Yoongi Kapok

3.5K 442 73
                                        

⚠️ Banyak kata kasar, yang tidak suka bisa skip chap ini!

.




"Hyung! Aku sudah terlambat!"

Jungkook menuruni tangga dengan langkah lebarnya, ia menggerutu karena Hoseok yang berjalan sangat lamban padahal ini sudah hampir jam setengah delapan.

Hoodie sudah ia gunakan, tas hitam sudah menggantung di atas bahunya. Ia berjalan melewati saudara-saudaranya yang sedang berkumpul untuk sarapan pagi ini.

"Hyungdeul, aku duluan ya... hari ini ada seminar, jadi aku harus-"

"Choi Jungkook." Jungkook sontak menghentikan kata-katanya kala suara seorang wanita masuk kedalam telinganya, mereka semua langsung menoleh. Yoongi yang nampak tidak suka pun lantas bangkit berdiri dari posisi duduknya saat ini.

"Ibu." Gumam Jungkook.

"Bisakah ibu membawa Jungkook dulu bersama ibu? Tiga hari saja."

Mereka semua terdiam, bahkan Hoseok yang baru saja turun mengernyit bingung.

"Kenapa? Kenapa ingin membawa adikku?" Tanya Yoongi. Wanita dengan lipstik semerah darah itu menatap Yoongi.

"Ibu sendiri di appartment. Ayah angkat kalian harus pergi ke jerman selama tiga hari, tidak apa-apakan?"

Jungkook melangkah mundur, kepalanya menggeleng pelan.

"Tidak... Koo tidak ingin pisah dengan Hyungnim, ibu."

Wanita dengan heels biru itu memutar matanya. "Kalau sama hyung terus, kapan berkembangnya Jungkook? Lagi pula Kookie hanya menemani bunda saja, tidak kerja apa-apa kok."

Yoongi yang menatap Jungkook sudah mulai gelisah pun mendekat ke arah sang adik.

"Tidak, bu. Jungkook akan tetap disini." Ujarnya.

Seokjin pun ikut mengintrupsi, "Kenapa ibu meminta Jungkook bersama ibu? Tidak puas hidup bersama anak angkat ibu dan suami kedua ibu?"

Wanita didepannya tiba-tiba meneteskan air matanya, ia mendadak berlutut tepat dihadapan Jungkook dan Yoongi.

Taehyung dan Jimin saling bertatapan, "Jimin, kau percaya pada ibu?" Jimin menatap Taehyung lalu segera menggeleng.

"Ibu mohon, hiks... Anak angkat ibu bukan anak yang baik. Ibu sangat butuh Jungkook sekarang ini, ibu merindukan putra bungsu ibu." Ujar wanita itu piluh.

Yoongi yang menatap kejadian di hadapannya itu terlihat biasa saja, ia sama sekali tidak tertarik.

"Kubilang tidak ya tid-"

"Hyung."

Mereka semua menoleh ke arah Jungkook.

"Aku ingin ikut dengan ibu."

Dan detik itu juga mereka semua terkejut bukan main, bahkan wanita itu menatap Jungkook lamat. Ia siap membawa anak itu tinggal bersamanya tiga hari kedepan.

.

"Anak pemalas! Sudah terbiasa tinggal dengan kakak-kakakmu hingga kau semalas ini huh?! Cepat bersihkan pecahannya, sialan!"

Jungkook menghela nafasnya. Ini hari kedua, ia bersumpah tulang belakangnya pasti bisa lepas kapan saja. Kemarin malam tiba-tiba ayah angkatnya datang, padahal kata ibunya pria itu akan pulang tiga hari lagi.

Sore ini terhitung ia telah melakukan semua pekerjaan rumah sejak pagi, dan beberapa menit kemudian ia tidak sengaja menjatuhkan piring kaca milik ibunya dan berakhir wanita itu marah besar. Jungkook ditunjuk-tunjuk, dikatai anak tidak tau untunglah, merugikanlah, pembawa sial, dan manja.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 28, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

HYUNGNIM!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang