Picture Cover Chapter 1 : Arzachel Benjamin Evrard
Yours Book 3
BOTH OF USArzachel (Bright) x Reiza (Liu)
Originally by Aframscha***
"YA obeshchayu, chto kazhdoye slovo, kotoroye ya govoryu, i kazhdoye deystviye, kotoroye ya predprinimayu, napravleno na schast'ye i tselostnost' nashey semeynoy zhizni. I kazhdyy nash shag vpered, bud' ya ryadom s vami, pered vami ili pozadi vas, vy budete sledovat' za moimi shagami. Potomu chto vy otdali vse svoye telo i dushu i sluzhite mne. Yedinstvennaya imperatritsa v moyem serdtse - eto ty. Vy imeyete polnoye pravo na moyu lyubov'. Pered sil'nymi ya vzyal tebya i nikogda ne otpushchu tebya za egoism."(Aku berjanji, untuk setiap kata yang kuucapkan dan tindakan yang kulakukan adalah untuk kebahagiaan dan keutuhan kehidupan keluarga kita. Dan setiap langkah kita kedepan, entah aku di sampingmu, di depanmu, dan di belakangmu, langkahku akan kau ikuti. Karena kau telah menyerahkan seluruh jiwa raga dan mengabdi padaku. Satu-satunya permaisuri di hatiku adalah dirimu. Kau berhak sepenuhnya atas cintaku. Di hadapan yang kuasa, aku mengambilmu dan tak akan pernah melepasmu untuk sebuah keegoisan)
***
Reiza menangis, menyadari bahwa kini yang ia punya hanya Arzachel, satu-satunya keluarga yang ia punya. Bahkan keluarga Arzachel menyambutnya dengan penuh suka cita. Tanpa rasa malu dengan seorang lelaki yang Arzachel jadikan istri.Reiza cukup lelah setelah berdansa dengan mama mertua, hingga ketika Arzachel menangkap mata sayunya, lengannya ditarik pelan untuk memberikan sebuah dekapan.
"Ayo kita istirahat."
Meninggalkan keluarga besar Arzachel dari pihak Jerman dan Rusia. Semakin mengakrabkan diri di hari spesial keturunan utama mereka. Membuat Reiza semakin melihat dirinya begitu kecil, mengetahui ayah dan ibunya berasal dari panti asuhan yang sama, dan entah siapa yang tega membuang mendiang orang tuanya.
Rangkulan Arzachel membuat Reiza nyaman dan memilih hanyut, meninggalkan kesedihannya yang hadir sesaat. Pintu besar dibuka. Tak ada hamparan kelopak bunga mawar yang menghiasi ranjang besarnya, namun kamar milik Arzachel di rumah keluarga besarnya di Rusia sangatlah rapih dan bersih. Dan untuk pertama kalinya Reiza memasuki kamar dengan nuansa hitam, putih, dan kelabu. Seperti netra kembar Arzachel yang kini bertitel suami.
"Mau mandi nggak?" Arzachel bertanya pada Reiza yang mengamati isi kamar dengan mata setengah mengantuk. Reiza hanya mengangguk mengiyakan.
"Kita mandi berdua." Ucapan Arzachel membuat Reiza melotot seketika. Mungkin Reiza lupa, Arzachel sudah berhak atas apa yang ada pada dirinya. Termasuk tubuhnya. Mau Arzachel pelototi terus menerus ataupun dinikmatinya, itu hak suaminya.
"Aku mandi duluan ya." Reiza memilih kabur dan melewati suaminya yang berdiri di depan kamar mandi. Arzachel mengedikkan bahu acuh. Ia memilih berbaring di kasurnya sembari menunggu Reiza membersihkan diri.
Sophia
Nama yang terlintas begitu saja karena Arzachel ingat, bukan karena rindu. Ia pernah membayangkan Sophia menjadi pasangannya kelak.
Tidak.
Sangat jauh dari ekspektasi
Sophia mati muda.
Arzachel menikahi seorang lelaki yatim piatu dengan keistimewaan bisa mengandung benihnya. Bukan perempuan ceria yang biasa menemani hari-harinya semenjak awal remaja. Tiga tahun lalu Sophia meninggal. Dan kini ia menikahi seorang lelaki malang. Ah, bahkan dirinya masih remaja. Usianya baru menginjak tujuh belas tahun, dan sekarang ia adalah seorang kepala keluarga. Ini takkan mudah, mengingat Reiza adalah sosok yang juga keras kepala, seperti dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
YOURS 3; BOTH OF US (ON GOING)
RomanceProject 2016 Published February 2021 New Marriage Life Rasanya seperti baru kemarin Arzachel masih bersama dengan cinta monyetnya. Kini, di usia yang teramat muda, Arzachel telah menjabat sebagai kepala keluarga di usia remaja, dengan seseorang yang...