Setelah dari bandara Yuri dan Yena tak langsung pulang tapi mengantar Yujin ke rumahnya dulu karena Yujin punya rumah sendiri di Korea, awalnya Yuri menawarkan Yujin untuk tinggal bersamanya tapi Yujin menolak dengan alasan rumahnya sudah terlalu lama di tinggalkan jadi sekarang dia sudah pulang maka dia yang akan mengisi rumah itu agar tidak terbengkalai"Yujin sekarang kau bekerja sebagai apa?" Tanya Yena sekedar basa basi agar tidak canggung
"Aku punya beberapa cafe di Korea yang di urus oleh sepupu ku jadi aku akan mengurusi cafe saja" jawab Yujin santai dan Yena mengangguk
Setelah itu tak ada lagi pembicaraan yang terjadi antara mereka berdua, ya memang pada dasarnya mereka itu orang yang pendiam maka suasana hening bukan masalah namun itu justru sedikit membuat Yuri bosan tapi meskipun begitu Yuri tidak bicara sama sekali, dia hanya memperhatikan keduanya kemudian tersenyum tak jelas
"Kalau di lihat lihat mereka berdua mirip sama sama tampan bahkan mereka bisa terlihat tampan di setiap saat, ahh... beruntung sekali di kelilingi banyak pangeran tampan seperti mereka" batin Yuri senang
Yena yang fokus menyetir tak sengaja menangkap Yuri yang tengah tersenyum sendiri dengan ekor matanya, melihat Yuri yang sedari tadi tersenyum sendiri membuat Yena sedikit penasaran
"Kenapa kau tersenyum aneh begitu?" Tanya Yena pada Yuri
"Ani aku hanya sangat senang Yujin pulang dan kalau di lihat lihat kau itu mirip dengan nya" kata Yuri sedikit berbisik
Yena menaikkan sebelah alisnya bingung kemudian menatap yujin dari kaca yang ada di dalam mobil
"Mata mu rabun ya? Mana ada yang mirip kami jauh berbeda Chagi" kata Yena
"Kalian itu mirip Yena, mirip sifat, mirip ketampanannya, mirip aura nya dan sama sama tidak haus akan sex" kata Yuri membuat Yena menoleh padanya kemudian tersenyum sambil kembali melihat jalan
"Terserah apa katamu, kata kan apa saja yang kau suka hm" ucap Yena dengan tangan kanannya mengusap kepala Yuri lembut
Yuri yang di perlakukan begitu pun terdiam dia merasa detak jantung berpacu lebih cepat dari biasanya, dia juga dapat merasakan wajahnya memanas, dia sudah tau kalau di sedang Blushing sekarang daam saat tangan Yena tak lagi mengusap kepalanya, dia langsung memalingkan wajah ke jendela mobil sambil berusaha menormalkan diri
"Oh astaga perasaan macam apa ini? kenapa aku tiba tiba merona di perlakukan begitu olehnya? Kenapa jantungku berdegup kencang begini dan kenapa juga aku merasa senang Yena bersikap begitu pada ku? Asihhh....ini membingungkan" batin Yuri
Di rumah sakit Chaewon tengah memeriksa Hitomi dan mengecek alat alat yang di gunakan oleh Hitomi memastikan bahwa alat itu bekerja dengan baik karena alat alat itu lah yang menunjang hidupnya sekarang jika satu alat saja tidak berfungsi dengan benar maka itu akan berakibat fatal nantinya
"Hmm....kau mulai membaik Tomi-ya aku harap membaiknya dirimu ini akan membawa kabar baik juga jangan sekarang kau membaik tapi nanti kau malah drop aku tidak suka itu, mendengar mu kembali drop membuat hati ku sangat sakit jadi pertahankan kondisi baikmu sekarang ya" ucap Chaewon pada Hitomi sambil mengusap sayang kepala Hitomi
Walaupun Hitomi masih menutup matanya bahkan blm ada tanda-tanda akan sadar tapi percayalah Hitomi bisa mendengar semua perkataan Chaewon namun tak bisa untuk membalas dia hanya bisa pasrah pada takdir dan berjuang untuk hidupnya sekarang
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sugar Momy | Yenyul ✓
RomansMenjadi Sugar baby bukan hal yang buruk bukan? Choi Yena rela menjadi Sugar baby dari seorang wanita berumur 21 tahun demi mendapatkan uang yang banyak untuk biaya pengobatan adiknya Tapi apa jadinya jika cinta timbul di antara mereka? Baca atuh...