Pagi ini Sasa terbangun dari tidurnya akibat sinar matahari yang mulai menyorot seisi kamarnya. Sasa pun meregangkan otot-ototnya dan terlihatlah Yolanda yang sedang mengikat gorden kamarnya.
Perasaannya semalam Mamanya sedang pergi, kenapa sekarang ada di kamarnya? Apa Sasa sedang rindu berat ke Yolanda? Sampai-sampai ia berhalusinasi seperti ini.
“Pagi sayang” sapa Yolanda lalu memeluk erat Sasa.
Eh ini bukan halusinasi. Ini beneran Mama astagaa -batin Sasa
“Loh? Mama kapan pulang?” tanya Sasa to the point.
“Hm, tadi Mama sampe rumah jam 3 pagi” jawab Yolanda.
“Ih kok Mama ga bangunin aku sih”
“Ya gimana ya, kata Aska kamu kecapean jadinya mama ga jadi bangunin kamu deh” ujar Yolanda.
“Aska?”
“Iya, Aska itu Alaska”
“Ohhh, terus dia mana sekarang?” tanya Sasa lagi.
“Udah pulang tadi subuh” jawab Yolanda.
“Loh kok pulang? Kenapa dia gak berangkat sekolah dari sini aja sih” gerutu Sasa.
“Lah mana Mama tahu, Mama kan ikan” sahut Yolanda. Sasa yang mendengar itu tergeli-geli saat Mamanya ngehype tapi sudah ketinggalan jaman.
"Hm... Ma, sebenernya Alaska itu siapa kita sih? Kayaknya Mama sama Papa udah kenal lama sampe Papa berani ngasih ijin cowo nginep di rumah" tanya Sasa lagi dan lagi.
"Nanti ada saatnya kamu tau" jawab Lendra yang tiba-tiba muncul diambang pintu kamar Sasa.
“MASUK GREILACKS MAKANYA BIAR GA KUDET!”
* * *
TRIIING
Jam pulang sekolah kini telah tiba. Kelas X MIPA 1 sudah mulai berhamburan keluar pekarangan sekolah. Namun tidak dengan Sasa, Chandra, Gisel, dan Karina. Mereka masih berada di dalam gedung sekolah. Katanya mereka akan melihat Chandra latihan Pramuka.
Sebenarnya Sasa malas jika harus memperhatikan doinya latihan. Namun Gisel bilang ada cogan di estrakulikuler itu. Dengan cepat Sasa menyetujuinya, demi pemandangan cogan yang tak boleh ia lewatkan.
"Gue duluan ke lapangan ya" ujar Chandra.
"Yaudah sana! Kita mau beli snack dulu" jawab Sasa.
“Ih kamu mah ga romantis. Masa pacarnya mau latihan bukannya disemangatin malah diusir” gerutu Chandra sambil mengerucutkan mulutnya.
Sasa yang gemas melihat itu langsung mencubit pipi Chandra dan berkata, “Utututu, semangat latihannya. Jangan lupa kalo cogannya ga dateng Whatsapp aku yang sayang”
“Astagaa mata gue ternistakan” cibir Karina.
“Parah sih. Dah yuk Rin kita duluan ke kantin aja” ajak Gisel dan segera meninggalkan dua sejoli yang sedang kasmaran itu.
Dengan cepat Sasa melepaskan tangannya dari pipi Chandra dan langsung mengejar Karina dan Gisel.
“Woi anjm! Tunggguin ishh!”
Chandra hanya bisa tersenyum saat melihat tingkah lucu Sasa. Padahal tadi niatnya Chandra yang mau duluan, tapi kenapa sekarang malah ia yang ditinggal? Ah emang suka gitu mereka tuh. Chandra pun bergegas menuju lapangan dan bersiap untuk latihan.
Kini Sasa, Gisel dan Karina sedang membeli beberapa snack untuk di makan saat nanti melihat Chandra latihan. Setelah itu mereka bergegas ke lapangan dan terlihatlah beberapa gerombolan para cewe-cewe yang juga akan menonton latihan itu. Sasa yang sudah duduk di bangku yang tersedua dipinggir lapangan itu pun langsung mencari keberadaan Chandra. Namun, saat menelusuri para siswa yang ikut dalam eskul Pramuka itu Sasa malah mendapati Muel yang menjadi senior Pramuka Chandra lengkap dengan seragam Pramuka yang penuh dengan beberapa atributnya.
Ternyata Kak Muel anak pramuka ya. Mana gantengnya ngalahin Chandra
Eh? Astagfirulahh, ngga ngga Chandra mah tetep di hati Sasa eaa -batin SasaSasa yang melamun itupun terkejut saat Gisel dan beberapa cewe yang berada didekatnya histeris saat Muel mengeluarkan suara lantangnya.
“HUAAAA COGANN GUEE!!” teriak Gisel tanpa tahu rasa malu. “Andai gue bisa kenalan ama lo Bang Cogan huaa” Sambungnya.
"Mana mana?? " tanya Karina.
"Itu lohh Rin, yang paling bening masa lo ga liat sih" jawab Gisel sambil menunjuk Muel yang kini sedang berdiri di depan barisan siswa yang sedang latihan baris-berbaris.
"B aja" ucap singkat Karina yang membuat Sasa dan Gisel tercengang.
"Astaga mata lo burik Rin? Cowo mulus, ganteng, cool gitu lo bilang b aja?? Astaganaga"
“Gila Rin, segitunya kah lo ke cowo ampe cogan lo bilang b aja?”
“Ya emang gue salah?” tanya polos Karina yang membuat Sasa dan Gisel geram.
Mereka bertiga malah sibuk memperdebatkan ke gantengan Muel saat itu. Padahal niat mereka ingin melihat Chandra latihan. Ah dasar cogan memang selalu bikin salfok dalam segala hal.
Hingga tak terasa latihan anak pramuka sudah berakhir. Sasa, Gisel dan Karina segera mengahampiri Chandra. Namun, saat mereka bertiga bercanda tawa Muel sang cogan yang tadi mereka perdebatkan menghampiri dan menegur Sasa.
"Hai Sa! Ngapain masih disini?” tanya Muel.
Gisel yang tak tahu jika Sasa mengenal Muel itu berbisik, "Lo kenal cogan gue Sa?" Sasa pun mengangguk pelan.
“Eh ditanya jugaan, bukannya di jawab” Tegur muel.
Sasa yang gugup itu menjawab "Hah? Ini nungguin—"
“Hayo nungguin pacar yaa?” Tebak Muel Yang tepat sasaran itu. “Asik dah yang punya pacar ditungguin”
“Eh ngga git—“
“Kalian saling kenal?” tanya polos Chandra.
Muel yang paham jika Chandra sedang cemburu dengannya pun tidak menanggapi pertanyaan Chandra, tetapi Muel malah mencibirnya lalu bergegas pergi, “Dah ah gue duluan takut dikira perebut cewek orang ahahaha”
Muel segera pergi dan setelah aga menjauh Muel menengok kebelakang dan mengedipkan sebelah matanya. Sasa dan yang lainnya menganggap itu hal yang menjijikan, namun beda dengan Gisel. Kini Gisel terpaku, sepertinya dia melting dengan kedipan Muel. Oh tidak apakah Gisel benar benar menyukai Muel?
“Dih anj! Sialan tu cowo” cibir Chandra.
Sasa hanya bisa menepuk-nepuk bahu Chandra. Karina yang melihat Gisel sedang melamun itu melambaikan tangannya ke muka Gisel yang masih memerhatikan Muel berjalan keluar area sekolah. Namun, itu tak digubris Gisel. Sepertinya cara itu tak berhasil. Chandra yang melihat itu mengoyang goyangkan tubuh Gisel dan Sasa bersiap untuk berteriak.
"GISELIAAA!!"
"Astagfirullah, apa apaan sih Sa?! Lo mau bikin gue budek hah?" ujar Gisel yang terlihat kesal.
"Dih asu, kok lo malah jadi marah-marah sih Sel?!" tanya Sasa.
"Tau lo! Harusnya lo terimakasih sama kita! Rendah banget sih harga diri lo, digituin aja pake acara melting iwh" cibir Karina.
Gisel yang juga terpaut emosi membalas, "Lagian kan bisa ga pake teriak-teriak! Bisa bisa budeg kuping gue denger bacotan lo Rin!"
Karena kondisi emosional teman-teman nya sudah tak terkendali Chandra melerai, "Udah udah, kenapa malah ribut sih? Mending kalian cabut, percuma liatin gue latian kalo akhirnya pada ribut"
“Cewe lo duluan noh!”
🌵🌵🌵
Janlup VOMENT
TBC
Aqzayyan Fazluna
Sabtu, 13/02/21
![](https://img.wattpad.com/cover/255572508-288-k449495.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Groove Of Love [END]
JugendliteraturJangan harapkan sesuatu dari Cinta! Cinta adalah satu kata yang bodoh saat kamu belum memahami arti yang sebenarnya. Sekarang kamu mencintainya namun tidak dengan nanti. Akan ada kisah manis dan pahit dari kata indah itu. Apakah kamu sudah siap me...