Chapter 11

1.6K 275 14
                                    

"Memiliki teman sepertimu,
merupakan keberuntunganku."

~•~

"Jennie Kim?"

Jisoo teringat perkataan Rose mengenai seseorang bernama Jennie.

"Jennie kecelakaan setelah kabur dari sekolah...."

'Jennie ada kaitannya sama Taehyung,' pikir Jisoo.

Jisoo melihat Taehyung memasuki ruangan tersebut, rasa penasaran memancing Jisoo untuk berjalan mendekat kearah pintu ruangan, dan hokinya Jisoo, pintu terbuka sedikit, setidaknya bisa menguping sebentar.

Dibalik sifat masabodonya, Jisoo bisa lebih kepo dari siapapun.

"Jen, gue.. dateng liat lo. Maaf kali ini gue gak bawa bunga, gue udah lama gak sempat dateng jenguk lo, pas mau jenguk lo, gue lagi nolongin siswi pindahan di sekolah kita waktu itu, kasian dia hujan-hujanan, jadi gue gak dateng sama Nara bawain bunga kesukaan lo."

Jisoo mengingatnya, saat itu ia bertengkar dengan ayahnya, dan kabur dari rumah dalam keadaan hujan deras, saat itu ia bertemu dengan Taehyung di jalan, dan ia melihat buket bunga itu. Ternyata untuk Jennie. (Chapter 3)

"Jen gue kangen, ayok bangun haha. Cepet bangun gue tungguin disini. Nanti lo udah siuman, jangan kabur lagi ya. Inget Taeyong Jen? Kita bertiga bakalan ke bar bareng-bareng sesuai keinginan lo, kita udah legal sekarang Jen."

Jisoo yang berdiri didepan pintu, mendengar tangisan Taehyung. Dapat Jisoo lihat tubuh Taehyung bergetar hebat menandakan ia sedang menangis dan mengeluarkan seluruh kesedihannya. Bahkan mendengar isak tangis Taehyung membuat Jisoo merasa sesak, seakan ia pernah berada di posisi Taehyung.

"Inget gak dari kecil kita bertiga kemana-mana bareng. Lo gak kangen masa kita dulu hm? Kalo kangen, cepetan bangun. Gue mau liat lo senyum lagi kayak dulu, jangan kelamaan tidur, lo seneng jadi sleeping beauty Jen? Lo suka makan pangsit kan? Gue beliin sama tokonya Jen, biar lo puas."

Hati Jisoo ikut merasa sakit, perasaan macam apa ini? Rasanya sesak. Genangan air muncul di pelupuk mata cantik Jisoo. Ia tidak mengerti, setiap berhubungan dengan Taehyung dan Jennie, ia sangat sesak. Bukan karena Jisoo cemburu Taehyung dan si gadis bermarga Kim ini sangat dekat, ada alasan lain yang Jisoo tidak tahu apa itu.

Ada yang hilang, Jisoo yakin ada yang hilang. Ia merasa hampa dan menatap nanar dibalik pintu ruangan. Suara isakan Taehyung dan bunyi monitorbed, ditambah dengan suara teriakan, benturan, sirine polisi dan ambulans yang tiba-tiba memenuhi pendengarannya. Suaranya campur aduk dan kacau, membuat Jisoo lari menjauh ketakutan dan segera masuk ke toilet.

Jisoo berjongkok di bilik toilet, dan menutup telinganya rapat-rapat, serta memejamkan kedua matanya dengan erat, setetes airmata mengalir menyusuri pipinya, Jisoo terisak dengan tangan yang masih menutupi kedua telinganya.

Suara berisik itu seakan hal yang harus Jisoo hindari. Suara-suara itu seakan mengejar dan menghantuinya beberapa bulan terakhir ini. Jisoo takut. Lagi-lagi terulang, kilas balik akan ingatan masa lalu yang masih seperti kepingan kaca, dan ketakutan tanpa sebab yang jelas.

Love is Gone ; VSOO [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang