Matahari menyingsing tinggi menyorot bumi..Di sebuah hutan yang cukup lebat dedaunan kering yang berjatuhan dan angin yang bertiup menggoyang kan dahan-dahan yang kering..Terlihat seorang anak laki-laki tengah berjalan menyusuri hutan.,manik coklat indah nya melihat sekeliling dengan pandangan yang berbinar..
'Alhamdulillahirabbil'alamin akhirnya aku sudah sampai di perbatasan padjajaran.,terimakasih Ya Allah.,engkau telah mempermudah perjalanan ku ini' batin anak laki-laki itu 'tapi apakah Raka dan juga Yunda sudah sampai di istana.? 'Lanjutnya..
Tak ingin membuang waktu Anak lelaki tersebut melanjutkan perjalanannya yang sempat tertunda karena melaksanakan sholat dzuhur..Disisi lain terlihat seorang Laki-laki dan perempuan dewasa tengah berjalan beriringan..di wajah mereka terpancar aura kebahagiaan yang tidak bisa di sembunyikan lagi karena sudah tidak sabar ingin bertemu saudara kecil mereka begitu pula keluarga mereka..
"Alhamdulillah nyimas.,kita sudah sampai di perbatasan padjajaran.."Ucap lelaki dewasa itu kepada perempuan yang berjalan di samping nya
"Dan kita tidak bisa menduganya bukan bila kita di pertemukan di tengah-tengah perjalanan sepeti ini." Lanjutnya
"Benar Raka..alhamdulillah kita sudah sampai di perbatasan padjajaran..dan aku juga tidak menduga bahwa kita bisa bertemu di tengah perjalanan.." Timpal perempuan itu sambil tersenyum.., mereka adalah Raden Walangsungsang dan Nyimas Rara Santang yang tengah berjalan menuju padjajaran..
"Tapi Raka..apakah Rayi Kian Santang sudah tiba di padjajaran atau belum..?"Tanya Nyimas kepada sang Raka..
"Entah lah Nyimas..aku juga tidak tau pasti.. Semoga saja Rayi Kian Santang sudah tiba terlebih dahulu." Jawab sang Raka.. Nyimas Rara Santang hanya mengangguk., mereka terus melanjutkan perjalanan mereka untuk segera sampai di padjajaran untuk bertemu dengan keluarga mereka..ISTANA PADJAJARAN
WISMA Ratu Subang Larang
Terlihat Seorang wanita paruh baya mengenakan pakaian Ratu khas Kerajaan tengah terduduk memandang kosong langit yang cerah namun berbeda dengan ekspresi wajah sang Ratu..entah apa yang di lamun kan nya sehingga tidak sadar bahwa di belakang Ratu sudah berdiri Raja Padjajaran.. Sehingga sebuah suara yang tegas namun lembut itu mengagetkannya..
"Dinda.. " Panggilnya seraya menyentuh lembut bahu sang Ratu..
"Astaghfirullahalazdim..!! Serunya..Sang Prabu hanya memperhatikan dalam diam..
" Maaf kanda.,dinda tidak menyadari kedatangan kanda.." Ucapnya dengan wajah yang menyesal.,masih dalam posisi yang berdiri di belakang sang ratu.. Sang Prabu menuju tempat duduk di samping nya seraya menggenggam lembut tangan kanan sang ratu yang berada di meja..
"Apa yang sedang di fikirkan dinda sehingga dinda tidak menyadari kedatangan kanda.?" Tanya sang Prabu kepada sang Ratu.. Sang ratu mengalihkan pandangannya kembali ke langit.. Wajah nya kembali murung..
"Dinda merindukan Putra-putri kita kanda..sudah lima tahun mereka mengembara tapi mereka belum pulang juga." Jelasnya "Dinda sangat merindu kan mereka. " Lanjutnya dengan suara yang lirih.. Sang Prabu ikut mengalihkan kan pandangannya ke langit yang cerah.. Setelah mendengar penjelasan dari sang istri yang merupakan Ratu padjajaran sang Prabu paham apa yang di rasakan nya..
"Kanda faham betul dinda sangat merindukan mereka.,tapi percayalah mereka akan pulang dengan selamat.,telik sandi baru saja mengatakan bahwa mereka melihat Putra kita Walangsungsang dan Putri kita Rara Santang sedang berada di perbatasan padjajaran." Jelas Sang Prabu.,Ratu yang mendengar berita itu pun mengalihkan pandangannya ke wajah tegas sang Prabu mata nya menelisik apakah ada kebohongan di mata sang Prabu..
"Be-benarkah kanda.? Kanda tidak sedang berbohong pada dinda.?" Tanya sang ratu antusia dengan tangan mengenggam balik tangan sang Prabu untuk meminta penjelasan yang lebih rinci..sang Prabu mengangguk., Sang Ratu tersenyum.,sebelum mengucap syukur Wajah nya kembali murung karena seperti ada yang kurang..
"Ta-tapi kanda.. Bagaimana dengan Putra bungsu kita Kiang Santang.? Kenapa tidak bersama dengan Raka dan Yunda nya..?" Ucapnya.. Sang Prabu melepaskan genggaman tangan sang istri berdiri dari duduk nya berjalan dan berjalan mendekati jendela untuk melihat keluar.,mata nya tersirat kekhawatiran tapi tetap mengontrol nya agar sang istri tidak khawatir..
"Entah lah dinda..telik sandi tidak mengatakan bahwa Putra kita Kian Santang bersama Raka dan Yunda nya.." Jelas nya pelan-pelan.,sang Ratu terdiam sejenak matanya menyiratkan kan kekhawatiran..Ibu mana yang tidak khawatir kalau Putra bungsu nya tidak bersama Raka dan Yunda nya..
"Kanda..tidakkah kita harus mengutus prajurit istana untuk menjemput Putra-putri kita.?" Tanya sang Ratu.,mendengar itu sang Prabu mengalihkan pandangannya kepada sang istri..
"Dinda..kanda sudah meminta Rayi kanda Kamandanu dan juga Putra nya Kamandaka untuk menjemput putra kita." Ujarnya..sang Ratu terkejut..mendengar nya.. Pasalnya mereka adalah..
"Ka-kanda..kenapa mereka.? Kenapa Rayi kanda dan juga Nanda Kamandaka yang harus menjemput Putra-putri kita.?" Tanyanya..
Yah Kamandanu adalah Rayi dari Prabu Siliwangi dan Kamandaka Putra tunggal Kamandanu yang tinggal di istana seberang..
"Kita lihat saja nanti dinda.. " Ujarnya sembari tersenyum tipis.. Sang Ratu hanya bisa terdiam tidak berani membantah.,dan hanya bisa berdo'a semoga Putra-putri nya segera kembali ke istana dengan selamat..
Tanpa mereka sadari ada seseorang yang mendengar pembicaraan mereka berdua 'Aku tidak akan membiarkan Kian Santang kembali dengan selamat' batin seseorang itu dengan aura kebencian yang jelas..orang itu lantas pergi..
KAMU SEDANG MEMBACA
Pewaris Tahta Padjajaran
AksiKisah ini menceritakan tentang Putra Bungsu dari Prabu Siliwangi dan Ratu Subang Larang.. Raden Kian Santang yang mengembara dan menyebar kan Agama Islam di tataran tanah Jawa.. Mungkin sedikit aku kasih adegan dimana Raden kian Santang di buru ole...