Pagi ini kediaman Seno Pradana alias keluarga Bintang tengah damai damainya, Nyonya Ambar yang sedang membantu asistennya memasak, Tuan Seno yang khusuk menatap koran yang terbalik sambil sesekali menyesap teh yang dibuat sang pujaan hati, dan sang Bintang utama kita yang masih terdampar dialam barzah. Namun semua itu runtuh bagai sebuah harapan yang dipatahkan karena hadirnya jelmaan setan dirumahnya.
"HALLO EPERIBADE,,YO YO WASAP BRO." Teriak makhluk astral saat masuk kedalam rumah Bintang.
"Kalo bertamu kerumah orang tuh salam jangan teriak teriak kayak orang kesurupan." Ucap Seno sambil melipat koran.
"Baik pak cik." Dafin menganggukkan kepalanya. Ya jelmaan setan tadi adalah Dafin keponakan tercinta Seno sangking cintanya sampai ingin melempar Dafin kekadang singa.
"ASSALAMUALAIKUM YA AHLI KUBUR, DAFIN YANG BAIK HATI, TIDAK SOMBONG, DAN TAMPAN TIADA TARA DATANG." teriak Dafin yang sadar sudah ditatap horor oleh sang paman.
"Hellooo,, lo pikir rumah gue hutan main teriak teriak kayak tarzan." Ujar Seno dengan logat yang dibuat buat.
"Terus kalo saya tarzan situ siapa dong?" Tanya Dafin yang sengaja memancing.
"Kingkong yang rawat kamu." Sungut Seno.
"Hahaha ngaku kalo kayak Kingkong, lagian Ayah sok sok'an lo-gue inget umur Yah." Ujar Dafin sambil cekikikan.
"Like like aing dongs napa situ yang repot, mau apa kamu kesini?" Tanya Seno memandang sengit Dafin.
"Mau ngelatih senam ibu hamil, ya ngajak main Bintang duoongss." Jengkel Dafin pada pamanya ini.
"Bintang mana, BINTANG MAIN YUKK." Teriak Dafin dengan segala kekuatan yang ia punya memanggil kawanannya agar datang hingga membuat Ambar lari kedepan. Dan benar saja sang empu yang dipanggil mengembulkan kepalanya dilantai dua.
"HAYUK, AKU PUNYA MOBIL MOBILAN BARU LOH." Balasnya berteriak, sungguh ingin sekali Ambar menyumpal mulut kedua anak ini dengan sandak jepitnya tapi mengingat sandal jepitnya baru saja ia beli dari pasar ia urungkan takut sandalnya terkena virus mematikan.
"WAHH, ASYIK." seru Dafin menirukan gaya Susanti.
"Tidak!!" Tegas Seno. "Siapa anda berani beraninya datang kerumah saya dan mengajak anak saya pergi bermain." Ujar Seno menatap Dafin remeh yang dibuat buat.
"Perkenalkan saya Sahwn Mendes kau tau." Ujar Dafin pongah.
"Hahaha, Sahwn Mendes itu tampan seperti saya mana ada Sahwn Mendes muka nya mirip pantat panci gosong kayak kamu." Ujar Seno tertawa, sedangkan Dafin sudah mendelik tak terima.
"Sudah angkat kaki kamu dari rumah saya, punya pangkat apa kamu berani berteman dengan anak saya."
"Ohh,, tolong jangan pisahkan saya dengan Bintang saya tak bisa hidup tanpanya." Ujar Dafin memelas dengan satu tangan memegang dan satunya lagi menempel di jidatnya.
"Halah saya tidak peduli pergi kamu dari sini."
"TIDAKK!! Ayah jangan pisahkan aku dengan dia, aku tanpanya sunyi wc ku." Ujar Bintang dramatis
"Kalo kamu melanggar perintah Ayah pergi kamu dari rumah ini. Huhh." Ujar Seno melenggang pergi dengan mengangkat dagu dan menghentakkan kaki nya.
Sedang Bintang dan Dafin tengah saling tatapan dengan muka haru yang dibuat buat membuat jijik aja. Mereka berlari saling menghampiri dengan gaya seperti banci perempatan.
"Oh Bintang ku aku tak akan meninggalkan mu."
"Oh Dafin ku ingin ku gorok leher mu." Ujar Bintang dengan tangan seolah menghapus air mata.
KAMU SEDANG MEMBACA
MOON & STARS LOVE STORY (Proses Terbit)
Teen FictionSetiap peristiwa pasti meninggalkan sebuah cerita yang tersimpan dalam kenangan. Kehadiranmu telah menciptakan ruang ilusi dalam hidup. Cinta bukan hanya pasal saling menyayangi dan memiliki. Apa yang terjadi antara aku dan kamu yang menjadi menen...