SEBELAS

25 12 7
                                    

Hayy, author came back
Semoga part nya gak mengecewakan ya

Hati-hati typo bertebaran

_______________________

Prang

"ASTAGFIRULLAH, Bintang kamu kenapa nak."

Ambar kalang kabut melihat anak semata wayangnya terkulai lemas diatas lantai, kebetulan dirumah tidak ada orang selain dirinya satpam rumahnya tengah bercuti dan Ambar tidak memiliki asisten rumah tangga.

"Bintang bangun nak jangan buat bunda khawatir." Ambar sesenggukan bingung harus apa mau mengangkat Bintang pun dia tak kuat menelfon sang suami?, dia sedang di luar kota. Tiba-tiba nama keponakan tersayang terlintas diotak nya, dia meraih ponsel namun belum sampai menelfon suara teriakkan di pintu mengagetkannya.

"BUNDA DAFIN DAT---, ASTAGA BINTANG LO KENAPA?" Teriak Dafin melihat sepupunya yang tak sadarkan diri dan berlari menghampiri Bintang dan sang tante.

"Woi Tang lo ngapain sih tidur disini mau ngeprank kita? Nggak mempan ginian mah." Ujat Tito yang mengira Bintang hanya bercanda, sedangkan Dafin geram melihat kegoblokan temannya itu.

"Heh, monyet Ragunan lo nggak lihat abang gue udah kayak orang sekarat masih sempatnya lo bilang dia ngeprank." Balas Dafin nyolot.

"Lo berdua nggak usah bacot mulu bantuin gue angkat Bintang, kita bawa ke rumah sakit." Kevin menengahi berdebatan yang hanya membuang waktu itu.

Dafin mengendarai mobil seperti orang kesetanan segala bentuk sumpah serapah dan bunyi kelakson dari pengendara lain tidak ia hiraukan dan ada dipikirkannya sekarang dia tidak mau Bintang kenapa-kenapa, sebobrok-bobroknya Bintang tetap saja Dafin menyayanginya terlebih dia satu-satunya sepupu dari sang Ayah dan hanya dengan Bintang saudara serta sahabat terdekatnya.

Sesampainya di rumah sakit, Bintang langsung di bawa ke ruang UGD Ambar tak henti-hentinya menangis meratapi nasib semata wayangnya. "Bunda tenang ya, Dafin yakin bang Bintang kuat kok dia nggak akan kenapa-kenapa." Berusaha menenangkan sang tante, itu yang berusaha ia lakukan tak tega dengan Ambar menangis di pelukannya.

Tak lama kemudian Kevin datang, dia sengaja membawa motor dan menyuruh Dafin membawa Bintang terlebih dahulu sementara dia mencoba menghubungi Ayah Bintang. "Gimana keadaan Bintang."

"Masih di dalem." Jawab Dafin lesu. "Ayah gimana udah lo hubungi." Kevin mengangguk sebagai jawaban. "Tadi katanya dia langsunh pulang." Dafin hanya mengangguk.

Kevin yang melihat Tito hanya melamun menghampiri dan duduk di sebelahnya. "Tenang aja Bintang nggak papa." Ujar Kevin, dia tahu pasti sahabatnya ini tengah bingung dengan apa terjadi.

"Sebenernya ada apa sih Kev, gue bener-bener nggak ngerti jelasin ke gue Kev, gue ngerasa jadi orang tolol disini." Kevin menghela napas.

"Iya nanti gue jelasin sama Dafin kita tunggu keadaannya membaik dulu kasihan Bunda Ambar." Tito hanya mengangguk dia sedang tidak bersemangat berdebat atau berakting mengamuk seperti di sekolah tadi, ini kali pertama dia melihat Bintang dengan keadaan seperti ini dan hal itu berhasil membuatnya dejavu.

*****

Terhitung sudah tiga hari Bintang dirawat di rumah sakit, kini keadaan Bintang sudah mulai membaik. Saat ini suasana ruang inap Bintang lumayan ramai karena kehadiran para sahabatnya juga Sherly dan Liza. Ini kali pertama Sherly dan Liza menjenguk Bintang itupun karena mereka baru mengetahuinya pagi tadi dan semua itu tak luput dari desakan Bintang agar menyembunyikan keadaannya.

MOON & STARS LOVE STORY (Proses Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang