Opportunity

959 113 52
                                    

Dor!

Dor!

Dor!

Tembakan demi tembakan terus di lontarkan oleh anak anak buah Jungkook namun dengan lincahnya Yujin dapat menghindari peluru peluru yang tertuju padanya

"Ahkkk!" Ringis Yujin yang kini berada di balik mobilnya dengan tangan memegang perutnya yang semakin banyak mengeluarkan darah

"Sial! Kalau begini aku bisa mati, aku tak boleh mati sebelum yang menganggu Noona tertangkap! Ahkk!"

Wajah Yujin mulia pucat dan merasa dirinya mulai lemas tapi Yujin tak bisa menyerah sekarang karena Jika dia menyerah maka dia pasti akan di cap pecundang oleh Jungkook

"Ya! Keluar lah Yujin untuk apa kau bersembunyi? Bukan kah kau adalah orang yang hebat?" Kata Jungkook dengan nada remeh membuat Yujin mengeraskan rahangnya

"Biadab!" Gumam Yujin kesal namun seperkian detik kemudian Yujin dengan cepat masuk ke dalam mobil kemudian mengemudikan nya ke arah Jungkook dan anak buahnya

Jungkook dan anak buahnya terkejut hingga langsung menghindari saat mobil Yujin hendak menabrak mereka

Anak buah Jungkook kembali menembak kan senjata, banyak sekali peluru yang mengenai mobil tapi karena mobil itu dia buat anti peluru alhasil tak ada satupun peluru yang berhasil masuk mengenai Yujin

"Hahh....bedebah itu tidak bisa main solo selalu saja main berkelompok dasar banci!" Umpat Yujin kesal dalam mobil lalu mengambil ponselnya untuk menghubungi anak buahnya agar datang membatu

"Datang ke daerah bukit sekarang, aku di serang"


Pip!


Yujin mematikan telpon secara sepihak Kemudian tanpa ragu langsung menancap gas kembali hingga 3 anak buah Jungkook tertabrak

Yujin melarikan diri bukan karena takut tapi keadaan tubuhnya yang tak baik sehingga memaksanya untuk mundur dulu

"Sialan! Kejar dia!!" Titah Jungkook dan langsung di patuhi anak buahnya

Dengan nafas yang memburu, Jungkook menelpon anak buahnya yang lain dan menyuruh mereka mengemudikan truk untuk menabrak mobil Yujin karena dia yakin kalau Yujin akan mati dengan itu, sehebat apapun manusia dia tetaplah manusia yang hanya punya satu nyawa

Setelah menelpon Jungkook menampilkan smrik di wajahnya, raut wajahnya tampak sangat puas dengan rencananya, dia sangat percaya diri kalau rencananya akan berhasil membunuh Yujin

"Kita lihat seberapa banyak nyawamu Yujin"













Di rumah sakit, Minju baru saja selesai memeriksa pasien kecelakaan yang baru saja kemarin di bawa, kondisinya cukup memprihatinkan karena banyak sekali luka robek di tubuh pasien

"Kau tenang saja ajhuma anak mu akan baik baik saja, dia hanya kekurangan darah akibat luka robek dan aku sudah melakukan transfusi darah pada pasien, juga nanti suster kami akan datang setiap 3 jam sekali untuk mengecek kondisinya" jelas Minju pada seorang wanita yang merupakan ibu dari pasiennya

"Ahh...begitu ya, khamsahamnida dokter karena kau sudah membantu anak ku" ucap wanita itu seraya membungkuk untuk berterimakasih

"Bukan aku yang membantu anak mu tapi Tuhan, aku hanya perantaranya saja, aku permisi" Minju meninggalkan wanita itu ke kantin karena sudah jam makan siang

Minju berjalan sambil memegang tengkuk lehernya yang terasa pegal akibat operasi yang dia lakukan semalam, operasi selama 7 jam yang di lakukan pada pukul 2 pagi adalah hal yang sangat sulit di lakukan oleh manusia biasa karena harus menahan kantuk dan lelah akibat aktivitas yang di lakukan di pagi hingga malam menjemput tapi ini lah resikonya menjadi seorang dokter bedah, Minju harus siap kapanpun untuk menangani pasien operasi, mau itu di malam hari, pagi, siang atau bahkan saat jam istirahat nya sekarang

My Sugar Momy | Yenyul ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang