39

1.2K 123 18
                                    

"sesayang itu ya sama anne?" tanya lisa

Eunwoo reflek mengangguk. Namun tak lama setelah kesadarannya kembali, ia membalas tatapan lisa.

"eh apa?"

"kenapa gak dari dulu aja nu?"

"dulu apanya? Apaan? Lo lagi ngomongin apaan sih?" tanya eunwoo

"ungkapin semuanya, kenapa lo bisa tahan selama 3 tahun, ah udah mau 4 tahun. Suka sama anne."

Saat itu pula eunwoo terdiam. Seolah kalah sebelum ia sempat maju untuk bertarung di medan perang.

"I'm the only one who knows what you've been feeling for Anne, all this time" ujar lisa

Lagi-lagi eunwoo hanya bungkam.

"bahkan anne sendiri gak tau nuu, pernah saat itu gue bilang sama dia kalo lo kelihatan suka sama anne. Tapi tanggapan dia enuu itu emang baik lali, semua sahabatnya pasti ia perlakuin dengan baik. Gak mengindahkan apa yang gue bilang, padahal saat itu dia suka sama lo. Lebih dari seorang sahabat. Gue gak berhak bilang gini sama lo sebenernya. Tapi, gue pikir lo harus tau kenyataan yang udah terjadi"

Darahnya berdesir hebat mendengar sesuatu yang terus menjadi angan-angannya. Anne menyukainya. Ia rasa itu sudah cukup. Tak apa jika anne tak ingin menjalin hubungan yang lebih jauh setelah itu karena khawatir mereka bisa saja berpisah. Tak apa, selama eunwoo mengetahui seseorang yang menjadi kebahagiaannya menyukainya, itu lebih dari cukup.

Belum cukup bagi lisa, pernyataan yang ia beritahukan ternyata hanya menjadi lamunannya.

"andai, kalian berdua jujur sama perasaan kalian. Sekarang kalian gimana ya?" gumamnya keras yang lagi-lagi tak mendapat jawaban.

"enuu, lo gak nyesel?" tanya lisa ragu, tapi ia sungguh ingin bertanya mengenai hal ini padanya. Pada eunwoo.

"untuk?" tanya eunwoo

"anne, orang yang lo suka, orang yang lo sayang bahagia sama orang lain dan bukan sama lo"

Eunwoo tertegun. Kembali memandang jejak yang anne tinggalkan di kursi tepat di hadapannya, tersenyum dan menjawab

"menyukai seseorang gak harus terbalas, menyayangi seseorang gak harus memiliki. Kebahagiaan yang anne rasa sekarang bukan sesuatu yang harus gue sesali. Karena bahagianya anne itu bahagianya gue juga, lis. Terlepas dengan siapa saat ini anne bahagia, gue bakalan ikut bahagia karena itu tujuan gue. Buat anne bahagia. Gak ada hal yang lebih baik selain kebahagiaannya. "

"anne pernah bilang sama gue, kalo dia sedih, dia akan membutuhkan sebuah pelukan yang hangat dan menenangkan. Dan gue akan berada di sana, di samping anne membuat anne kembali merasakan kebahagiaan. Dan gue harus bahagia kalo sekarang dia bahagia, dia katanya gak membutuhkan pelukan menenangkan lagi, jadi gue gak harus berada di sampingnya karena dia udah bahagia, dan gue selesai dengan tugas gue untuk selalu memastikan anne bahagia"

Untaian kalimat yang eunwoo katakan pada lisa saat itu. Menandakan selesainya perjuangan panjang seorang cha eunwoo.


-epilog-

"gak ada yang baik-baik aja sama kepergian kak"

"kakak tau, anne. Kakak tau. Tapi enggak gini, engga dengan cara seperti ini. Kamu pikir eunwoo bakalan suka kalo kamu sakitin diri kamu kayak gini? Enggak. Gak semua orang bisa menjelaskan semua hal sama kamu, gak bisa anne."

"tapi dia udah janji kak, seburuk apapun alasannya dia bakal ceritain. Ini salah aku, semuanya salah aku."

Kalau saja saat itu anne berada dengannya, apakah sesuatu akan berubah? Apa kehadirannya saat itu akan mengubah segalanya? Apakah eunwoo akan tetap memilih untuk pergi saat anne duduk berdua dengannya saat itu.

Mendapatkan kebahagian yang sudah ia nanti sama saja menyiksanya. Di balik kebahagiaan miliknya yang sudah lama anne nanti, dia pergi. Pergi entah kemana, pergi sangat jauh, pergi darinya, pergi ke tempat yang tak bisa ia temukan, pergi yang tak akan kembali menemukan kata, pulang.

- END -



How τo get you ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang