Bab 10.Selangkah Lebih Dekat

859 57 0
                                    

One Step Closer//
----
Aku dan Mas Rei diberi waktu selama empat bulan untuk mengurusi pernikahan kami dengan aku sudah mengikuti beberapa step by step menikah dengan seorang Prajurit yang sudah pasti banyak syaratnya,untung saja Mas Rei slalu menyemangati ku dan membantu untuk semua urusan yang sama sekali tidak ku mengerti.Selain Mas Rei tentunya aku juga diajarkan semua tentang menjadi istri seorang Prajurit oleh Mama yang pengalamannya sudah banyak,apalagi ketika kemarin itu aku masih ada beberapa perjalanan dinas keluar kota jadi sudah pasti hari-hariku semakin sibuk dan cukup membuatku kecapean akhir-akhir ini.

Satu bulan kami mengurus pengajuan pernikahan termasuk cek medis yang membuat kami tidak ada waktu lagi untuk jalan-jalan santai,ya gimana mau santai kek dikejar waktu cuy!apa-apa harus cepat untuk menghadap ke atasannya Mas Rei dan untungnya mereka welcome kepada calon istri bawahannya ini.Bulan berikutnya setelah semua pengajuan sudah diacc,kami kembali disibukkan dengan mengurus adat apa yang akan kami pakai untuk acara nikah meskipun sebagian sudah ku serahkan keMama dan Tante Dewi tapi yang memilih vendor,sponsor,baju adat dan lainnya tetaplah aku karna kata Mama ‘yang mau nikahkan kamu Ca’,udah skakmat deh gue!

Dari pengalaman yang sudah ku hadapi untuk menikah dengan seorang Prajurit yang tentunya agak rumit dan penuh perjuangan,membuatku sadar dan merenungkan untuk akan mempertahankan apapun yang akan terjadi kedepannya nanti dengan Mas Rei.Karna dari sini aja kita bisa tau bahwa lelah juga mengurusi pengajuan pra nikah,bagaimana lebih sulitnya lagi mengajukan permohonan gugatan perceraian?makanya aku juga tau selama ini bahwa rumahtangga mereka semua -contoh dari Mama dan Tante Dewi- kebanyakan langgeng karna mereka tau susahnya pengajuan itu bagaimana jadi tidak ada niat untuk berpisah ya walaupun takdir Allah tidak ada yang tau kedepannya akan seperti apa ya contoh orangtuanya Mas Rei,berarti memang tidak berjodoh sehingga perceraian adalah jalan terbaik karna sesuatu yang dipaksakan berjalan bersama bukankah tidak baik?tapi kalau bisa dipertahankan kenapa tidak juga.

But the way bicara tentang orangtuanya Mas Rei,kami akan bertemu dengan Ibunya nanti yang memang sudah direncanakan kebetulan sabtu ini aku tidak ada acara apapun,persiapan adat sebelum menikah juga sudah hampir selesai jadi bolehlah sesekali ini jalan dulu sama Mas Rei sebelum dipingit juga.Meskipun ada rasa takut dan deg-degan juga bertemu Ibunya Mas Rei for the first time,karna sebelumnya kan Mas Rei pernah cerita bahwa dia sudah menolak rencana perjodohan Ibunya dan menerima perjodohan dari Ayahnya yaitu dengan aku jadi rasa gugup itu ada banget walau tujuan Mas Rei mengajakku kesana untuk memperkenalkan aku kepada Ibunya sekalian akan turut mengundang juga karna bagaimanapun dia tetap Ibu kandungnya Mas Rei.

“Mas,kamu serius mau bertemu Ibu?”tanyaku saat kami sudah dimobil dalam perjalanan menuju rumah Ibu setelah tadi Mas Rei menjemput ku dirumah dinasnya Papa,meskipun aku tau alasannya tadi tetap saja aku merasa kalau Mas Rei tidak begitu yakin untuk kerumah Ibunya saat ini.

“iya Khaliza”jawabnya singkat lalu melihat kearah ku sekilas sebelum sudah fokus menyetir lagi.

“nanti Ibu jadi pendamping kamu Mas atau bagaimana?”tanyaku penasaran,selama tiga bulan kami saling mengenal aku tau Mas Rei tidak pernah mau membahas tentang Ibunya maka akupun berhati-hati sekali jika membahas tentang ini karna aku tau perasaan Mas Rei kepada Ibunya seperti apa jadi sebisa mungkin akan membahas jika itu Mas Rei duluan yang mulai tanpa aku yang pinta.

“entahlah Za,dia menganggap aku sebagai anaknya aja sudah bersyukur banget apa lagi mau menjadi pendamping aku nantinya”ada nada serta wajah kecewa dan penuh pengharapan terlihat ketika Mas Rei menjawab pertanyaanku itu,Mas Rei memang type orang yang memendam semua masalah yang dia hadapi tapi kalau menurutnya ada orang yang benar-benar siap mendengarkan ceritanya dia pasti akan cerita.

“kalau ada yang mau Mas ceritakan,aku siap dengarin semuanya kok”kataku menawarkan diri untuk mendengarkan keluh kesahnya selama ini --tentang Ibunya--.

K H A L I Z A || CompleteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang