SELEBGRAM | 01

2.6K 317 31
                                    

Jea menaikkan dahinya ketika lelaki disampingnya ini tiba-tiba menggebrak meja lalu menunjuknya dengan mata melotot

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jea menaikkan dahinya ketika lelaki disampingnya ini tiba-tiba menggebrak meja lalu menunjuknya dengan mata melotot. Jujur Jea tidak mengenalnya, tapi lelaki itu berteriak seolah mengenalnya atau pernah bertemu dengannya. Apalagi tadi dia sempat kepergok menatapnya.

Atau jangan-jangan dia menyukai Jea?

Jea tahu kalau dia itu cantik. Jea tahu kalau dia ini banyak yang suka. Tapi tak perlu menunjukkannya secepat itu. Jea tidak suka terburu-buru kok, apalagi kalau cowo nya ganteng model begini.

"Elo yang tadi nabrak gue."

Kini Jea melotot. Jadi lelaki itu berteriak sambil menunjuknya karena dia orang yang Jea tabrak? Eh tapi kenapa se-lebay itu? Jea tahu dia tadi minta maaf nya tidak benar, jadi dia berniat untuk mencari orang itu lalu minta maaf dengan cara yang benar. Tapi ternyata dia bertemu secara tidak sengaja disini.

"Iya, maaf. Tadi gue buru-buru jadi ga—"

"Bukan itu masalahnya." lelaki itu memotong ucapan Jea.

Kalau bukan itu, terus apa dong? Jangan-jangan benar kalau dia suka sama Jea? Jangan-jangan mau nembak sekarang? Oh tidak, Jea kan belum kenal dekat dengan pria ini. Tapi sayang juga kalo nolak cowo setampan ini. Terus Jea harus jawab apa kalau laki-laki ini menyatakan perasaannya padanya?

Oke, Jea, calm down! Jangan gugup! Pasang wajah dingin seolah lo gatau apa-apa.

"Terus apa dong?" tanya Jea dengan wajah polosnya.

"Lo harus tanggungjawab karena lo nabrak gue."

Eh? Tanggungjawab? Tapi Jea merasa tidak menghamili pria ini, untuk apa bertanggungjawab? Jea harus bertanggungjawab model apa kalau yang dia lakukan hanya menabrak lelaki ini tanpa menolongnya? Haruskah mereka reka adegan terus nanti Jea nolongin dan minta maaf dengan cara yang benar?

"Karena lo, tugas gue masuk selokan."

Oke, Jea paham sekarang. Ia menerka apa yang mungkin terjadi pada pria ini. Seingat Jea, pria ini membawa banyak buku dan kertas tadi. Mungkin salah satu dari buku atau kertas itu melayang dan jatuh ke selokan. Dan secara kebetulan yang sial, hal yang jatuh itu adalah tugas si pria ini.

"Ya maaf. Gue kan ga sengaja nabrak lo tadi."

"Lo pikir minta maaf lo itu bisa bikin tugas gue selesai ha?"

Kok nyolot sih? Kan Jea sudah minta maaf dengan benar barusan. Kurang apa lagi? Jea harus minta maaf model gimana lagi?

"Ya terus gue harus tanggungjawab gimana? Gue ketikin lagi tugas lo?" tanya Jea yang kini ikut menggunakan nada tinggi. Persetan dengan orang-orang yang memperhatikan mereka, dia mendadak kesal dengan lelaki ini.

Jea menarik kata-katanya yang menyatakan bahwa lelaki ini tampan. Kalau tahu orangnya tukang ngegas seperti ini, mana mau dia memuji lelaki ini tampan. Untung tadi kepedean Jea hanya dibatin.

SELEBGRAM✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang