"Sayang ..... sayangggg ...." Mew berlari mengejar Gulf yang sedang kesal sama tingkah laku Mew yang tiba - tiba menjadi tidak jelas, suka marah - marah, lalu menangis setelah itu bersikap cuek dan tidak perduli dengan Gulf ataupun Teo.
Sudah sebulan Mew bertingkah aneh dan membuat Gulf sangat kesal. Gulf berusaha mengingat semua kata - kata ibunya, kalau Gulf tidak boleh meninggikan suara pada Mew, kalau Gulf sedang marah dengan Mew, cukup diam dan tutup mata lekat - lekat, hembuskan nafas perlahan sampai emosi mereda ... itu yang diajarkan bu Salma agar Gulf bisa terus menjaga emosinya dalam menghadapi suaminya dalam kondisi apapun.
Karena sudah memuncak kekesalan yang Gulf alami, Gulf hanya bisa berlari mengelilingi rumahnya tanpa memperdulikan teriakan Mew. Setelah lebih dari satu jam Gulf berlari, Gulf masuk ke kamar mandi dan membasuh wajahnya. Detak jantung Gulf sudah kembali normal, Gulf mengisi bathtub nya dengan air hangat lalu membaringkan tubuhnya di dalam bathtub untuk merilekskan pikirannya.
Gulf tahu apa yang membuat Mew menjadi uring - uringan tidak jelas .... yaaa .. karena Mew sedang cemburu oleh asisten ayahnya yang usianya sudah 40 tahun .... 14 tahun diatas usia Gulf dan asisten ayah itu adalah orang kepercayaan ayah yang mengerti semua cerita di keluarga ayah. Gulf tidak bisa meminta New menjadi asistennya karena Dech membutuhkan New, sedangkan kak Wan? membantu Mew .. dengan alasan dari ayah supaya Mew tidak macam - macam di kantor.
Gulf merasa tidak bersalah karena interaksi Gulf dengan Dean hanya sebatas di telepon, pesan dan email. Bahkan bertemu muka dengan Dean saja tidak pernah karena Gulf selama 6 bulan ini bekerja dari rumah. Karena tingkat kecemburuan Mew yang setinggi level dewa ... Mew terkadang kesal sendiri karena tidak bisa menghilangkan cemburunya kalau Gulf sedang menerima telepon atau membalas pesan dari Dean itu.
Gulf mendiamkan Mew karena Gulf tidak ingin memulai pertengkaran yang tidak ada ujung pangkalnya karena cemburu. Gulf keluar dari bathtub, mengeringkan tubuhnya dan keluar dari kamar mandi menggunakan bathrobe menuju ke ruang ganti baju. Gulf melihat Mew sedang duduk di ujung tempat tidur dengan wajah yang di tekuk.
Setelah berganti pakaian, Gulf mendekati Mew, mengangkat wajah Mew dan mengecup bibir Mew lalu menempelkan dahinya ke dahi Mew.
"Kamu tahu betapa aku mencintaimu Mew ... bahkan saat kamu menikah dengan kakakku pun .. aku masih mencintaimu dan mempercayai kata - katamu tentang pernikahan kontrak dan kamu akan menjemputku setelah selesai ... dan aku .. menunggumu dengan cinta yang masih sama besarnya seperti pertama kali kita menghabiskan malam bersama. Hilangkan cemburumu yang melebihi level dewa itu Mew ...." Gulf masih menempelkan dahinya di dahi Mew.
"Aku mencintaimu Gulf ... sayang ... aku cemburu karena aku sangat takut kehilanganmu ... aku tidak bisa membayangkan lagi kalau aku hidup tanpamu dan Teo ... maafkan aku ..." Gulf mengecup bibir Mew lalu membangkitkan gairah Mew dan ciuman Gulf menjadi lebih dalam dan desahan - desahan kecil terdengar di telinga Mew dan Gulf.
Mew memegang pinggang Gulf dan mendudukkan Gulf dipangkuannya, lalu melepaskan baju yang dipakai oleh Gulf dan ciuman Mew turun menuju ke leher dan dada Gulf sedangkan tangan Mew mengelus punggung Gulf dan membuat Gulf tersengat sehingga desahan Gulf menjadi lebih jelas terdengar.
Mew berdiri dari posisinya dengan memegang kaki Gulf agar tidak jatuh dari pelukannya, sambil meneruskan ciuman mereka, Mew meletakkan Gulf di atas tempat tidur perlahan. Mew melepaskan ciumannya dan Gulf bertanya
"Pintu ....."
"Akan aku kunci sayang ... " Mew berdiri dan berlari menuju pintu kamar dan menguncinya, lalu melepaskan pakaiannya dan kembali memposisikan tubuhnya di atas tubuh Gulf.
KAMU SEDANG MEMBACA
Turun Ranjang
Fanfiction"Kenapa kamu bisa yakin kalau kita akan bertemu lagi ?" "Karena kita pasti akan ketemu lagi ..." "Bagaimana kalau saat kita bertemu kamu sudah menikah? atau aku sudah menikah?" "Aku hanya akan menikah denganmu ...." "Sebegitu yakinnya aku akan menik...