Yena dan Yuri berjalan di tempat yang cukup minim keramaian mereka berpikir jalanan ramai akan membuat mereka sulit menghabiskan waktu berdua tapi itu menurut Yuri sih
"Apa kau tak mau pulang sayang? Udaranya semakin dingin" tanya Yena pada Yuri yang tampaknya sangat betah lama lama berjalan di luar
Yuri menoleh pada Yena yang tampak khawatir padanya, Yuri juga memperhatikan kalau hidung, telinga dan tangannya kekasihnya itu sudah berubah warna jadi sangat merah karena dingin
"Aku baik baik saja karena kau memelukku begini rasanya hangat, apa kau kedinginan?"
"Hmm....jujur aku kedinginan tapi aku harus menjadi hangat supaya kau tak kedinginan" Yena mengeratkan pelukannya pada Yuri dari belakang dan membungkus Yuri dengan mantel tebal miliknya
Yuri tersenyum melihat betapa perhatian nya Yena pada dirinya, sebenarnya dia juga kedinginan tapi dia tak mau cepat pulang karena dia masih ingin menikmati waktu berdua dengan Yena tapi sekarang dia merasa lebih baik karena Yena memeluk nya bahkan memberi kehangatan padanya
"Yena aku ingin bertemu Yujin" ucap Yuri tiba tiba
"Huh?"
"Aku rindu Yujin"
Yena tersenyum tipis melihat Yuri yang tampak imut, dia tau Yuri sangat menyayangi Yujin dan Yena paham itu maka tak salah jika baru 2 hari tak saling berkabar Yuri bisa sangat rindu pada adiknya itu yang juga sudah ada bersama nya selama ini
"Baik kita akan bertemu dengannya nanti apa kau tau dia di mana?"
"Nah itu masalahnya aku tak tau anak itu dimana, dia sama sekali tak memberiku kabar sedikit pun bahkan mengirim pesan untuk sekedar menyapa saja tidak hal itu membuat ku terus berpikiran buruk tentang dirinya" ucap Yuri cemas
Yena memeluk Yuri lebih erat lagi, mengecup kepala Yuri dan mengelus nya dengan lembut, Yena tau Yuri sedang khawatir dengan Yujin sekarang bahkan saat kepala Yujin terluka waktu itu dia sampai sulit tidur
"Tak apa jangan khawatir ya aku akan mencari nya dan membawanya padamu" ucap Yena
"Sungguh?" Yena mengangguk walaupun dia tak yakin sih bisa membawa anak itu pulang
"Kau janji?" Yuri mengacungkan jari kelingkingnya ada Yena meminta Yena berjanji
"Aku tak bisa janji karena aku takut tak bisa menepatinya dan membuat mu kecewa tapi aku akan berusaha" ucap Yena membuat Yuri hanya mengangguk pasrah
"Ayo pulang" ajak Yena dan Yuri hanya menurut karena dia merasa cukup lelah juga
Yena sadar jika Yuri kini sedang lelah dan tanpa pikir panjang dia menggendong Yuri membuat Yuri menempel padanya seperti koala, Yuri cukup terkejut tapi sejenak dia mulai memeluk Yena
"Tidur lah jika kau mengantuk" ucap Yena sambil mengusap kepala Yuri sayang
"Kalau aku tidur siapa yang menemani mu?"
"Ehmm....bulan, bintang dan angin malam" jawab Yena
"Aku serius Yena"
"Hahahaha...iya iya maaf, kalau mau tidur ya tidur saja kehadiran mu di sini sudah cukup menemani ku" jawab Yena membuat Yuri tersentuh lalu dengan cepat mengecup bibir bebek Yena lalu kembali memeluk Yena dengan nyaman
"Ya, berani sekali ya"
"Hmmm...tentu saja aku berani kau nya saja yang takutan bahkan aku berani melakukan hubungan lebih intim lagi dari ini jika aku mau" ucap Yuri santai membuat Yena tergagu, sungguh dia benci jika harus membahas soal ini
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sugar Momy | Yenyul ✓
Lãng mạnMenjadi Sugar baby bukan hal yang buruk bukan? Choi Yena rela menjadi Sugar baby dari seorang wanita berumur 21 tahun demi mendapatkan uang yang banyak untuk biaya pengobatan adiknya Tapi apa jadinya jika cinta timbul di antara mereka? Baca atuh...