Part 9

690 94 35
                                    


Saat yang lainnya tengah sibuk di Balairung..
Berbeda dengan Kentring Manik Amuk marugul dan Surawisesa yang tengah bersantai di halaman belakang istana

Mereka tidak ikut karena tidak di wajibkan mengikuti diskusi itu walaupun keturunan Subang larang mengikuti diskusi nya.. Itu terserah mereka

Mereka tidak mau ambil pusing dengan kasus itu.. Karena di rasa tidak menguntungkan bagi pihak mereka..

"Hahh.. Damai sekali rasa nya hari ini.." Ujar Kentring Manik seraya menikmati sajian yang sudah di sajikan para emban

"Benar Rayi.. Rasa nya sudah lama aku tidak menikmati masa-masa santai seperti ini dari dulu. " Timpal Amuk marugul

"Tapi Bunda.. Uwak.. Apakah kalian tidak penasaran dengan kasus yang sekarang sedang mereka bahas..? " Tanya penasaran

"Keponakan ku.. Untuk kita repo-repot ikut mengurusi kasus yang tidak menguntungkan bagi kita.. "

"Biarkan saja mereka.. Mau saja Repot sendiri.. " Lanjutnya masa bodo

Mereka sudah tidak membahas tentang apa yang sedang di diskusikan di Balairung sampai muncul aura hitam yang mereka kenal di depan mereka..

"Santai sekali kalian di sini. " Ujar suara berat itu

Amuk marugul hanya memandang jengah sosok itu.. Seperti nya diri nya kesal karena jin hitam itu fokus ke Kian Santang sekarang walaupun itu suruhannya juga tapi tetap saja kadang perintah nya di abaikan

"Ada urusan apa kau kesini.? Aku tidak mengundang mu datang.. Kau ingin Rayi Prabu Siliwangi mengetahui kedatangan mu dan membuat heboh.? " Tanya nya kesal

Jin hitam itu tertawa keras dirinya datang dengan sendirinya.. Bukan karena kemauan orang bodoh dan tamak seperti amuk marugul

Mata nya melirik ke arah Surawisesa yang tengah menatap nya

"Aku kesini karena ada keperluan dengan keponakan tercinta mu ini. " Jawab nya santai

Amuk marugul menegakkan tubuh nya saat mendengar itu mata nya memandang cepat kearah Surawisesa yang juga tengah menatap nya bingung begitu pun dengan Kentring Manik yang juga menatap penasaran

"Aku punya permainan untuk mu bocah. " Ujarnya seraya tersenyum misterius

Meninggal kan mereka yang sedang di landa tegang kita beralih ke Balairung..

Kian Santang mengeryitkan dahinya seraya mendesis pelan saat rasa pening menyerang secara tiba-tiba pandangan nya cukup kabur saat ini

"Astaghfirullah.. Rasa sakit ini datang lagi. "

"Jin hitam itu ada di sekitar istana..? Tapi untuk apa.? " Batinnya penasaran

Kian Santang melihat sekeliling sekedar memeriksa apa kah mereka menyadari nya..

Sebelum menggeleng pelan.. Seperti nya hanya dirinya yang menyadari energi hitam ini..

"Putra ku Putri ku.. Aku perintah kan kalian untuk menyelidiki kasus ini saat matahari tenggelam.. "

"Karena rakyat mengatakan tragedi itu terjadi di malam hari. " Titah nya

Kian Santang berusaha memfokuskan pendengaran nya dan menjawab serentak dengan Raka dan Yunda nya..

Mendengar jawaban mereka.. Prabu Siliwangi menyudahi diskusi ini dan meminta mereka untuk kembali ke kegiatan masing-masing..

Di sisi lain jin hitam itu sudah menjelaskan apa yang akan menjadi permainan Surawisesa..

Pewaris Tahta PadjajaranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang