.
.
.
.
.Midoriya disambut oleh dua anak tahun pertama lain setibanya di penginapan.
Karena mereka tidak lagi punya jadwal belajar, semua diberi waktu bebas menjelang makan malam.
Midoriya diajak untuk berkeliling ke sekitar kota dengan anggota Nanashi lainnya.
'Seusai pesta nanti malam besok aku akan pulang.'
Dabi membaca pesannya. Sekarang sudah hari kelima Midoriya di luar kota.
Dia menghela napas bosan. Hari-harinya kembali seperti saat dulu. Ternyata itu membosankan setelah dia terbiasa bersama Midoriya.
"Ya sudahlah, besok dia juga pulang."
.
.
.
.
.Midoriya mengenakan gaun sederhana untuk menghadiri pesta pengumuman.
Dia bersama tujuh peserta lain dan juga dua orang guru pendamping duduk di meja bundar besar bersalut kain putih lembut.
Vas bunga dan piring-piring makanan serta berbagai minuman tertata di atasnya.
Midoriya hanya menyesap jus jeruknya, dia terlalu gugup untuk bisa menikmati makanan.
"Ah, mengikuti final itu mengerikan juga ternyata, ya? " tanya senior yang juga masuk ke final.
Midoriya mengangguk pelan. Dia kembali meminum jusnya.
Pembawa acara mulai memasuki panggung, pesta tiba di acara utamanya.
Perlu waktu untuk sampai ke jenis lomba yang Midoriya ikuti. Salah satu tahun ketiga dari sekolahnya memenangkan juara dua.
"Kini untuk juara pertama nomor lomba pemula."
Midoriya meletakkan gelasnya. Dia bersiap mendengarkan. Juara ketiga dan kedua bukan namanya.
"Juara pertama, peserta Midoriya Izuku dari SMA Nanashi! "
Orang-orang di meja bundar langsung berdiri untuk bersorak girang. Midoriya masih diam karena tidak percaya jika itu adalah dia.
"Eh, aku? " Midoriya justru bingung.
Seorang guru pendampingnya mengajaknya berdiri dengan riang dan Midoriya kemudian bangkit dengan diiringi tepuk tangan meriah.
Pesta dilanjutkan dengan semakin meriah setelah semua juara diumumkan. Nanashi salah satu yang paling bersenang-senang karena berhasil menyabet dua penghargaan.
Midoriya akhirnya bisa menikmati makanan dan mengikuti pembicaraan dengan riang setelah rasa gugupnya hilang.
"Berhasil! " Tulis Midoriya di bawah foto yang dia kirim ke Dabi.
Gadis itu berfoto dengan seluruh peserta sekolahnya dan guru pendamping juga penghargaan yang dia dapat.
Dabi yang tengah berbaring di tempat tidur mendengus melihat foto itu.
Melihat sendiri Midoriya yang begitu rajin belajar di setiap waktu membuat Dabi berpikir memenangkan juara satu bukanlah hal sulit bagi Midoriya.
Midoriya berfoto dengan gaun yang manis, Dabi tersenyum tipis. Di sekolah dia hanya melihat gadis itu memakai seragam.
Di pesta, Midoriya tengah berada di balkon lantai tiga. Dia sengaja pergi ke tempat itu saat akan mengirim pesan pada Dabi.
"Aku tahu kau akan menang," balas Dabi.
Midoriya tersenyum. Dabi sangat mendukungnya untuk lomba itu sejak lama. Meski Dabi sendiri dulu menolak mentah-mentah untuk ikut.
'Senpai, apa kau belum tidur?'
KAMU SEDANG MEMBACA
Eyes On Me- BnHA Fanfict (Completed)
DiversosDabi adalah berandalan SMA yang paling tidak bisa ditebak di antara anak berandal lain. Dia bertindak semaunya dan sering membuat masalah. Namun, Dabi tidak pernah punya kendala dengan nilainya. Alias, Dabi adalah berandal pintar yang populer di sek...