Taehyung kenapa?

4.3K 466 26
                                    

Seharian ini Taehyung sangat menempel pada adik kembarnya. Berjalan jalan kemana saja pasti mengikuti Jimin dari belakang.

Jimin juga bingung, tapi enak juga sih karena apa-apa dibelikan oleh  Taehyung. Tapi Jimin tetap saja merasa ada yang aneh dari kakak kembarnya ini. Taehyung seperti tak ingin ia bermain dengan orang lain selain Taehyung sendiri.

"Taehyungie kenapa?" Jimin lantas menatap sang kakak dengan tatapan yang polos. Dia sudah besar, tapi masalah tatap-menatap Jimin pasti seperti anak kecil.

"Tidak apa-apa. Kenapa kau bertanya?" Jimin menggeleng pelan.

"Kenapa kau mengikutiku dari tadi? Dari awal keluar kamar kau selalu mengikutiku" Taehyung menghela nafasnya.

"Aku merasa ada yang tidak enak. Mungkin felling anak kembar?" Jimin mengangguk saja sebagai jawabannya, setelah itu ia berjalan ke arah sofa.

"Jimin hyung! Ayo kita pergi bermain game!" Jimin tersenyum, baru saja ingin mengangguk tapi tangannya dicekal oleh Taehyung.

"Tidak ada bermain game Jimin, matamu akan rusak" Jimin menatap Taehyung.

"Tidak apa, aku bisa minum suplemen yang diberikan padaku jadi tidak akan ada masalah pada mataku nanti" ucap Jimin. Taehyung menatap Jimin lalu kembali menggeleng tegas.

"Kubilang tidak ya tidak Jimin!" Jimin menatap Taehyung lekat, setelahnya ia langsung saja menatap Jungkook lalu menunduk.

"Kembar, nanti kita—"

"Choi Jimin! Jungkook bukan kembaranmu! Aku kembaranmu, Jimin!" Jimin berbalik ke arah Taehyung.

"Kau kenapa sih Tae! Kau sangat aneh sejak pagi!"

"Jangan dekati Jungkook" Jungkook yang mendengar namanya disebut pun menatap Taehyung.

"Loh? Kenapa hyung melarang Jimin hyung untuk mendekatiku? Kurasa aku tidak melakukan sesuatu yang membuat Taehyung hyung rugi" Taehyung menatap Jungkook.

"Pokoknya aku tak ingin saudara kembarku bermain denganmu" Taehyung langsung menarik tangan dari sana menuju kamar, Jimin yang kesal pun melepaskan genggaman tangan Taehyung kasar.

"Kau ini kenapa Taehyung! Kau selalu melakukan seenakmu tae—"

"Aku kakakmu Jimin! Panggil aku dengan nada sopan!" Jimin berdecak.

"Panggil dengan sopan? Panggil dengan sopan saat kau bahkan menarikku seperti binatang?!"

"Choi Jimin, kau—"

"Kau kenapa Taehyung? Jangan bilang kau cemburu pada adikmu sendiri" Taehyung mengepalkan tangannya.

"Kata siapa?! Kubilang Jauhi Jungkook karena dia sudah membuatmu masuk rumah sakit! Telingamu hampir rusak karenanya, Jim!" Jimin menatap Taehyung.

"Hanya hampir, tidak rusak jadi jangan berlebihan!" Ujar Jimin lalu berjalan menjauh.

"Kubilang padamu Choi, jangan dekati Jubgkook" Jimin menghentikan langkahnya

"Tidak akan pernah" ucap Jimin.

...

"Hahaha! Jungkook kau lihat ini wajahku merah karena kelakuan bodohmu yang membuatku tertawa haha" Jimin memegang perutnya yang terasa sakit karena tertawa terbahak bahak.

Jungkook benar benar membuatnya tertawa seperti orang gila, sampai rasa rasanya ia ingin pipis celana. Jungkook menirukan gaya marah Yoongi hyung, sangat mirip, hingga jimin tak kuat menahan tawa saat mulutnya ia koncongkan dengan lucu.

Tak tau kalo saja Yoongi hyung tauuuuu, jungkook bisa berada di posisi kayang!

Mereka berdua tertawa, hingga tak tau jika seseorang sedang memperhatikan keduanya dati atas dengan tangan mengepal.

"Kembar, ayo kita—"

"KEMBAR, KEMBAR, DAN KEMBAR! CHOI JIMIN, KEMBARANMU DISINI AKU!" suara Taehyung menggelegar hingga Jimin pun terkejut dibuatnya. Ia menoleh mendapati Taehyung yang sudah ada tepat dibawah tangga terakhir.

"Taehyung, kau—"

"Siapa yang kau panggil kembaran selain aku?! Jungkook anak bungsu, dia bukan kembaranmu!" Jimin mengerjap.

"Tapi kata orang, kami—"

"Tidak! Kembaranmu disini aku, Sialan!"

"Choi Taehyung!" Jin yang baru masuk rumah pun terkejut saat kata sialan itu keluar dari mulut adiknya. Ia sangat tak percaya jika Taehyung bisa mengumpati Jimin.

"Apa yang kau katakan pada"

"Hyung aku tidak suka dia bermain dengan Jungkook! Dia membedakanku! Dia bahkan tak ingin main denganku! Dia selalu bilang pada jungkook 'hei kembar, bagaimana kabarmu kembar, atau aku sangat menyayangimu kembar'. Dia bahkan tak perna mengatakan itu padaku! Dia tak perna menanyakan itu padaku hyung!" Jimin berbalik.

"Aku—"

"Diam kau brengsek!"

"Taehyung hyung!"

"Apa! Kenapa kau marah Jungkook ?! Aku tak berbicara denganmu! Aku tidak meminta pendapatmu!" Jin menghela nafasnya. Ia menatap Jimin yang saat ini menatap Taehyung dengan mata yang berkaca kaca.

"Kau meragukanku tae?" Taehyung menatap Jimin datar.

"Bagaimana aku bisa percaya pada adik kembarku sendiri, saat dia bahkan tak menganggapku ada di sampingnya" Jimin diam.

Taehyung menatap Lekat mata Jimin

"Jika aku bisa meminta, aku berharap kau tidak serahim denganku" well ya, nampaknya taehyung terlalu emosi.

"Hya Choi Taehyung! Kelancangan macam apa ini eoh?! Perkataan bodohmu—"

"K-kau bilang a-apa tae?"

"Keluarkan barang-barangmu dari kamarku, tidur saja dengan kembaranmu, kembalikan semua milikku yang ada padamu"  Jimin menunduk ditatapnya gelang yang ada di tangan kanannya lalu dengan segera melepaskan gelang itu. Diletakannya gelang itu diatas meja lalu keluar dari sana.

"Hya Choi Jimin! Kau mau kemana!" Jin meletakan tasnya lalu berlari mengejar Jimin tapi anak itu sudah berlari cukup jauh.

"Hal bodoh apa yang kau lakukan, Choi Tae!" Taehyung membuang tatapannya ke arah pintu yang masih terbuka dengan serpihan salju yang turun dari langit.

"Jungkookie, telepon Yoongi hyung! Suruh dia mencari Jimin" jungkook mengangguk.

Sementara Taehyung langsung beranjak dari sana.

..

Jin sedari tadi menghela nafasnya berat, Yoongi sama sekali tidak memberikannya informasi. Ia tak tau apa yang akan terjadi pada Taehyung saat Yoongi pulang, anak itu bisa menghabisi Taehyung jika sesuatu benar-benar terjadi pada Jimin.

"Hyung" Jin berbalik menatap pintu yang sudah terbuka dan terdapat Taehyung disana. Jin menghela nafas berat, mencoba senyum pada adiknya.

"Ne?" Ditatapnya wajah Taehyung  yang terlihat sedikit susah dijelaskan.

"H-hyung, disini sakit sekali. T-tolong temui adik kembarku" ucapnya sambil memegang dada kirinya.

Serius, Jin takut setengah mati saat ini.

Tebece

HYUNGNIM!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang