18

770 131 6
                                    

Anne harus sedikit merasa bersyukur pada jaehyun yang mengajaknya ke sini, dengan begitu kini anne dihadapkan dengan manusia sempurna di matanya saat ini.

Baru saja anne membayangkan hal-hal indah, tapi dengan cepat ia menyadari bahwa orang yang berada di depannya adalah orang yang sedang ia perdebatkan dengan jaehyun. Tidak, bagaimana kalau sampai jaehyun kembali dan melihat anne duduk bersama doyoung. Untuk saat ini sepertinya ia menghindar saja

"ah sorry gue ada janji sama, " namun ucapannya terjeda karena ada tangan seseorang yang menahan tangannya.

"dia udah pergi, bareng sejeong" setelah itu doyoung melepaskan genggamannya

"HAH? KAK SEJEONG?" teriak anne

"astaga kak, suaranya ampun deh" ujar doyeon

"sorry"

Namun doyoung tak menjawab anne, ia hanya diam dan melanjutkan sarapannya dengan tenang.

"makan, tar keburu dingin" doyoung kembali bersuara

Iyaa kayak lo - anne

"udah selesai kan? Tunggu aja di mobil"

"ihh apaan, jangan langsung pulang dong kak" rengek doyeon

"ehh tapii gapapa deh kakak main ke rumah aku ajaa yuk" doyeon menghampiri anne dan menarik tangannya tanpa persetujuan anne terlebih dahulu

"sekalian bayarin punya kak anne yaa kak, aku tunggu mobil bye"

"tapi,"

Luar biasa, bagaimana bisa sifatnya dan doyeon berbanding terbalik seperti ini. Doyoung tak akan pernah mau mengajak siapa pun ke rumahnya, meskipun ia teman doyoung. Ia tak suka barang-barang di sentuh orang lain. Tapi doyeon justru dengan senang hati membuka pintu rumahnya untuk siapapun. Untung saja ia adiknya.




______

Ah senangnya bisa kembali ke sini, meskipun kali ini tak ada bunda doyoung minimal ada yang menyambutnya dengan ramah, doyeon. Memang sangat luar biasa, memiliki rumah sebesar ini tapi anne tak melihat ada satu pun asisten rumah tangga ataupun sekedar penjaga gerbang.

"kak?" panggil doyeon

"yaaa? Kenapa?" tanya anne

"mau minum apa aku bikinin, kakak tunggu aja di atas di kamar aku"

"gapapa gausah doy"

"wufhh yeon ajaa kak, gini nih kalo namanya mirip banget sama kak doy klo belum deket pasti panggilnya doy"

"aah sorry yeonie"

"it's okay, panggilan barusan lebih lucu hehe, aku tinggal bentar"

Setelah doyeon berlalu dari hadapan anne, ia baru sadar bagaimana bisa ia tau kamar doyeon sebelah mana, bagaimana kalau sampai dia salah masuk kamar. Ah ini sebabnya anne tak berniat memiliki rumah sebesar ini, susah jika harus kemana-mana. Belum lagi anne sendiri orang yang mageran.

Sudahlah ia tinggal naik saja, toh hanya ada 3 kamar sepertinya kamar doyoung, kamar doyeon dan kamar mandi karena kamar bundanya ada di lantai 1. Lumayan juga ia bisa sedikit menyusuri rumah besar ini.

Saat pertama anne menaiki tangga, ia bisa melihat seberapa horor suasana tangganya. Sudah bentuknya melingkar, di dindingnya terdapat lukisan-lukisan tua, dan sedikit lebih gelap dari ruangan lain. Atau ada lampu khusus untuk tangga yang harus dinyalakan?

How τo get you ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang