertinya banyak polusi karena tadi memasak bersama Yoora.

"Sayang"

Sudah berbulan-bulan aku berpacaran dengan Suga, pemilik nama asli Min Yoongi tersebut tapi baru pertama kali ini ia memanggilku dengan kata itu.

"N-nee?"

"Sudah selesai?"

Ia memelukku dari belakang. Aku bisa melihat wajah putihnya dari cermin yang saat ini ada di depanku.

"Sebentar lagi. Oppa tunggu saja di dalam kamar"

Rasanya jantungku berpacu 2 kali lipat dari biasanya. Suga tidak pernah memelukku dari belakang hingga seintim ini. Ya Tuhan apakah Suga akan melaksanakan ucapannya tadi?

Aku sudah selesai memberi wajahku nutrisi. Kini aku bahkan tidak menemukan Suga di dalam kamarnya.

"Oppa?"

Aku berjalan keluar kamar, mungkin Suga ada diruang kerjanya dan saat pintu itu ku buka, Suga sedang berdiri membelakangiku. Entah apa yang sedang di pegangnya dan saat ia berbalik aku bisa melihat ada sebuah cincin yang ia ulurkan padaku.

"Anggap saja ini sebagai ikatan cintaku padamu. Nanti jika aku sudah dapat libur lebih lama mari kita ke rumah orang tuamu"

Aku menitikkan air mata karena perlakuan Suga malam ini. Aku tidak pernah bisa berhenti membayangkan kehidupanku setelah menikah dengannya tapi itu akan terkabul. Meski ia baru saja melamarku seperti ini tapi aku sudah cukup bahagia.

Aku memeluknya bahkan aku tidak sadar bahwa bibirku sudah mengecup bibir Suga berulang kali. Hingga detik berikutnya Suga mulai melumat bibirku.

Hidden Work - MYGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang