Rencana Tuhan itu, indah, kan?
Indah bagi orang yang berfikir dewasa dan bersyukur. Paham akan buah dari kesabaran akan menenangkan jiwa. Nyatanya, Arzachel tak sedewasa itu, pun Reiza tak sebijak jika melihat aura wibawa saat berada di kantor mertua dengan jabatannya yang tinggi.
Reiza dapat merengek seperti bayi, mengumpat dengan kata-kata kasar di belakang suami (udahnya nggak lupa istighfar semoga nggak dapat kualat). Reiza merasa tergucang jika keinginannya tak dapat diraih. Diam-diam ia terkadang menangis di balik pintu kamar setelah Arzachel pergi bekerja. Mulutnya bekomat-kamit mengucap kata-kata haram tertuju untuk sang suami. Air mata juga bercucuran membasahi pipi seputih salju.
Reiza sedang berjuang. Tidak hanya untuk tim basketnya namun bagi diri sendiri. Dia ingin kali ini menang untuk mempertahankan impiannya tetap berkarir di dunia basket. Menang melawan tim yang diasuh Arzachel, berarti ia lanjut menjadi atlet basket sebagai profesi.
Reiza pikir begitu.
Namun ia lupa, seolah tak belajar dari pengalaman. Keputusan Arzachel sudah hak nya menjadi final. Tak bisa diganggu gugat. Reiza harus menurut agar tak menjadi istri kualat, kan?
🌵🌵🌵
YOURS 3
BOTH OF US
Arzachel (Bright) x Reiza (Liu)
Originally by Aframscha
🌵🌵🌵
Bukan saatnya hanyut dalam mengagumi bahwa seorang pria yang berprofesi dosen muda memiliki bakat bermain bahkan menjadi pelatih timnas. Nasib Reiza and timnya berada di menit-menit akhir. Mungkin kurang dari 100 detik.Manik hitam Reiza melihat ketua timnya dihadang setelah berusaha menyelamatkan bola yang Stevan coba shoot terlihat hampir gagal. Stevan mundur, kemudian si kapten memantulkan bola ke arah belakang. Saat itulah badan mungil Reiza mengambil celah untuk mengambil bola dan melakukan three point tak terduga disaat timnya dan tim lawan dengan pelik fokus merebut bola dari Stevan dan si kapten.
Reiza memberikan kode mata pada Stevan, lelaki yang di dua babak pertama tadi menempati bangku cadangan. Tapi Reiza meyakini kemampuan dan kekuatannya masih oke untuk melakukan lay up dari operan bola darinya.
"Red and Black." Ucap Reiza yang bisa di dengar timnya dan lawan. Hanya sebuah kode strategi sederhana darinya untuk menyampaikan rencana strategi singkat. Dengan begitu tim Reiza mengambil posisi dengan sebagian dari timnya berimprovisasi.
Arzachel yang kini berada di pihak rival istrinya itu mengamati langkah apa yang akan Reiza ambil di posisi terdesak begini. Hanya selisih dua poin, dan tim lawan akan melakukan three point shoot untuk memenangkan pertandingan.
Hampir tidak ada celah untuk menang, akan tetapi Reiza akan menyesal seumur hidup apabila tidak berjuang mati-matian. Sisa 10 detik dan permainan akan berakhir. Rasanya denyut jantung Reiza juga akan ikut berhenti jika Reiza tak bisa menguasai ini. Setelah threepoint dari tim asuhan Arzachel berhasil dilakukan, sang kapten London Lions segera meraih bola kemudian mengover pada Reiza.
Tiga detik lagi..
Reiza menangkap bola dan memerhatikan posisinya yang berdiri sangat jauh dari ring lawan.
Dua..
Dengan segenap tenaga dan seluruh perasaan, Reza melemparkan bola dengan sebelah tangan menuju ring lawan.
KAMU SEDANG MEMBACA
YOURS 3; BOTH OF US (ON GOING)
RomanceProject 2016 Published February 2021 New Marriage Life Rasanya seperti baru kemarin Arzachel masih bersama dengan cinta monyetnya. Kini, di usia yang teramat muda, Arzachel telah menjabat sebagai kepala keluarga di usia remaja, dengan seseorang yang...