Part 6

815 106 34
                                    

Mereka masih berbincang-bincang tentang politik Kerajaan tentang perekonomian.. Perkembangan rakyat yang panen..
Apakah rakyat kekurangan bahan pangan atau tidak..

Di sisi lain para Putra putri Prabu Siliwangi tengah berbincang ringan..

Surawisesa mendekati saudara-saudara nya.. Diri nya ingin memastikan sesuatu pada salah satu di antara mereka..

"Permisi Raka Yunda dan Rayi Kian Santang.. Boleh aku bergabung dengan kalian..? " Tanya nya sopan

Mendengar itu untuk sesaat mereka saling pandang.. Sebelum Kian Santang mengizinkan Raka nya untuk bergabung

"Tentu Raka.. Kita keluarga tentu saja Raka boleh bergabung dengan kami. " Jawabnya sopan

Kamandaka Walangsungsang dan Rara Santang saling pandang sebelum mengangguk membenarkan

Namun Surawisesa bukannya duduk tapi menghampiri Kian Santang yang berada di depannya

Melihat Surawisesa yang menghampiri Kian Santang berdiri secara perlahan

Surawisesa memeluk dengan perlahan tubuh adik nya di elus nya punggung sang adik dengan lembut

"Sayang sekali kau pulih dengan cepat adikku.. Itu tidak menghibur ku sama sekali.. Bagaimana kalau nanti kita bermain berdua. " Bisik nya Keji yang hanya di dengar oleh mereka berdua

Mendengar itu Kian Santang terdiam.. Sebelum tersenyum kecil

Mereka melepaskan pelukan mereka
Surawisesa memandang adik nya khawatir

"Syukur lah Rayi.. Diri mu sudah lebih baik sekarang.. "

"Aku khawatir sekali tidak melihat mu sejak kemarin. " Lanjut nya dengan nada yang aneh

Walangsungsang dan Rara Santang memandang curiga pada Surawisesa..
Bukan hal aneh jika mereka berperilaku pada saudara beda ibu nya itu..

Siapa yang tidak tahu jika Putra Prabu Siliwangi dari istri Ratu Kentring Manik itu tidak punya hubungan baik dengan keturunan Ratu Subang larang

Raden Surawisesa di kenal memiliki watak yang keras sombong dan selalu menindas orang yang lebih kecil..

Bahkan setiap mereka bertemu selalu saja beradu mulut terlebih dahulu itu memang kadang berlaku untuk Rara Santang yang memang tidak terlalu suka dengan watak Surawisesa

Wajar kan jika sekarang mereka menatap curiga pada saudara beda ibunya itu karena sikap yang mencurigakan nya sekarang

Kian Santang yang mendengar itu tersenyum kecil

"Alhamdulillah sekarang kondisi ku lebih baik Raka.." Jawab nya

"Syukur lah.. Kalau begitu aku kembali ke tempat Ibunda.. Akun hanya ingin menanyakan kabar mu saja. "

Tak menunggu jawaban dari Kian Santang Surawisesa dengan segera meninggalkan mereka

Di sisi lain Kentring Manik menaikkan alisnya bingung..

"Raka...apa yang di lakukan Putra ku Surawisesa.? " Tanya nya penasaran..

Amuk marugul menggeleng kan kepala nya tidak tau.. karena mulut nya sibuk mengunyah makanan yang tersaji..

Melihat itu Kentring Manik mengeluh kesal
Melihat kedatangan Putra nya dengan segera Kentring Manik menyuruh nya duduk di samping nya..

"Putra ku Surawisesa.. Apa yang kau lakukan di sana tadi.? " Tanya nya penasaran

"Tidak bunda.., aku hanya menanyakan kabar nya saja dan sesuatu yang ingin ku sampai kan.."   Ujar nya ambigu

"Benarkah..? Kau tidak melakukan hal yang aneh-aneh.? " Tanya nya kembali

Pewaris Tahta PadjajaranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang