Bab 1.Aku dan Penyakit Hatiku

2K 80 0
                                    

Myself and My Heart Disease//
----
Banyak orang yang mengatakan bahwa rumah adalah tempat pulang paling nyaman,tapi tidak bagiku ya kecuali didalam rumah itu tidak terdapat kedua orangtua yang setiap melihat kehadiranku hanya bertanya tentang karir saja.Karna disaat banyak orang sedang lelah bekerja,belajar atau sebagainya dan mereka merasa nyaman saat kembali kerumah,itu semua tidak bagiku.

Kehidupanku saat ini sangat sederhana,jauh dari kata menyedihkan yang dulu slalu kulontarkan ketika melihat anak sebayaku berpeluk mesra dengan kedua orangtua mereka,makanya diusiaku saat ini genap 25 tahun yang menjadi sebuah iri bagiku bukan melihat mereka yang bermesraan pacaran ditaman,dimall,bergandeng tangan,merangkul bahu satu sama lain,mereka yang sudah dilamar ditempat indah sekalipun,karna aku hanya iri dengan mereka yang sedang berjalan dengan kedua orangtuanya yang tampak akrab dan bahagia -meskipun aku tidak tau mereka didalamnya seperti apa ya-,mereka yang bisa shopping bersama Ibunya,atau hanya sekedar kemall bersama keluarga.

Kalau hal ini aku disebut broken home,mungkin dulu iya karna sekarang aku tidak mau memikirkan penyakit hatiku itu lagi sebab sudah ada kebahagiaan baru yang mengisi hatiku saat ini untuk membalas penyakit hati yang sudah lama sekali itu dan tentunya menyedihkan.

Mari akan ku ceritakan apa 'penyakit hatiku' itu!Sebelumnya perkenalkan namaku Khaliza Mentari Putri Maheswari,sebuah nama yang sangat indah itupun yang memberikannya alm.nenekku dulu karna kedua orangtuaku memang tidak berniat akan mengasih nama anaknya yang terakhir ini ya meskipun seperti itu aku sangat menyukai namaku.Kalian bisa memanggilku apa saja,kalau orang disekitarku sih biasanya memanggilku dengan sebutan Ica atau bisa dikatakan aku mempersilahkan orang memanggil Ica ketika sudah saling dekat banget.

Aku anak ketiga dari tiga bersaudara dimana aku seperti benar-benar anak pungut dikeluarga ini,i mean anak yang sama sekali tidak diinginkan.

Papaku bernama Muhammad Jibran Maheswara yang merupakan seorang Kepala Staf Angkatan Darat -pada periodenya- dan Mamaku Sri Fatmawati Maheswari yang dulunya seorang dokter tapi saat ini beliau lebih sering menemani Papa kemanapun bertugas tanpa melanjutkan karirnya itu.Lalu abang-abangku sudah sukses di pekerjaannya dan mereka masuk ke jurusan apa yang Papa inginkan tidak sepertiku.Abangku yang pertama bernama Muhammad Alif Pratama Putra Maheswara biasa memanggilnya Mas Alif,sekarang ia sudah menjadi prajurit Angkatan Darat dan sudah menikah pula yang dinas di daerah Palembang.

Lalu abangku yang kedua ini kembar,yang kakak adalah Muhammad Alghifari biasa kupanggil Mas Al saat ini sudah menjadi polisi dan dinas di kota yang sama denganku yaitu Jakarta lalu kembarannya adalah Muhammad Elghifari atau Mas El,dia berbeda dengan kembarannya karna Mas El masuk akademi Angkatan Udara.

Dan aku,,

Anak terakhir yang tidak bisa memenuhi keinginan kedua orangtuaku dimana mereka sangat ingin aku masuk ke jurusan kedokteran,bidan dan sejenisnya tetapi aku sangat tidak berminat akan hal itu karna dari SMK aku sudah tertarik dalam bidang perkantoran.Mungkin inilah yang membuatku menjadi seorang anak yang kurang mendapatkan kasih sayang dari keluarga terutama orang tua padahal semua abangku tidak masalah jika aku masuk jurusan perkantoran atau bisnis ini hanya saja memang kedua orangtuaku tidak bisa mengerti keadaan atau keterampilanku selama ini.

Sejak masuk SMK,dimana akhirnya aku memutuskan masuk jurusan sesuai keahlian ku dan dimana pula Papa dan Mama sangat kecewa karna aku tidak masuk SMA dengan mengambil jurusan IPA.Sejak saat itu aku lebih baik meninggalkan rumah dan tinggal bersama Om dan Tanteku di Jakarta yang kebetulan mereka kesepian karna kedua anaknya masuk akademi militer waktu itu jadi dengan senang hati mereka berdua mengurusi ku dari aku kelas 10 sampai lulus kuliah.Bayangkan selama tujuh tahun aku tinggal disini tapi tak pernah sekalipun kedua orangtuaku mencari atau menanyai keadaanku paling engga,meskipun cukup sedih dan menyakitkan at least aku lega karna keputusanku meninggalkan rumah adalah keputusan yang benar.

K H A L I Z A || CompleteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang