Heal

5.2K 517 80
                                    

Doyoung termenung dibalkon kamarnya. Sejujurnya dia agak risih memakai kamar ini karena sudah dipastikan kamar ini memiliki banyak kenangan mendiang Ten dengan Johnny. Wanita itu menghela nafas dan mentap rintikan air yang turun halaman samping.
"Aku tidak merasa bersalah Ten. Aku disini demi kebahagiaan anakku. Dan juga aku mencintai Johnny"

"Jika kau melihatnya,anakmu berlaku begitu kasar pada ku dan kedua anakku. Apa kau yakin mendidik anakmu dengan begitu baik?"Doyoung tersenyum tipis seolah mengejek mendiang sahabatnya mendidik Haechan.

"Ah.. Seo Haechan—kita lihat permainanmu sampai mana"

Haechan tersenyum dengan semua berkas yang ada dipangkuannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Haechan tersenyum dengan semua berkas yang ada dipangkuannya. Ini adalah semua aset kedua orang tuanya. Tapi memang kebanyakan aset dimiliki oleh Ten,agensi hingga perusahaan Cruise dan penerbangan milik wanita berkebangsaan Thailand itu. Sejujurnya Haechan enggan menerima semua ini. Sebab ia berfikir jika dia menerima semua peninggalan Ten berarti dia menerima jika Ten telah meninggal. Tapi jika dia tak segera mengamankan peninggalan Ten sudah dipastikan Johnny akan membagi milik Ten pada Doyoung dan kedua anaknya.

"Dad terlalu bodoh jika soal perempuan"kekeh Haechan menatap foto pernikahan Johny dan Ten yang terpajang dikamar Haechan. Kenapa dikamar Haechan? Sudah jelas jawabannya Johnny mengganti foto itu dengan foto pernikahannya dengan Doyoung dan menyimpannya di gudang. Mengingat itu membuat hati Haechan makin sakit. Berusaha menetralkan deru nafasnya yang memburu karena emosi.

"Ini tidak berhasil"desis Haechan berusaha menetralkan amarah dan tangisnya. Jalan terakhir satu satunya adalah..

Srett

Haechan mengambil cutter di laci meja riasnya dan menggoreskan di lengan kirinya. Darah yang mengalir dan luka menganga itu seolah obat mujarab menghentikan tangisan dan rasa sakit dihatinya.
"Nona mudaa!!"pekik pelayan kwon panik dan menghampiri Haechan yang terduduk di meja kerjanya. Bahkan biskuit dan teh lemon yang dibawanya dijatuhkan begitu saja saat melihat Haechan bersimbah darah lagi(?).

"Kenapa seperti ini lagi? Kumohon nona,jangan terus seperti ini. Tuan dan Nyonya besar akan merasa sedih."panik pelayan kwon dan membalut luka menganga itu dengan scarf dilehernya.

"Pelayan kwon.. Jika mommy masih ada apa kau akan berada dipihak mom atau pihak wanita itu?"Pelayan kwon menatap sendu wajah Haechan dan membawa gadis itu masuk kedalam pelukannya.

"Sudah pasti aku akan berada dipihak nyonya besar. Beliau yang membawaku kerumah ini dan memberi pekerjaan yang sangat luar biasa bersama nona muda. Melihat nyonya Kim yang perhatian pada nona saya bersyukur jika memang beliau menyayangi nona seperti nyonya besar."

"Apa kau akan berfikir sepertiku jika mengetahui kebenarannya?"gumam Haechan yang masih terdengar oleh Pelayan Kwon.

"Memang kebenaran apa yang nona ketahui? Apa ini menyangkut nyonya kim dan nyonya besar?"Haechan menatap paelayan Kim dan tak lama matanya beralih pada luka di tangannya.

Haechanderella[Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang