9

126 22 16
                                    

Picture Cover Chapter 9:
Arzachel Benjamin Evrard

Yours 3
Both Of Us

Arzachel (Bright) x Reiza (Liu)

Originally by Aframscha

***

Latihan yang sangat melelahkan hari ini. Reiza kira, penjadi pemain basket cukup dengan fisik yang kuat dan mengandalkan otak pintarnya dalam mengatur strategi. Nyatanya hatinya ikut dipertaruhkan.

Mau merengek dan mengundurkan diri pun tidak bisa. Reiza sudah menandatangani kontrak selama dua tahun. Ia tak bisa menghindari kejulidan rekan se-tim nya dan beberapa asisten pelatih timnas yang iri padanya.

Iri kenapa coba? Karena ia mendapatkan fasilitas lebih? Belum tahu saja orang itu bagaimana susahnya mengurus dua bayi kembar sekaligus. Harus membersihkan diri untuk menyusui dan menimang si kembar setiap habis latihan.

Lelah Reiza tuh, kemampuan dia memang bisa mengimbangi rekan-rekan se-tim nya. Tapi justru karena Reiza berbakat, ada saja yang julid dan tidak suka, namun ada juga yang tulus berteman dengan Reiza.

Reiza sendiri tak perduli. Ia mencari uang dan kesenangan di sini, toh jika di lapangan, tim harus bermain dengan professional, tak boleh ada masalah pribadi yang terlibat.

Dan setiap pekan adalah sesi curhat terpanjang bagi Reiza untuk mengadu pada suaminya secara langsung. Arzachel biasanya menjemput ke asrama. Ada Liza yang mengurus si kembar selama Reiza ada urusan. Jadilah Nathan LDR lagi dengan istri bulenya.

-000-


Setahun berlalu, Reiza bersama tim membawa kemenangan hingga babak final. Meskipun ia terhitung orang baru, tapi pencapaiannya selama ini sedikit membuat orang-orang yang julid padanya bungkam di lapangan. Ya, hanya di lapangan. Sisanya masih iri karena agen dan para pelatih begitu menunjukkan kekaguman dan perhatian berlebih pada Reiza.

Rintik hujan menjadi saksi bisu ativitas ranjang yang dilakukan suami istri berusia dua puluh enam tahun itu. Hotel pinggiran dengan harga terlampau murah tak membuat keduanya dilanda gengsi untuk menuntaskan kerinduan dan hasrat keduanya. Terpenting privasi terjaga, tempatnya bercinta tetap nyaman dilakukan dan bisa sarapan meski seadanya di hotel tersebut.

Reiza tak ingin menyalahkan Arzachel, karena ia sendiri yang meminta pada suaminya untuk berpisah di hotel setelah check out dan sarapan, karena Arzachel harus menghadiri sidang mahasiswanya pukul sebelas siang nanti.

Reiza yakin di dunia ini tak ada yang kebetulan. Pun pada situasi dan kondisi yang sulit untuk dipercayai namun terjadi adanya.

Di parkiran hotel murah tempatnya dan sang suami bercinta semalam, ia menemukan salah satu pelatih senior berada di seberang menatapnya intens. Reiza yang sudah memegang pintu mobil melepasnya. Reiza tersenyum dan membungkuk sopan, tak perduli ia berada di Eropa bertahun-tahun, sikap sopan santun yang mencerminkan ciri khas Asia-nya ia lakukan dengan sungguh baik.

"Aku tak menyangka ternyata kau jalang muda sungguhan."

Reiza yang mendengar ucapan lelaki tua itu sontak mengangkat wajahnya dan senyumnya menghilang.

Apakah pak tua yang selama ini ia anggap sangat baik itu tak melihat suaminya pergi dari hotel? Bahkan kalimat, "I love you, my wife." terdengar jelas oleh satpam hotel hingga satpam itu merasa malu.

Atau mungkin saja pelatih basket senior London Lions itu benar-benar baru sampai di seberang mobil Reiza dan hanya terpaku pada hickey di lehernya? Dan seenaknya menyangkanya menjual diri pada sembarang lelaki?

YOURS 3; BOTH OF US (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang