.
.
.
.
.Todoroki datang ke sebuah tempat yang dia tawarkan untuk bertemu ketika Midoriya menghubunginya.
Dia menghiraukan ajakan teman-temannya untuk berjalan pulang bersama untuk bisa segera sampai ke tempat janjiannya. Yah, sudah biasa dia menolak pergi sama-sama, jadi teman-temannya tidak terlalu heran.
Todoroki pikir setelah bertemu dia akan pergi bersama Midoriya ke rumah Dabi untuk melihat kondisinya setelah perawatan mandiri di rumah. Namun begitu bertemu, pria itu memandang heran.
"Uhm... Midoriya? "
"Ya? "
Dia melihat pada barang yang dia terima dari gadis itu. "Kau memintaku bertemu untuk mengembalikan jaket ini pada Dabi?"
Gadis itu sudah menjelaskan bagaimana dia bisa mendapatkan jaket Dabi. Todoroki senang mengetahui Dabi sudah mulai kembali peduli padanya. Tapi kemudian permintaan tolong Midoriya itu membuatnya heran.
Midoriya mengangguk pelan. "Apa... kau tidak bisa? "
"Bukan begitu, aku bisa melakukannya. Hanya saja, kukira kau ingin memintaku menemanimu untuk pergi ke rumahnya. Dengan begitu kau juga bisa kembalikan ini langsung padanya. "
Dia melihat Midoriya mengulas senyum kecil pada raut yang baginya terlihat sedih.
"Maaf, aku... entah bagaimana semakin sibuk. Jadi terpaksa kutitipkan padamu. "
Todoroki merasa gadis itu menyembunyikan sesuatu, tapi dia tidak tahu bagaimana harus menanyakannya.
"Kau bisa berkunjung sebentar saja kok, setelah menyerahkan jaket ini pada Dabi kau bisa langsung pulang. Aku yang akan jelaskan alasanmu nanti. " Dia mencoba membujuk.
Midoriya menggeleng. "Maaf, Todoroki-kun. Aku sungguh ingin datang jika bisa. Kumohon. "
Manik hijau Midoriya terlihat begitu berharap Todoroki akan segera mengiyakan permintaannya.
Todoroki tidak kurang peka untuk menyadarinya. Dia merasa Midoriya terpaksa untuk melakukan itu, dan gadis itu entah bagaimana akan mendapatkan masalah jika dia tidak mengiyakan.
"Baiklah. " dia akhirnya menyetujui.
"Arigatou, Todoroki-kun. " Midoriya tersenyum penuh rasa terima kasih.
Apa yang terjadi? Todoroki tidak mengerti mengapa Midoriya bersikap menghindari Dabi sekarang. Berdasar ceritanya, baru lima hari sejak dia bertemu Dabi dan pria itu memberikan jaketnya.
Apa yang telah terjadi pada rentang waktu lima hari kemarin?
Todoroki rasa sekarang bukan waktu yang tepat untuk bertanya. Dia akhirnya hanya mengangguk dan berpisah setelah Midoriya memutuskan untuk segera pulang.
Mungkin dia akan mengetahui sesuatu jika bertanya pada Dabi. Todoroki pergi melangkahkan kakinya menuju halte terdekat dan segera naik setelah sebuah bus menepi.
.
.
.
.
.Midoriya berjalan pulang ke ruang apartemennya dengan lesu.
Entah Todoroki curiga dengan tingkahnya atau tidak. Dia rasa kemungkinan besar pria itu akan menyadarinya.
Namun Midoriya tidak punya pilihan lain, dia mau tidak mau menuruti keinginan Shigaraki. Perintah untuk menjauhi Dabi.
Dia tidak mau sesuatu yang buruk terjadi lagi pada Dabi akibat kesalahannya. Jika itu sampai terjadi, mungkin Midoriya benar-benar tidak akan bisa memaafkan dirinya lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Eyes On Me- BnHA Fanfict (Completed)
De TodoDabi adalah berandalan SMA yang paling tidak bisa ditebak di antara anak berandal lain. Dia bertindak semaunya dan sering membuat masalah. Namun, Dabi tidak pernah punya kendala dengan nilainya. Alias, Dabi adalah berandal pintar yang populer di sek...