Pintu ruang rapat terbuka dan memperlihatkan wanita dengan pakaian elegan masuk bersama dengan sekretaris nya sedangkan para bodyguard nya menjaga di luar ruangan
"Selamat siang presidir Jo" sapa nya dengan sopan namun terkesan jutek
"Ya selamat siang juga CEO Shim" balas Yuri dengan nada tak kalah jutek
CEO Shim itu menaikkan sebelah alisnya saat mendapat respon begitu dari Yuri kemudian terkekeh ternyata Yuri bukanlah orang yang lembut juga bersikap ramah seperti yang di katakan oleh kebanyakan koleganya
"Kata sambutan yang menyenangkan presidir" ucap wanita itu lalu duduk di kursi dan berhadapan dengan Yuri
Yuri duduk dengan nako di sebelah, jika Yuri duduk berhadapan dengan CEO Shim maka nako duduk berhadapan dengan si sekretaris CEO
"Baiklah aku tak mau terlalu banyak basa basi jadi kau Presdir sudah terima kan berkas tawaran kerja sama dari Asisten Chen?"
"Ya" jawab Yuri singkat
"Jadi bagaimana sudah kau tanda tangani?" Tanya wanita itu dengan senyum
"Tidak, aku tidak menandatangani nya"
Wanita itu cukup terkejut karena Yuri bicara dengan jujur tidak seperti kebanyakan presidir yang bisanya akan bilang masih memikirkannya atau blm membaca berkas, Yuri berbeda dan itu membuat wanita itu merasa tertantang tentu nya
"Kenapa kau tidak menandatangani nya apa semua tawaran kami tak cukup memuaskan?"
"Tidak, itu cukup memuaskan tapi aku tidak tertarik dengan proyek yang kau tawarkan" kata Yuri santai karena memang dia tidak tertarik dengan proyek mall dan Hotel bintang 5 yang di tawarkan
"Kenapa kau tak tertarik bukankah itu menghasilkan banyak keuntungan apa lagi jika masyarakat tau kalau tempat itu milik JY company dan Wang Shim cooperation pasti mereka akan senang datang ke sana"
"Maaf sebelumnya tapi aku punya puluhan bahkan ratusan cabang hotel berkelas dan mall di berbagai negara di seluruh dunia terutama Asia jadi aku pikir tawaran ini tidak perlu ku terima karena aku sudah punya banyak" jawab Yuri santai namun ekspresi nya sangat menyebalkan
Wanita itu memandang kesal orang di hadapannya ini rasanya ingin sekali menenggelamkannya ke laut
"Aku cukup terkejut karena kau menolak ku padahal banyak perusahaan yang ingin berkerjasama dengan perusahaan ku tapi kau malah menolak, apa kau tidak punya rasa bersyukur presidir? karena dari semua perusahaan yang ada kau yang aku tawarkan kerjasama?"
Yuri berdecih mendengar penuturan wanita di hadapannya, Yuri tak suka di paksa, dia juga punya feeling tak enak tentang orang di hadapannya ini dan lagi pula terima atau tidak itu hak nya kan
"Jika banyak perusahaan ingin bekerjasama dengan mu maka bekerjasama lah dengan mereka lagi pula apa kau tak punya sopan santun berkata begitu pada presidir perusahaan yang ingin kau ajak kerjasama? Apa kau tidak malu dan seharusnya kau juga paham kalau aku tak menerima kalian juga karena apa" jawab Yuri dengan muka songongnya
Nako dari tadi hanya diam menyimak pembicaraan kedua pemimpin perusahaan itu tentunya dengan mata tajam menatap sekretaris yang dari tadi juga menatap nya dengan tatapan tak bersahabat
"Maafkan kami sebelumnya, tapi di sini kau lah yang tidak punya sopan santun presidir Jo, kami datang ke sini untuk menawarkan kerjasama sama secara baik baik tapi respon anda begitu buruk terhadap kami jadi apa salah kalau kami berkata seperti itu karena merasa tak di hargai? Apa anda juga tak punya malu berkata seperti itu pada kolega Anda?" Ucap sekretaris itu tak terima
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sugar Momy | Yenyul ✓
RomanceMenjadi Sugar baby bukan hal yang buruk bukan? Choi Yena rela menjadi Sugar baby dari seorang wanita berumur 21 tahun demi mendapatkan uang yang banyak untuk biaya pengobatan adiknya Tapi apa jadinya jika cinta timbul di antara mereka? Baca atuh...