Haechanderella[Revisi]

Prolog+Character(Revisi)

Takk!!

Camera Dslr yang ada ditangan gadis itu seketika jatuh membuat Lensa kamera itu retak dan rusak parah. Tapi wajah gadis itu tetap datar ketika melihat kamera kesayangannya itu rusak parah. Tatapan mematikan datar tanpa ekspresi itu tetap menatap wajah sang ayah yang kini memungut puing puing Kamera kesayangan samg anak gadisnya itu.

"Biarkan disana Dad... Jangan disentuh"Ucapan kelewat datar pada orang tua itu sebenarnya tak sopan tapi gadis itu kesal bukan main pada sang ayah. Dari dalam kamar dia berlari bahkan mengabaikan pekerjaannya didalam kamar karena mendengar suara sang ayah yang memanggilnya.

"Siapa?"Tanya Haechan pada sang ayah yang masih menatapnya bingung dengan sikap sang anak. Ya..namanya Seo Haechan.

"Hah?"tanya sang ayah bingung namun sedetik kemudian dia tau kemana arah pertanyaan sang anak.

"Kenalkan Namanya Kim Doyoung dia yang akan jadi ibu barumu dan perkenalkan ini namanya Renjun dan Jaemin."Johnny memperkenalkan Wanita seumuran sang ayah dan dua anak perempuan juga seumuran nya.

"Daddy harap kamu bisa menerima mereka"Haechan melirik kearah Johnny dengan pandangan datar. Johnny sendiri tak tau apa yang ada dipikiran sang anak, karena dia tau Haechan tak bisa ditebak jalan pikirannya setelah kematian sang isteri.

"Hae..chan?"Masih dengan pandangan dinginnya Haechan berjalan menghampiri Johnny.

"Tante.. Kerja apa?"Tanya Haechan dengan wajah kelewat datarnya. Yang ditanya merasa terintimidasi oleh tatapan gadis itu.

"Tante punya salon diCheongdam"Ucap Doyoung dengan senyuman yang manis menurut johnny. Haechan tersenyum sinis dan menatap sang ayah dengan tatapan datarnya.

"Tante yakin menikah dengan Daddy? Karena rumah ini adalah Milik Seo Haechan"

"Haechan!!"

"Diam Dadh!!"tegas Haechan,sungguh dia berdosa pada ayahnya tapi hatinya sangat sakit melihat ayahnya membawa wanita lain. Padahal ibu Haechan belum lama meninggal. Ya sudah terhitung 4 tahun tapi menurut Haechan lukanya seperti baru kemarin malam dia ditinggalkan oleh ibunya.

"Semua harta,properti, perusahaan,hotel,Yayasan dan semua bisnis termasuk agensi semua sudah dibalik nama menjadi milik Seo Haechan. Jika tante menikahi daddy tante dan anak tante tak akan dapat apa apa. Apa tante masih mau menikah dengan daddy?" ketiga orang asing itu mentap tak percaya dengan lancangnya Haechan menghina secara tak langsung pada doyoung dan kedua anaknya.

Johnny tak bisa berbuat apapun. Haechan seperti ini juga karena depresi ditinggal Ten untuk selamanya.

"Seo Haechan!!"bentak Johnny dia malu pada Doyoung dan Kedua anaknya karena tak mendidik Haechan dengan baik.

"Tante terima"Seringai tipis Haechan berikan pada ibu tirinya itu.

"Oh ya? Tante yakin?","Seo Haechan!!!"

"APA?!! Daddy mau membela orang miskin ini? Daddy sudah berubah.. Apa mommy Ten tidak cukup untuk Daddy?"lirih Haechan diakhir kalimat dengan lelehan air mata yang turun tanpa dia sadari.

"Haechan.. Maafkan Daddy, tapi Daddy mencintai Doyoung. Daddy harap kamu mau menerima Doyoung seperti Mommy Ten. Ada ataupun tak ada restumu Daddy akan tetap menikahinya. Minggu depan daddy menikah dan Daddy harap kamu datang dan bersikap dewasa tidak berbuat ulah."

Haechan membanting Kamera yang setengah hancur itu dengan keras hingga menjadi kepingan membuat ketiga orang baru terutama Johnny terkejut bukan main. Haechan sangat menyayangi Kamera itu karena itu adalah hadiah dari Ten untuk yang terakhir kalinya.

"Haechan ini kan... Kenapa kau merusaknya,?"
Johnny memunguti Kamera mahal yang dibeli sang isteri untuk hadiah ulang tahun Haechan.

"Bukan aku yang merusak nya tapi Daddy.. Daddy sudah merusak kamera ini dan juga hatiku. Jika daddy ingin menikahi gembel itu. Nikahilah.. Seharusnya gembel tau tempat dan posisi!!"Haechan menendang pecahan kamera itu tepat mengenai kaki Renjun anak tante doyoung yang pertama membuatnya meringis kesakitan. Haechan tak menoleh saat teriakan ayahnya menggema karena geram. Hatinya bahkan lebih sakit melihat ayahnya begitu membela kedua anak gembel dan wanita murahan itu.