Ini kisah waktu Taehyung bermain bersama Hoseok dan Namjoon saat Mereka berusia 8 tahun. Taehyung yang saat itu berusia 5 tahun sebenarnya merasa kesepian karena chim adiknya tidur begitu pulas dikamar.
Mama sedang membuat susu untuk adik kookie, juga papa yang sibuk mengajari Jin dan Yoongi matematika.
Taehyung menoleh manatap Hoseok yang sedang memainkan sepatu baru yang dibelikan ayah, Taehyung mengamati betul serunya kegiatan hyungnya itu.
Berbeda dengan namjoon yang sedang membaca buku dongeng khusus anak anak didepan TV.
Taehyung berjalan ke ujung sana, menghampiri Hyungnya yang sedang bermain dengan sepatu barunya.
"Eh taetae" taehyung mengangguk.
"Hyung main?" Hoseok menggeleng. "Tidak mau, hyung mau pakai sepatu baru" ujar Hoseok sombong.
Taehyung hanya memanyunkan bibirnya. Dia bukan tipe anak pencemburu yang akan mengamuk jika tidak dibelikan sepatu yang sama dengan kakaknya.
Ia berjalan kedapur, mencoba untuk mencari sesuatu yang biasa ia makan. Dengan tubuh gempalnya itu Taehyung berjalan kedalam dapur sembari membuka kulkas.
Dilihatnya ada buah strawberry didalam sana yang masih terbungkus kantong bening.
Taehyung menatap kantong itu, membayangkan kakinya masuk kedalam sana lalu ia bermain lucur lucur seperti diatas air, pasti seru!
Ia juga berpikir, mungkin Hoseok mau bermain jika Tae punya sepatu baru. Jadi Tae menutup kulkas itu kembali.
Berjalan kearah rak yang memang berada di lantai, berisi kantong plastik batu yang biasanya dibutuhkan mama.
Ia berjalan kearah sana lalu meraih kantong plastik berbeda warna, merah dan Hitam.
Selanjutnya bokong tembamnya itu menyentuh lantai, ia memasukkan kaki kecil itu kedalam kantong plastik lalu mengikat kantong plastik seperti tali sepatu yang diajarkan Jin hyung.
Taehyung tertawa sendiri kala mendengar suara Kantong plastik yang lucu itu dikakinya.
Taehyung lantas bangkit berdiri. Ia menatap Hoseok Hyung yang berada disana.
"Hyung! Tae juga punya sepatu baru!" Hoseok menghela nafasnya. Ia kembali menggeleng.
"Tidak mau, nanti Tae jatuh. Hoseok hyung yang dimarah" ujar Hoseok. Taehyung menggeleng.
"Tidak jatuh kok hyung hihihi" ujar Taehyung sambil tergelak sendiri karena suara kantong plastik yang lucu katanya.
Taehyung berlari kearah Hoseok. Karena Hoseok yang takut bermain dengan Taehyung, hoseok berlari menjauhi Taehyung.
Bukannya sedih, si kecil malah ikut berlari ke arah sang kakak karena dikira sedang diajak bermain.
Hoseok mempercepat larinya, ia menaiki tangga. Yoongi yang baru saja Turun dari tangga tentu saja merasa aneh karena adiknya ini berlari lari. Hingga matanya menatap Taehyung yang berlati mengikuti Hoseok dari belakang dengan kaki beralaskan Plastik beda warna.
"Astaga tae awas jat-- astaga!"
"HUWAAAAAA" Langkah kaki Hoseok langsung berhenti. Yoongi langsung lari kebawah sana untuk mengangkat Taehyung.
Adiknya itu menginjak ikatan kantong plastik dan terpelaset. Naasnya pelipisnya terantuk ujung anak tangga pertama.
Yoongi mengangkat tubuh Taehyung, darah langsung memuncrat dari pelipis adik ke 3nya itu.
Hoseok? Ia sudah gemetar karena ketakutan.
"Appa, Eomma!!"
Hoseok semakin ketakutan
"Ya Tuhan, Taehyung!" Satu rumah khawatir bukan main. Chim saja langsung menangis melihat kembarannya yang menangis dan mengeluarkan darah.
Tuan Kim mengambil alih Taehyung dari tangan Yoongi lalu berlari kearah mobil keluarga dengan cepat.
Mereka semua ikut berlari. Jin, Namjoon, Chim, dan Kookie yang masih dalam pelukan mama.
Hoseok sudah ingin menangis saat melihat Yoongi hyung berjalan ke arahnya.
"Sudah hyung bilang, Jangan Nakal!" Tangan Hoseok ditarik Yoongi menuju kamar si kembar.
Adiknya dibentak bentak hingga menangis. Mempersalahkan Hoseok yang sebenarnya tidak salah apa apa.
"Sudah kubilang jangan main hal hal bodoh! Kau sudah besar dan bersekolah, kenapa seperti orang tidak perna sekolah?!" Hoseok hanya diam.
"Aku juga sudah bilang padamu jangan terlalu aktif! Duduk saja diam diam! Kau merepotkan sekali!" Hoseok menangis hebat saat itu. Kepalanya tertunduk menatap emosi sepatu yang diberikan ayah.
Karena sepatu ini Taetae berdarah, harusnya Awalnya Hoseok setuju dengan ajakan sang adik, bukan malah menolak.
"Ya! Choi Hoseok jawab hyung!" Hoseok menunduk, melepaskan sepatunya kasar lalu berjalan ke arah tempat sampah.
"Bukan hobi yang salah! Hiks.. hobi sudah bilang pada Tae, Hobi tak mau main! Hobi juga tidak mau sepatu baru lagi!" Dengan derai air mata Hoseok menjawab kata kata Yoongi.
"Kau terlalu banyak alasan!"
"Kalau Yoon hyung tidak suka Hobi begini, terus hobi harus bagaimana? Kalau hobi jujur lalu hyung bilang bohong, hobi harus bagaimana?!"
Yoongi menatap adiknya ini degan saksama. Menatap derai air mata sang adik.
"Orang lain tidak suka pada hobi, mereka bilang hobi beda dengan kalian. Bahkan mereka bilang Mungkin Hobi bukan anak mama dan papa karena beda dari Yoon hyung dan Namjoonie." Perkataan yang satu ini tentu saja membuat Yoongi sedih mendengarnya.
Hoseok itu adik kandung mereka.
"Hobi tidak percaya, tapi dengan Yoongi hyung buat Hobi seperti ini, mungkin teman teman benar" ujarnya sembari menangis. Ia menyembunyikan wajahnya diantara lututnya.
Yoongi menatapnya.
"Kenapa Hobi berpikir seperti itu?! Hobi tidak percaya Yoongi hyung kakaknya hobi?!" Hobi tak menjawab. Ia masih setia menangis sesegukan di bawah sana.
Yoongi yang merasa bersalah pun menunduk, menarik adiknya kedalam pelukannya.
"Yoongi hyung kakaknya Hobi, hobi anak mama dan papa. Kenapa hobi berpikir seperti itu? Kenapa hobi malah percaya pada teman teman?" Hobi tak menjawab, ia masih menangis.
Yoongi mengusap surai Hoseok lalu mengecup pelan.
"Hobi, hyung minta maaf. Tidak seharusnya hyung bilang begitu pada hobi" hobi mengangguk pelan. Mengusap air matanya.
"Jangan menangis lagi heum?" Hoseok mengangguk.
Ceklek
Keduanya menoleh, menatap pintu kamar Hoseok dan Namjoon yang terbuka. Seorang anak kecil dengan perban di kepalanya menatap Hoseok dan Yoongi sambil tersenyum.
"Hobi hyung, ayo main!" Hobi mengernyit.
"Kepala Tae tidak sakit?" Taehyung menggeleng.
"Tidak! Kata pak dokter tidak papa, hanya dua jahitan hihihi"
Taetae memang anak yang seterong!
Tebece
Senin pagi kosong, pas jam 12 keatas, mampuslah😃😭

KAMU SEDANG MEMBACA
HYUNGNIM!
Fanfiction[Slow Update] Seokjin pernah bilang, bersyukurlah kalian jika aku adalah hyung tertua disini. Jika itu adalah Yoongi, maka kalian akan hidup seperti militer setiap harinya. Mari kita pantau, dan rasakan bagaimana kehidupan ketujuh saudara ini dengan...