Chapter 26

1.9K 244 61
                                    

55 menit yang lalu...

Jennie mengajak Taehyung yang sedang mabuk untuk ke UKS, dengan terpaksa Jennie menyiram wajah Taehyung dengan botol air agar lebih cepat sadar sebelum membaringkannya.

"Uhuk uhukk.." taehyung terbatuk dan melihat Jennie berdiri disampingnya memegangi tangannya setelah menyiram sebotol air tersebut.

Samar. Wajah Jennie masih samar, dan perlahan menjelas, "Jen? Lo.. akh!" Taehyung memegangi kepalanya yang terasa sedikit pusing.

"Istirahat dulu, lo tiap mabuk gini pasti lupa. Kenapa sih sampai bawa alkohol ke sekolah? Lo mau diskors ya!? Sana tiduran dulu!" Perintah Jennie lalu diangguki oleh Taehyung.

Saat Taehyung tertidur, Jennie menerima direct message dari Jisoo.

sooyachu
Jen, maafin gue.

Jennie menautkan alisnya setelah membaca pesan singkat dari Jisoo, jadi Jisoo mengaku bahwa benar dia yang menabrak Jennie dan dengan tega meninggalkannya?

Jennie mengepalkan tangannya dengan kesal, hanya kata maaf yang bisa terucap? Jennie mengabaikan pesan itu, dan tertidur dengan sendirinya. Jennie tidak tahu ternyata dm itu adalah pesan terakhir dari Jisoo.

~•~

Jennie segera pergi ke rumah sakit. Selama berjalan di koridor rumah sakit, pikirannya terus kacau. Ia tidak tahu bahwa Jisoo lari dari tanggung jawabnya setelah mengatakan maaf padanya yang ia lakukan melalui sebuah pesan? Permintaan maaf seperti itu ketulusannya sangat diragukan, pikir Jennie.

Jennie menggigit kukunya berkali-kali, ia ketakutan dan gugup. Apa yang akan dikatakannya di depan Jisoo? Berkali-kali Jennie berpikir. Jennie ingin menangis, tapi sekali lagi, hanya ada dendam di hatinya. Tangisannya tidak akan pecah hanya karena Jisoo tiada.

Taehyung tiba-tiba datang sambil berlari, dan sesekali mengusap airmata dengan lengannya, beberapa murid yang ada disana melihat Taehyung dengan heran. Untuk seorang laki-laki, meneteskan airmata saja dinilai memalukan oleh banyak orang, tapi siapa yang tidak sedih ditinggal oleh orang yang dicintai?

Taehyung memaksa masuk ke dalam ruangan Jisoo, padahal dokter sedang melakukan pemeriksaan lebih lanjut. Namun Taehyung terus mengetuk-ngetuk pintu dengan membawa buku catatan di tangannya.

"JIS, INI BELUM SELESAI. LO HARUS BIKIN HAPPY ENDING LO SENDIRI. JIS BANGUN, GAK GINI CARANYA LO NGEHUKUM GUE. KIM JISOO!" teriakan Taehyung didengar oleh semua yang lewat di koridor rumah sakit tersebut.

Perlahan suaranya mengecil, "Jis, kenapa... kenapa lo ngakhirin semuanya kayak gini sih? Ini terlalu sakit. Jis ayok kita bicara, sekali lagi untuk terakhir kalinya. Maafin gue Jis. Maafin gue."

Tak tak tak!

Taehyung mengetuk-ngetuk pintu ruangan, membuat dokter yang sedang melakukan pemeriksaan pun tidak fokus. Seorang dokter segera keluar dari ruangan tersebut, Taehyung dengan cepat menerobos masuk, namun banyak suster yang menghalanginya.

"Maaf dek, kamu kalau begini terus, justru akan menghambat pekerjaan kami
Mohon langsung ditelpon walinya. Pasien atas nama Kim Jisoo memang benar sudah tidak bisa diselamatkan, kemungkinan kepalanya terbentur lebih dulu, itu sebabnya bagian kepalanya pecah dan otaknya hancur, tidak ada harapan." perjelas si dokter lalu meninggalkan ruangan bersama dengan suster.

Buku catatan milik Jisoo terlepas dari genggaman Taehyung, Jennie segera mengambilnya dan membacanya perlahan, sedangkan Taehyung berjongkok di depan pintu dengan kepala tertunduk. Tidak ada harapan. Ini bukan mimpi, Jisoo benar-benar sudah meninggalkannya terlalu jauh.

Love is Gone ; VSOO [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang