"Harap bijak saat membaca karena typo bertebaran dimana-mana."
_____________________
Dua minggu telah berlalu saatnya untuk semua murid SMA Antariksa kembali menjalankan kewajiban mereka sebagai seorang pelajar. Kini SMA Antariksa tengah melaksanakan kegiatan masa orientasi sekolah atau MOS untuk semua calon siswa/siswi yang akan menjadi murid di SMA Antariksa.
"Bosen banget dah, kan masih MOS nih, jadi kita nggak ada kegiatan, pelajaran juga belum dimulai kita bolos aja yuk." Ajak Tito
"Widih mantep bener tuh ide lo." Ujar Dafin menyetujui ajakan Tito. "Wush iya dong Tito." Begaya nya sambil membenarkan kerah seragamnya.
"Gue sih ayo aja." Sahut Kevin tanpa menoleh kearah dua kunyuk disampingnya. "Eh, tapi Bintang mana kok belum nongol."
"O iyh kemana tuh anak, tumben banget belum dateng."
"Kita tanya Gracia aja, siapa tahu Bintang ngabarin dia kan Bintang nggak pernah absen tuh kalau soal ngabarin Gracia." Usul Dafin diangguki Kevin. "Yakin lo Gracia tau kabar Bintang."
"Yaudah coba aja kali To." Mereka langsung menuju gedung sebelah tempat jurusan IPA berada.
Brak
"Lo apa apan sih Fin masuk kelas orang bikin rusuh aja." Cerocos Sherly, gimana nggak marah lagi enak ghibah bareng dibikin jantungan gegara ulah Dafin. "Hehehe, sans Sher canda kali ah. Oh iyh, Gracia mana Gracia."
"Tuh dipojok lagi molor." Tunjuk Sherly dengan dagunya, dan benar saja sang empu sedang tertidur dan ada Liza disampingnya yang tak menyadari kehadiran Kevin dan dua anak monyet disampingnya. "wah bener bener nih anak masih pagi udah molor aja kerjaannya."
"WOYY GRACIA BANGUN LO." Teriak Tito sambil menggebrak meja Bulan. "Apaan sih njir ganggu banget lo." Kesal Bulan menatap satu persatu tersangka dari pengganggu tidurnya.
"Enggak usah teriak juga bego, lo nggak lihat pacar gue kaget."
"Yang bucin mah beda, ya nggak Fin." Ujar Tito meminta bantuan Dafin. "No comment." Dafin mengangkat bahu acuh.
"Kampret lo." Umpat Tito
"Loh, Kevin kamu ngapain kesini ini belum jam istirahat loh." Tanya Liza setelah menormalkan detak jantungnya akibat ulah Tito.
"Kita cuma mau tanya sama Gracia." Kevin angkat suara jika mengandalkan dua temannya dia yakin nggak akan lancar. Bulan yang merasa disebut menoleh. "Tanya apa kalau nggak penting gue tebas lo semua."
"Buset ngeri amat dah heran gue sama Bintang kok bisa demen ama yang beginian." Bisik Tito. "Shutt, masih mau hidupkan" Tito dengan cepat mengangguk. "Lo ingetkan hutang lo di Bu-Rik masuk numpuk." Lagi Tito mengangguk. "Makanya diem aja lo kalau nggak mau di tebas sama Gracia, inget orang yang mati masih ninggal hutang dia nggal bakal tenang apalagi dosa lo sama gue bejibun." Seketika Tito bergidik ngeri yang langsung menutup mulutnya rapat rapat.
"Lo tau dimana Bintang nggak?" Tanya Kevin. "Lah ngapain tanya gue kan lo temennya." Jawab Gracia acuh. "Kan dia nggak pernah absen kabar ke lo meskipun nggak pernah lo gubris." Jawab Tito frontal yang langsung mendapat dua geplakan di kepalanya.
"Bener bener cari mati lo ya." Peringat Dafin. "Hehehe, sorry mulut gue suka nggak bisa diatur."
"Gue nggak tau udah beberapa hari ini nggak ada kabar." Dafin merasa ditatap lantas menoleh kearah Bulan dengan dahi berkerut. "Kenapa." Tanya Dafin "Lo kan saudaranya rumah lo juga nggak jauh dari rumah dia masa nggak tau dia dimana?" Heran Bulan, seketika Dafin gelagapan sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
MOON & STARS LOVE STORY (Proses Terbit)
Teen FictionSetiap peristiwa pasti meninggalkan sebuah cerita yang tersimpan dalam kenangan. Kehadiranmu telah menciptakan ruang ilusi dalam hidup. Cinta bukan hanya pasal saling menyayangi dan memiliki. Apa yang terjadi antara aku dan kamu yang menjadi menen...