Hari ini keluarga choi minus Jin dan Yoongi sedang bersantai di ruang Tv. Mereka semua di rumah karena dilarang keluar, sedang pandemi katanya. Jin dan Yoongi pergi untuk bekerja, hanya setengah hari lalu pulang sore nanti.
Dari sana Hoseok terlihat berjalan dari kamar.
"Namjoon! Kau yang tadi mengambil baju ini dikamarku?!" Namjoon terkejut sebentar lalu mengangguk, ia melakukannya karena ia ingin menggunakannya tapi tidak jadi.
"Iya, memangnya kenapa?"
"Kau bilang kenapa? Sudah kubilang aku tidak suka meletakan sesuatu sembarang tempat! Kau membuangnya disamping tempat tidur, tidak bisakah kau meletakannya tepat di tempat kau ambil, bodoh!" Namjoon menghela nafas. Ia tak ingin bertengkar dengan Hosoek yang notabenenya adalah adiknya.
"Tapi aku letakan diatas tempat tidur--"
"Kau buta? Kau lihat pakaiannya kusut karena kau letakan disamping tempat tidur!" Namjoon menghela nafas.
"Hoseok, kau tau betul aku memang teledor tapi aku bertanggung jawab! Aku tidak perna-"
"Jangan berkata seolah kau benar Namjoon! Bukan berarti kau kakak jadi aku akan mengalah jika kau melanggar perivasiku" namjoon mengepal. "Karena kau adikku, maka aku menghormatimu Hoseok! Aku tau aku salah karena tidak meminta ijin, tapi masalah meletakan barang itu kembali aku sendiri yang meletakannya diatas tempat tidur"
"Lalu ini apa? Buktinya sudah didepan mata lalu kenapa kau mengelak?"
"Tapi aku--"
"Berhenti berbicara omong kosong, sialan!"
"Siapa yang kau sebut berbicara omong kosong?! Katakan! Kau melakukan ini seperti kau tidak perna melakukan ini padaku hoseok!" Hoseok terdiam.
"Kau meletakan celana kain yang ingin kugunakan ke kampus di pakaian kotor, terpaksa hari itu aku harus bolos karena celana praktekku basah. Apa aku perna marah?! Kau mengambil pakaianku tanpa ijin, baru meminta ijin saat sudah selesai kau pakai. Apa aku perna marah?!" Namjoon sudah bangkit dari duduknya untuk menantang Hoseok. Taehyung sontak bangkit dari duduknya menahan tangan Namjoon.
"Tapi aku tidak sepertimu! Kau terlalu teledor"
"Hyung sudah!" Jimin berujar.
"Ya! Kau yang paling sempurna! Kau orangnya!" Namjoon sudah tersulut emosi.
Jimin dan taehyung pun merasa bingung, pasalnya dari hubungan saudara dikeluarga mereka, namseok jarang atau bahkan mustahil untuk adu mulut seperti ini. Mereka bahkan jarang untuk bertengkar seperti ini, apalagi hanya karena sesuatu yang dianggap sepeleh yaitu baju, karena mereka tau Namjoon adalah orang yang tak perna mengeluh atau bahkan melakukan hal yang membuat keduanya saling adu mulut.
"Kau orang paling sempurna, kau tak perna salah kan? Itu maumu? Ah, kemarikan bajumu biar kukembalikan dengan sopan juga kusetrika dengan rapi"
Namjoon maju lalu menarik paksa baju tersebut."Aku kakak yang tidak bisa kau harapkan. Aku sangat teledor dan kau sangat sempurna. Tak seharusnya kau lahir bersama dengan orang bodoh ini" Hoseok menatap Namjoon lekat. Ada sedikit rasa tidak enak menyerang dadanya.
Ia memang marah, tapi ia tidak suka Jika Namjoon mengatakan itu.
"Joon-ah, aku-" belum lagi selesai bicara, Namjoon sudah memotong
"Kookie, bisa bantu hyung menyetrika ini? Kau taukan hyung ini orang yang ceroboh jadi hyung takut strikanya akan rusak" Jungkook menatap Hoseok dan Namjoon sejenak lalu mengangguk
"Joon"
"Tunggu saja dikamarmu, akan kukembalikan dengan rapi. Apa perlu kucuci?" Hoseok jadi merasa bersalah. Nada bicara kakaknya ini terdengar begitu datar. Padahal biasanya Namjoon tidak seperti ini padanya. Ia dan Namjoon tidak perna bertengkar.
KAMU SEDANG MEMBACA
HYUNGNIM!
Fanfic[Slow Update] Seokjin pernah bilang, bersyukurlah kalian jika aku adalah hyung tertua disini. Jika itu adalah Yoongi, maka kalian akan hidup seperti militer setiap harinya. Mari kita pantau, dan rasakan bagaimana kehidupan ketujuh saudara ini dengan...