Picture Cover Chaapter 5 : Arzachel Benjamin Evrard
Yours 3 – Both Of Us Chapter 5
Arzachel (Bright) x Reiza (Liu)
Originally by Aframscha***
Dengan hati yang berbunga-bunga, Reiza menyetir mobilnya menuju jalan pulang. Khisca dalam gendongan di tubuh depannya dalam baby carrier (gendongan bayi) sedang menyantap buskuit bayi sampai belepotan. Meski liur dan remahan biskuit mengotori seat belt dan celananya, Reiza tak perduli.Dalam benaknya, Reiza sudah tak sabar untuk memberitahukan undangan dari BBL (British Basketball League) dan meminta izin sang suami.
"Mammammammam... Puih..puihh... mammamm..puufff..pufff." Khisca mengunyah biskuit kemudian diludahkan lagi, terus berulang seperti itu dan Reiza masih tak memusingkannya. Senyumnya masih terpatri dengan indah.
Saat mobil sudah mendekati gerbang dan Reiza memarkirkannya melalui pintu masuk bagian depan, seat belt segera di lepas dan Reiza keluar dari mobil. Biskuit yang dipegang Khisca jatuh, menimbulkan jeritan putrinya namun Reiza tak perduli.
"MAMM!! MAMMM!!! ANAET!! NAIIIIIIT!" (wanna eat!) Khisca menjerit sambil tubuhnya terguncang dalam gendongan Reiza karena Reiza setengah berlari memasuki rumah.
Suara dentingan piano mengalun indah di ruang tamu. Grand piano dengan kursi putih yang diduduki Zeema sedikit merapat karena tubuh Zeema belum cukup tinggi. Arzachel yang berdiri di samping anaknya yang bermain piano memerhatikan lembaran melodi musik yang ditulis oleh tangan Zeema sendiri. Arzachel tak meragukan kelihaian jemari Zeema dalam berpiano. Atensi ayah tiga anak itu lebih berfokus pada nada-nada music hasil karya si sulung.
"Arzaa!! Sayaaang!"
Suara cempreng Reiza sampai pada pendengaran dua sosok lelaki berbeda usia.
"MAMMM! NAIIIIIT NAIIIIIT!"
Oh, juga suara si bungsu keluarga Evrard.
Meski ibunya berteriak seperti itu, tak memengaruhi permainan piano Zeema. Ia memainkannya terus jika belum sampai akhir. Berbeda dengan Arzachel yang langsung melihat ke sumber suara, dilihatnya Reiza dan anak bungsu mereka dengan ekspresi marah yang menggemaskan.
"Aezar mana?" tanya Reiza dengan wajah berseri.
"Masih tidur di kamarnya."
"Sudah makan?"
"Belum."
"Mau makan apa?"
"Apa aja lah."
"Oke. Aku bikin karedok." Arzachel maupun Zeema memang tak rewel urusan makanan. Rumah sih megah memang mencerminkan orang kelebihan harta, tapi Arzachel masih lebih menyukai makanan lokal.
"Nih, titip si adik."
Wajah murung Khisca membuat Arzachel gemas. Ia mengambil alih Khisca dari gendongan Reiza. Baby Carrier dilepaskan dan dilempar di sofa lalu Reiza beranjak ke dapur untuk membuat makanan.
Arzachel menimang Khisca di depan. Menunduk mendekati Zeema yang masih menarikan jemarinya di atas tuts piano.
"AAAAHH. Jangan jambak rambut aku! Dasar adik genduuuuut!" permainan piano tiba-tiba terhenti karena ulah Khisca yang menarik rambut Zeema dan didekatkan ke mulutnya. Melihat itu, Arzachel jadi gelagapan, ia mencoba menarik tangan Khisca yang menarik rambut si sulung untuk dimakannya.
"Baby, baby. Lepas, rambut kakak bukan makanan, sayang." Ujar Arzachel lembut masih berusaha melepaskan remasan Khisca yang cukup kuat.
KAMU SEDANG MEMBACA
YOURS 3; BOTH OF US (ON GOING)
RomanceProject 2016 Published February 2021 New Marriage Life Rasanya seperti baru kemarin Arzachel masih bersama dengan cinta monyetnya. Kini, di usia yang teramat muda, Arzachel telah menjabat sebagai kepala keluarga di usia remaja, dengan seseorang yang...