Promise

780 108 3
                                    

Setelah dari tempat Sakura tadi, Yuri langusung pergi menuju ke tempat dimana dia biasanya curhat ya walaupun tak mendapatkan balasan apapun dari lawan bicaranya setidaknya dia sudah bicara dan tetap konsisten menjadikan orang itu sebagai teman curhat sehidup semati nya

Sebelum ke sana, Yuri singgah sebentar si toko bunga langganannya untuk membeli satu buket bunga yang akan dia berikan pada orang itu


"Bibi tolong satu buket bunganya yang biasa" kata Yuri pada penjual


"Baiklah tunggu sebentar ya"


Selagi bunganya di siapkan, Yuri mengambil ponselnya dan mendapati banyak sekali palingan telpon dari Yena hal itu tentu membuat Yuri kaget karena tak tanggung tanggung jumlah panggilan masuknya sampai 30 lebih


"Astaga! Sebanyak ini? Aishh...kemana saja kau Yuri sampai sampai tak tau ada panggilan masuk sebanyak ini" kata Yuri merutuki kebodohannya sendiri


Setalah itu Yuri langsung bergegas menelpon kembali Yena untuk minta maaf dan menjelaskan kenapa dia tak mengangkat telepon


"Hallo sayang"




"Ya! Jo Yuri!! Kemana saja kau hah?! Aku sudah menelpon mu berkali kali tapi kau tak mengangkat nya, kau juga sudah ku bilang tunggu aku sebentar biar ku temani ke tempat Sakura tapi kau malah pergi sendiri, kau tau tidak kalau aku khawatir!"



Yuri spontan menjauhkan telpon itu dari telinganya karena suara Yena cukup nyaring juga terdengar sangat kesal tapi jauh dalam hati Yuri dia senang karena Yena khawatir padanya


"Iya iya, maaf tadi aku lupa mengabarimu kalau aku akan ke tempat Sakura unnie sendirian karena aku pikir tidak terlalu jauh dari rumah dan maafkan aku tadi tak mengangkat telpon mu, aku sungguh lupa kalau ponselku ku silent, sekali lagi maafkan aku, maaf" kata Yuri dengan perasaan bersalah karena sudah membuat panik Yena

Yuri dapat mendengar suara helaan nafas dari Yena menandakan kalau Yena tengah berusaha sabar dan memahami kondisi nya. Yuri tau itu karena itu sudah kebiasaan Yena jika menghadapi nya yang suka sekali bertindak aneh dan kadang menjengkelkan


"Yasudah tak apa tapi lain kali jangan silent ponsel mu agar kau bisa ku hubungi, aku panik setengah mati tadi karena kau tak mengangkat telpon ku heuhhhh... Dasar menyebalkan"




"Utututututu....sayangku ini khawatir padaku ya hm?"




"Sudahlah aku akhiri telpon ini sebelum tekanan darahku naik, dah bye"




"Nde, bye i love you"






"......."






"Heii, Ayo balas aku cepat"







"Ck, kau manusia batu dan paling menyebalkan sedunia tapi anehnya aku malah mencintaimu bahkan sampai jadi bucin tolol begini aishhh..."





"Hahahah....gpp dong kan kau bucin nya hanya pada ku kan dan aku juga begitu padamu"




"Yaudah iya terserah apa katamu lah, katakan apapun yang kau eoh? Kalau begitu sudah dulu ya dan kirimkan lokasi mu jika sudah mau pulang aku akan menjemputmu mu, ingat! Ini wajib kalau tidak kau lakukan aku akan marah padamu"



"Iya iya, jangan manyun manyun begitu dong hahahaha"



"Eh? Dari mana kau tau kalau aku sedang manyun??"


My Sugar Momy | Yenyul ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang