Turun 15

3.4K 291 3
                                    


"Bibi ....." Gulf masuk ke dalam rumah bersama Mew di belakang Gulf.

"Gulf .. masuklah .. aku sudah menyiapkan makanan di meja ... panggillah Romeo dan Teo untuk ikut makan bersama ..." kata bibi Estrada sambil berjalan melewati Gulf tapi terhenti karena melihat Mew.

"Gulf ... siapa dia ..." tanya bibi Estrada.

"Emm .. bibi masih ingat yang selalu ibu ceritakan? suamiku? ini Mew .. suamiku bibi ..." kata Gulf sambil memperkenalkan Mew pada bibinya.

"Saya Mew Suppasit bibi ..." kata Mew dengan sopan.

"Wooohhhh .... akhirnya aku bisa bertemu dengan suamimu Gulf ... aku kira ibumu hanya membual karena yaaa ... kita tahu ... bagaimana kondisi ibumu ...." kata bibi Estrada.

"Tak apa bibi ... tapi memang benar yang dikatakan ibu, kalau aku sudah menikah .. dan ibu tidak berbohong ...." kata Gulf pelan.

"Maaf Gulf .. bukan maksud bibi ..."

"Tak apa bibi ... yang penting suamiku sudah datang dan aku memperkenalkan pada bibi ..." kata Gulf sambil tersenyum.

"Lalu Mew .. kenapa baru datang sekarang ?? aku sampai repot mengurusi Romeo yang berkali - kali memintaku untuk melamar Gulf ..." kata bibi Estrada sambil tertawa.

"Maaf bibi .. aku tidak bisa datang karena kakak Gulf sakit dan tidak ada yang menemaninya, jadi karena aku berada di kota yang sama aku menggantikan Gulf merawatnya .." kata Mew sambil tersenyum.

"Lalu ... bagaimana kakak mu Gulf? apakah sudah sehat? lalu kamu kerja di mana Mew?"

"Emmm kakak sudah meninggal 6 bulan yang lalu bi ... maka dari itu Mew langsung berangkat kesini untuk menjemput kami ..." kata Gulf dengan senyum manisnya.

"Turut berduka Gulf .... dah .. duduklah .. aku akan memanggilkan Romeo dan Teo ... " bibi Estrada naik ke lantai 2 dan Mew Gulf duduk di meja makan menunggu Teo yang sudah berteriak memanggil papa dan dadda nya 

Begitu melihat Mew, Teo langsung berlari dan memeluk Mew, Mew mengangkat tubuh Teo dan memangkunya.

"Baby mau makan bersama dadda?" tanya Mew dan Teo dengan riang dan senangnya berteriak

"Mauuuu ... Teo mau makan sama dadda ...."

Gulf hanya tersenyum melihat kegembiraan di wajah Teo. Bibi Estrada duduk di hadapan Gulf dan Romeo duduk di hadapan Mew.

"Siapa dia Gulf?" tanya Romeo pada Gulf.

"Romeo ... dia suami Gulf ... yang sopan ..." kata bibi Estrada sambil mengambilkan makanan untuk semuanya.

"Suami? betul Gulf?" Romeo masih melihat dengan tidak percaya.

"Humm ... dia suamiku ... dadda nya Teo ... lihatlah .. wajah mereka mirip kaann ...." kata Gulf sambil melihat ke arah Mew dan Teo.

Rome hanya melihat ke arah Mew dan Mew tersenyum padanya.

"Hai, aku Mew ... suami Gulf .. daddanya Teo .." kata Mew dengan sopan.

Saat makan, tidak ada suara berbincang, hanya interaksi Teo dengan Mew yang membuat Gulf dan bibi Estrada tertawa kecil sedangkan Romeo hanya melihat interaksi mereka tanpa senyum sedikitpun.

Kehadiran Mew membuat Teo melupakan segala hal tentang Romeo. Setelah makan pun, Teo hanya mau ke kamar mandi untuk menyikat giginya dengan Mew, saat diajak oleh Romeo Teo hanya menggeleng dan menggeret dadda nya ke kamar mandi.

Selesai makan dan berbincang, Mew, Gulf dan Teo pamit pada bibi Estrada dan tidak lagi melihat Romeo karena Romeo sudah pergi keluar dari rumah sejak Teo menolaknya.

Turun RanjangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang