Part 3

1.3K 114 64
                                    

Waktu masih menunjukkan pukul dini hari namun Rara Santang keluar dari kamarnya dengan gaun tidurnya

Matanya melirik sekilas pintu kamar Raka nya yang tertutup rapat sebelum melangkah pergi namun belum jauh kakinya melangkah terdengar suara pintu terbuka sehingga membuat nya membalikkan badan kembali

"Raka Walangsungsang. " Sapanya

"Nyimas..?" Ucapnya heran

Walangsungsang menghampiri nya dan memandang nya dari atas sampai bawah

"Apa kau habis menangis Nyimas.? " Tanya nya setelah melihat wajah sembab adik nya itu

Mendengar pertanyaan itu Rara Santang memalingkan wajah nya dan meninggalkan Raka nya begitu saja

Melihat itu Walangsungsang mengejarnya dan menarik lengannya pelan sehingga membuat langkah Rara Santang terhenti namun masih tetap dalam posisi yang sama

"Nyimas lihat aku. "

Rara Santang masih terdiam melihat itu membuat Walangsungsang menghela nafas kasar

"Rara Santang.. " Panggilnya lagi

Mendengar nama lengkap nya di panggil membuat nya dengan terpaksa menatap manik hitam lembut kakaknya itu

Melihat itu Walangsungsang tersenyum

"Raka mu hanya ingin bertanya.. Apa kau menangis.? Itu saja. "

Mendengar itu Rara Santang mengangguk sebelum kembali menangis dengan tersedu-sedu

Walangsungsang melihat itu pun tentu saja memeluk adik perempuan nya erat
Rara Santang membalas pelukan Raka nya tak kalah erat

"Aku tidak ingin bertanya-tanya penyebab apa yang membuat mu menangis Nyimas. " Ujarnya lembut dengan lengan nya yang mengelus surai hitam panjang adik nya itu

"Rayi Kian Santang..
Rayi Kian Santang..
Rayi Kian Santang.. "

Mendengar racauan Rara Santang dengan tangis nya yang semakin mengencang membuat nya menghela nafas pelan

"Do'a kan yang terbaik untuk Rayi kita Nyimas aku yakin Ayahanda mampu mengobati Rayi Kian Santang. " Ucapnya seraya melepaskan pelukannya dan menghapus bekas air mata adik nya..

"Sudah sudah.. Jelek sekali wajah mu saat menangis. " Gurau nya

"Raka bagaimana kalau kita ke kamar Ibunda.?"
Saran Rara Santang..

Walangsungsang yang mendengar itu memandang ragu Rara Santang

"Apa itu tidak mengganggu istirahat Ibunda..? " Tanyanya

"Jika ibunda sedang beristirahat kita bisa ke tempat semedi Ayahanda untuk melihat keadaan Rayi Kian Santang. " Jawabnya

Mendengar jawaban masuk akal Rara Santang
Walangsungsang pun menyetujui nya dan mereka bergegas untuk menuju kamar Ibunda nya..

 
    Di tempat semedi aura keemasan itu masih menyelimuti tubuh mereka sebelum menghilang dengan perlahan

Ratu Subang larang bangun dengan rasa terkejut yang luar biasa di ikuti Sang Prabu yang membuka matanya perlahan

"Kanda.!! " Seru nya kencang

Mendengar itu Sang Prabu melirik sekilas Istri nya sebelum tatapan nya beralih ke Putra nya

Subang larang mengalihkan pandangannya pada Putra nya

Kelopak mata putih itu terbuka secara perlahan
Berusaha melihat sekeliling nya yang masih tampak buram

Pewaris Tahta PadjajaranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang