Choi Jung-Kyu

3.6K 436 45
                                        

"KATAKAN PADAKU DUNIA! KENAPA DARI TUJUH TRILIUN KEHIDUPAN DIBUMI, MENGAPA TAK ADA SEORANG PUN YANG MENJADI KEKASIHKU?!"

Malu... Namjoon benar benar malu sekali saat Jungkook berteriak di atas balkon rumah. Bayangkan saja, pengendara di jalan raya langsung berhenti lalu menatap Jungkook dengan tatapan aneh.

"KATAKAN PADA—"

"Hya jungkook?! Ingin kuikat lidahmu agar tidak bisa berteriak? Eish..." namjoon terkekeh, Jungkook terdiam.

"Haha sudah hyung bilang jangan berteriak. Yoongi hyung ada di rumah" jungkook mengangguk. Nasibnya memang miris sekali.

Ngomong-ngomong hari ini ia sedang bosan di rumah, sekolah liburrrr terus dan Jungkook terpaksa tidur terus. Pokoknya libur itu membosankan.

Aneh saja, ketika sekolah inginnya libur setahun, setelah libur setahun ingin masuk sekolah. Kenapa sih? Ah, tugas menumpuk seperti gunung ya? Wkwkwk Rasakan!

Jungkook itu anak Bungsu, kata eomma dan appa. Jungkook tak perna sekalipun merasa kesepian dalam hidupnya karena keenam hyungnya ada disampingnya.

Ia dan Namjoon turun kebawah, mengambil posisi duduk disamping Hoseok dan Jin hyung.

"Jungkook ini teriak-teriak apa sih, seperti kuda saja" Jungkook menghela nafas.

"Biasalah" Ucap Namjoon. Jungkook mengerut tak suka lalu bersandar dibahu Seokjin.

"Hyung semalam aku mimpi loh" Yoongi menghela nafas.

"Sudah kubilang jangan dekati Namjoon, kau akan mimpi sebelum waktunya" Namjoon hanya diam, mengumpat tentu saja dalam hati.

Oh ya, berbicara tentang kekasih, semalam Jungkook bermimpi loh :) bukan mimpi basah tapi mimpi biasa.

"Jadi begini ceritanya hyung"

Jungkook mimpi ada anak kecil cewek punya gigi kelinci juga rambut yang panjang datang padanya dan memanggilnya oppa.

Aduh, Jungkook jadi baper :)

Anak itu datang menggunakan baju biru muda yang sangat indah dan memeluk Jungkook erat. Anak itu menanyakan "Oppa apa kabar?"

Jungkook kala itu langsung mengatakan bahwa ia dalam keadaan baik, hanya tidak punya pacar saja. Anak kecil itu langsung tertawa

"Oppa ini masih kecil, jangan sok tua ya!"

Jungkook tertawa saat itu. Ia merasa lucu anak sekecil ini bisa datang dan melarangnya pacaran begini.  Jungkook sejenak berpikir, eum... apakah ini anaknya? Pasalnya anak ini begitu mirip dengan Parasnya.

"Wanita mana yang sudah kau hamili ini astaga choi, anak ini benar benar!" Pekik Jin, Jungkook menggeleng.

"Mau sama wanita siapa? Aku selalu bersama kalian dirumah, bagaimana mau bertemu wanita. Aku ingin lanjut, dengarkan dulu."

Jadi jungkook jalan sama adek cewek itu ke taman, anak itu duduk disamping Jungkook terus elus elus paha jungkook pelan sambil senyum. Jungkook juga senyum, tangannya mengusap surai Jungkook.

"Ah, aku senang kalau Kookie oppa senang"

"Loh? Kau tau namaku darimana? Perasaan aku tidak mengatakan itu padamu?" Anak kecil itu tertawa.

"Ya taulah hahaha. Aku kenal semua saudara-saudara oppa. Ah, oppa tidak mengenalku. Aku jadi sedih."  Jungkook menghela nafas.

"Padahal aku ingin sekali bertemu dengan Yoongi oppa dan Jin oppa"

"Aku?? Kenapa aku??" Jin dan Yoongi bertanya bersama.  Jungkook mengedikkan bahunya, ia juga tak tau kenapa anak itu suka sekali pada Yoongi dan Jin.

"Katanya kalau dia ada disini, Pasti hyung dan Jin hyung yang paling menyayanginya" Yoongi hanya mengangguk.

"Tapi anak itu sangat mirip denganku Hyung, dia sangat—"

"Siapa kook?" Jungkook berbalik, mereka semua berbalik saat mendengar suara sang ibu. Wanita tersebut berjalan ke arah sofa lalu duduk diantara mereka.

"Hallo anak anak, bagaimana kabar kalian?" Mereka tersenyum kecil "baik, Eomma" nyonya Kim tersenyum kecil.

"Siapa yang mirip dengan Jungkookie?" Jungkook menatap sang itu lalu bercerita mengenai mimpinya.

Setelah selesai bercerita, nyonya Kim tersenyum kecil.

"Ah, Jungkookie sudah bertemu Jungkyu ya? Eomma bahkan tidak sempat melihatnya haha" Jungkook mengernyit.

"J-jungkyu?" Nyonya Kim mengangguk.

"Ne, saudara kembar Jungkookie"

Sebentar... saudara kembar? Jungkook punya saudara kembar?

"Ha? Jungkook punya saudara kembar?" Nyonya kim mengangguk.

"Lalu dimana dia eomma?" Nyonya Kim tersenyum kecil.

"Dia meninggal saat Jungkookie lahir" Jungkook langsung diam.

"Dokter bilang harusnya dilihat dari posisi, Jungkyu yang harus lahir lebih dahulu dan Jungkookie yang lahir terakhir. Dan kata dokter bisa sangat beresiko pada anak terakhir, ketuban Eomma sudah pecah dua hari sebelum mereka lahir. Tapi ternyata Jungkookie lahir lebih dahulu dan Jungkyu harus pergi kepangkuan Tuhan." Jungkook terdiam sambil mengelus pahanya.

Ia ingat betul Jimin perna mengatakan jika Yoongi didorong oleh Jin, jadilah Yoongi keliar duluan. Katanya Yoongi hyung mager, jadi Jin hyung yang dorong supaya keluar.

Ah, Jungkyungiee..

"Yoongi dan Jin bilang ia ingin sekali punya adik perempuan, tapi ternyata Tuhan berkehendak lain"

"Jungkyu-ah, oppa sudah mengenalmu" ucap Jungkook pelan. Jin mengelus pelan surai Jungkook lalu tersenyum.

"Kau sudah lihat Jungkyu sudah besar, jangan menyiksanya dengan air mata lagi hum?" Nyonya Kim mengusap pipi Jungkook. Jungkook mengangguk.

Nyonya Kim berbalik ke arah Jimin dan Taehyung. Kedua anak itu duduk begitu jauh, Nyonya Kim juga sesekali menatap Taehyung yang duduk dengan wajah datarnya sambil bermain ponsel dan Jimin yang sedari tadi menunduk memainkan kukunya.

Memang tipe Jimin sekali kalao sedang ada masalah.

"Jiminie" jimin mendongak.

"Ya eomma?" Setelah menatap Jimin, nyonya Kim berbalik ke arah Taehyung yang melirik Jimin dengan tatapan datarnya.

"Jiminie sedang sakit, nak?" Jimin menggeleng lalu menunduk.

"Taehyungie dan Jiminie sedang bertengkar ya?" Ucap nyonya Kim membuat mereka semua diam.

Tebece

IYAAA! MEREKA LAGI ADA MASALAH TUH TANTE!

Masih adakan yang nunggu?

HYUNGNIM!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang